00:00:00
Halo Halo teman-teman Selamat bergabung kembali di channel ini Apakah benar
00:00:05
penelitian kualitatif itu tidak menggunakan teori penelitian
00:00:09
kualitatif Bukannya tidak menggunakan teori namun posisi teori pada penelitian kualitatif memang berbeda dengan penelitian
00:00:17
kuantitatif sehingga pembaca yang terbiasa membaca artikel-artikel dengan pendekatan kuantitatif
00:00:24
ketika mereka membaca penelitian kualitatif mereka merasa seolah-olah tidak ada teori dalam penelitian tersebut
00:00:32
padahal
00:00:33
karakter penelitian kualitatif dan penelitian
00:00:36
kuantitatif sangat jauh berbeda Begitu juga dengan cara penelitian ini memposisikan teorinya
00:00:43
pertanyaannya adalah
00:00:45
Bagaimanakah peran teori pada penelitian kualitatif nah simak video ini sampai selesai oh
00:01:00
Hai oh oh
00:01:05
Apakah benar penelitian kualitatif itu tidak membutuhkan teori
00:01:09
nah ini adalah statement yang sangat tricky dan menjebak Statement ini biasanya muncul karena kita terbiasa
00:01:17
membaca dan memahami tulisan
00:01:21
ilmiah yang ditulis dengan pendekatan mainstream
00:01:26
nah Apa itu tulisan ilmiah pendekatan mainstream yang saya maksud dengan tulisan ilmiah yang mainstream disini adalah tulisan
00:01:34
ilmiah yang ditulis untuk tujuan menguji kebenaran sebuah teori penelitian yang bertujuan untuk
00:01:41
menguji kebenaran sebuah teori memang memulai proses penelitiannya dari sebuah teori
00:01:48
artinya penulis akan mengulas terlebih dahulu
00:01:52
teori-teori yang akan digunakannya
00:01:54
kemudian merumuskan teori dari hipotesis tersebut dan setelah itu menguji
00:02:00
krisis tersebut di lapangan mereka mengumpulkan data mengolah dan menganalisisnya
00:02:06
sehingga mereka dapat membuat kesimpulan apakah data yang
00:02:11
dikumpulkan dan dianalisis tersebut dapat mendukung teori yang mereka gunakan tadi Nah penelitian
00:02:17
jenis ini disebut dengan penelitian pendekatan
00:02:21
deduktif
00:02:22
penelitian deduktif bertujuan untuk menguji sebuah kebenaran teori dan bertujuan untuk
00:02:29
men-generalisasi hasil penelitiannya dengan
00:02:33
menggunakan desain kuantitatif artinya semua data yang dikumpulkan harus
00:02:38
berasosiasi dengan angka atau sesuatu yang dapat diukur
00:02:42
penelitian dengan pendekatan
00:02:44
deduktif berasumsi bahwa
00:02:46
teori merupakan sebuah kebenaran
00:02:49
maka hasil analisis data yang diharapkan oleh peneliti adalah hasil penelitian yang dapat
00:02:56
mengkonfirmasi atau mendukung kebenaran teori tersebut
00:03:00
Sebaliknya tidak semua penelitian ilmiah bertujuan untuk mengkonfirmasi teori
00:03:06
jenis penelitian yang tidak mengkonfirmasi Teori ini lebih fokus kepada
00:03:11
fenomena-fenomena
00:03:12
atau hal-hal yang tidak dapat diukur seperti misalnya pengalaman seseorang
00:03:18
perasaan seseorang dan pemahaman seseorang
00:03:22
dimana hal-hal tersebut tentunya akan berbeda
00:03:25
dari satu orang ke orang yang lainnya dan hal ini sangat bersifat
00:03:30
subjektif dan tidak dapat diukur karena tidak bertujuan untuk menguji sebuah teori jenis penelitian ini tidak
00:03:38
memulai proses penelitiannya dari kebenaran sebuah teori sebaliknya
00:03:43
karena fokus penelitian ini adalah untuk mempelajari
00:03:47
fenomena dari sebuah realitas tentang bagaimana pemahaman
00:03:51
tentang bagaimana perasaan
00:03:53
dan tentang bagaimana
00:03:54
pengalaman seseorang atau suatu komunitas terhadap
00:03:58
fenomena yang sedang terjadi, maka penelitian ini
00:04:02
Memulai proses penelitiannya dengan mengamati fenomena atau realitas yang sedang mereka teliti
00:04:08
disini peneliti akan melakukan observasi atau pengamatan
00:04:13
peneliti akan bertanya atau memberikan
00:04:16
pertanyaan-pertanyaan kepada banyak informan kepada orang-orang yang terdapat dalam realitas tersebut
00:04:22
tentang bagaimana pemahaman mereka
00:04:25
tentang bagaimana perasaan mereka dan tentang bagaimana pengalaman Mereka kemudian
00:04:31
menganalisis semua data tersebut menjadi sebuah pemahaman
00:04:35
dan kemudian mengemasnya menjadi
00:04:38
sebuah konstruksi baru atau sebuah logika berpikir baru konstruksi baru tersebut benar-benar terjadi dalam realitas
00:04:46
namun
00:04:47
konstruksi tersebut belum memiliki nama
00:04:50
belum memiliki wujud dan masih bersifat abstrak nah proses atau tahap penelitian yang dimulai dari
00:04:57
pengamatan sebuah realitas atau sebuah fenomena
00:05:00
dan bukan dari kebenaran sebuah teori maka penelitian jenis ini disebut penelitian dengan pendekatan
00:05:07
induktif penelitian dengan pendekatan induktif bertujuan untuk menggali secara lebih mendalam atau
00:05:14
mengeksplorasi sebuah fenomena
00:05:16
dan mengapa fenomena tersebut terjadi dari sudut pandang informan data yang dikumpulkan adalah data yang berasal dari
00:05:24
pengamatan atau observasi
00:05:26
dan data-data yang berasal dari jawaban-jawaban informan dimana data-data ini sangat bersifat
00:05:32
subjektif karena didasarkan pada pengalaman masing-masing informan Oleh sebab itu penelitian dengan pendekatan
00:05:40
induktif menggunakan desain
00:05:43
kualitatif yaitu desain penelitian yang berasosiasi dengan kata-kata misalnya
00:05:49
data observasi yang dikumpulkan oleh peneliti kemudian akan ditranskripsi dan dideskripsikan dalam bentuk kata-kata
00:05:56
dan begitu juga dengan data wawancara
00:06:00
yang fokus kepada
00:06:01
kata-kata yang berasal dari informan kemudian kata-kata demi kata-kata tadi
00:06:08
dianalisis dan setelah itu dibingkai menjadi sebuah konstruksi baru yang dapat menjadi sebuah logika
00:06:15
berpikir baru atau logika berpikir alternatif dalam melihat sebuah realitas contohnya disini adalah tulisan dari
00:06:23
artikel yang berjudul
00:06:24
religious spirit and people's perseptions on accountability in Hindu and Buddhist religious organization yang ditulis oleh
00:06:33
jayasinghe dan sama Royan pada tahun 2009 pada artikel ini penulis membahas Bagaimana
00:06:40
sebuah praktek sosial yaitu
00:06:42
akuntabilitas
00:06:44
dilakukan oleh para penganut Hindu dan Budha pada sebuah organisasi keagamaan atau secara spesifiknya
00:06:52
penelitian ini dilakukan dalam konteks
00:06:55
sebuah masyarakat religius yaitu penganut Hindu dan Budha yang mengurus sebuah tempat peribadatan
00:07:03
Bagaimana masyarakat dengan karakteristik seperti ini memahami dan melakukan praktik
00:07:09
akuntabilitas yang selama ini sangat bersifat rasional sekali lagi hal yang perlu digarisbawahi
00:07:15
dari artikel ini adalah konteks penelitiannya yaitu
00:07:19
penelitian ini dilaksanakan dalam settingan sebuah kelompok masyarakat Timur yang tingkat
00:07:25
rasionalitasnya sangat berbeda dari kelompok masyarakat barat ditambah lagi penelitian ini dilakukan dalam sebuah
00:07:33
organisasi keagamaan dimana
00:07:36
orang-orang lebih terkoneksi kuat dengan elemen-elemen
00:07:39
religiusitas seperti tentang keberadaan Tuhan tentang adanya kehidupan Abadi setelah kematian tentang adanya reinkarnasi
00:07:48
dan tentang kedekatan dan ketergantungan mereka pada
00:07:52
keberadaan rumah ibadah pada penelitian ini
00:07:56
peneliti fokus pada mengamati Bagaimana
00:08:00
perilaku agen dalam mengelola dana Jemaat dan masyarakat peneliti melihat bahwa pengurus dan pengelola
00:08:07
rumah ibadah Hindu dan Budha tersebut
00:08:10
tetap berkewajiban melakukan praktik akuntabilitas formal mereka tetap melakukan
00:08:16
rapat umum tahunan dimana seluruh jajaran pengurus akan
00:08:21
mempertanggungjawabkan penggunaan dana Jemaat dan masyarakat
00:08:24
kemudian mereka juga tetap melakukan pencatatan dan pelaporan secara rutin terhadap
00:08:30
dana yang mereka kelola tersebut nah namun disini penulis menemukan
00:08:35
aspek lain yang membuat para pengelola tempat ibadah tersebut yaitu
00:08:40
ketua dan jajaran pengurus rumah ibadah tersebut
00:08:44
melakukan praktik akuntabilitas yang unit aspek itu diberi nama oleh penulis sebagai
00:08:51
religius spirit religius spirit dijelaskan oleh peneliti sebagai sebuah jiwa yang suci
00:08:57
yang menjadi tempat mulia dan terhormat
00:09:01
diberikannya atau diletakkannya sebuah kepercayaan dengan kata lain kepercayaan yang diberikan oleh Jemaat dan masyarakat
00:09:08
kepada jiwa-jiwa yang religius ini seakan-akan telah menyelesaikan semua permasalahan
00:09:15
akuntabilitas formal masyarakat dan Jemaat tidak lagi meminta
00:09:19
penjelasan yang lebih mendalam dan mempertanyakan secara kritis tentang
00:09:23
penggunaan dana Jemaat hal ini terjadi karena religi spirit atau jiwa yang suci tersebut
00:09:30
dimaknai oleh Jemaat sebagai jiwa yang sangat meyakini konsep dan filosofi
00:09:37
ajaran-ajaran Hindu dan Budha jiwa ini terdapat dalam diri individu dimana individu tersebut
00:09:44
meyakini adanya ajaran seperti Dharma yaitu berbuat sesuatu melakukan
00:09:50
suatu dan menjunjung tinggi suatu kebaikan didunia
00:09:54
kemudian ada lagi ajaran tentang Karma yang artinya selalu ada konsekuensi
00:10:00
atas segala sesuatu tindakan baik itu tindakan baik maupun tindakan buruk dari seseorang kemudian mereka juga
00:10:07
meyakini adanya ajaran seperti Samsara yaitu siklus
00:10:12
kematian dan kehidupan
00:10:14
yang disebabkan oleh Karma kehidupan yang bahagia
00:10:18
berasal dari karma baik yang dilakukan begitu juga sebaliknya
00:10:22
kehidupan yang tidak bahagia
00:10:24
berasal dari karma atas perbuatan tidak baik yang pernah dilakukan nah
00:10:30
ajaran-ajaran seperti ini dan juga praktik praktik ritualnya telah
00:10:35
mempengaruhi perilaku individu dalam menjalani kehidupannya nah penelitian ini dilakukan juga pada
00:10:43
kelompok masyarakat yang
00:10:45
tumbuh dan berkembang dalam kultur budaya Timur dimana bagi masyarakat Timur sendiri
00:10:51
kepercayaan atau trust yang diberikan oleh orang lain merupakan sebuah kehormatan
00:10:56
dan menjadi faktor penting dalam kehidupan bersosialisasi dan juga untuk kepentingan
00:11:03
akuntabilitas informal karena bagi masyarakat Timur jika kepercayaan orang lain sudah hilang maka ini merupakan
00:11:12
permasalahan yang nantinya juga akan berkaitan dengan jenis akuntabilitas manapun baik itu akuntabilitas ke atas yaitu
00:11:20
akuntabilitas kepada struktur yang lebih tinggi maupun akuntabilitas ke bawah yaitu
00:11:25
akuntabilitas kepada struktur sosial yang lebih rendah nah Oleh sebab itu ketika
00:11:31
religius piring ini dimiliki oleh masyarakat Timur maka kombinasi
00:11:36
antara dua karakter tersebut semakin menjadi uniqueness dalam praktik
00:11:42
akuntabilitas formal yaitu pencatatan
00:11:45
penyiapan laporan dan pertanggungjawaban keuangan
00:11:48
kehadapan publik temuan
00:11:50
lain dari artikel ini adalah
00:11:52
bahwa ternyata
00:11:54
jiwa religius yang dimiliki oleh pemuka agama dan jajaran pengurus
00:11:59
rumah ibadah Hindu dan Budha tersebut juga telah menginternalisasi
00:12:04
praktik-praktik
00:12:05
akuntabilitas formal Tadi mereka melakukan praktik akuntabilitas formal yaitu pencatatan
00:12:11
penyiapan laporan dan pertanggungjawaban keuangan
00:12:15
sebagai bagian dari ritual keagamaan mereka karena adanya pemahaman mereka akan
00:12:21
ajaran Dharma tadi dan jaminan bahwa jiwa religius akan melaksanakan
00:12:27
akuntabilitas formal tersebut dengan baik juga dilandasi oleh keyakinan mereka akan filosofi
00:12:34
Satya dan Asteya dimana disini
00:12:37
Satya artinya
00:12:39
Setia atau tidak berbohong dan Asteya artinya tidak mencuri nah
00:12:45
karakteristik jiwa yang religius inilah yang menurut artikel ini yang menurut artikel ini
00:12:52
semakin meningkatkan kepercayaan Jemaat dan masyarakat sosial kepada
00:12:56
agen-agen pengelola dana rumah ibadah Hindu dan Budha tersebut dan penulis sampai kepada kesimpulannya bahwa
00:13:05
meragukan dan mencurigai
00:13:07
kepercayaan kepada para pengelola dana rumah ibadah
00:13:11
sebagaimana yang selalu dibahas oleh agency theory dan penelitian-penelitian Tentang akuntabilitas sekuler
00:13:18
menjadi tidak relevan dalam konteks ini yaitu konteks dimana agen
00:13:24
memiliki religius spirit dan jiwa religius tersebut tumbuh dalam
00:13:29
budaya masyarakat Timur nah berdasarkan
00:13:32
hasil penelitian kualitatif dari topik diatas dapat terlihat
00:13:36
kontribusi yang diberikan oleh penelitian ini terhadap perkembangan teori keagenan bahwa ada suatu praktek
00:13:43
akuntabilitas yang terjadi dalam suatu realitas dunia
00:13:47
dimana realitas tersebut benar-benar
00:13:50
ada namun belum memiliki nama dan juga belum memiliki bentuk atau wujud pada contoh penelitian yang kita bahas tadi
00:13:58
penulis menemukan sebuah praktik
00:14:00
akuntabilitas dan memberinya nama
00:14:03
dengan nama religius spirit accountability atau
00:14:07
akuntabilitas jiwa yang suci kemudian
00:14:10
peneliti membuat sebuah bangunan pengetahuan atau knowledge tentang Apa itu religius spirit apa yang mereka lakukan
00:14:18
mengapa mereka melakukan hal tersebut dan Apa konsekuensi dan akibat dari praktik yang mereka lakukan tersebut dan kemudian
00:14:26
bangunan pengetahuan ini menjadi sebuah sudut pandang baru atau
00:14:31
logika berpikir alternatif yang dikontribusikan
00:14:35
pada proses perkembangan teori keagenan jadi kesimpulan dari video ini adalah struktur berpikir
00:14:43
penelitian induktif
00:14:44
memang tidak dimulai dari sebuah teori melainkan
00:14:48
dan pengamatan
00:14:50
buah realitas dan desain penelitian yang digunakan
00:14:53
untuk menjawab pertanyaan penelitian pendekatan induktif ini adalah desain penelitian kualitatif
00:15:00
Mengapa disebut dengan desain penelitian kualitatif
00:15:03
karena desain penelitian ini tidak berasosiasi dengan angka namun
00:15:09
berasosiasi dengan kata-kata dan kemudian kata-kata tersebut dibingkai menjadi sebuah bangunan
00:15:16
pengetahuan atau knowledge pengetahuan yang diperoleh dari penelitian ini kemudian menjadi sebuah logika berpikir alternatif
00:15:24
yang dapat memberikan kontribusi pada perkembangan sebuah teori jadi Disini sangat jelas terlihat bahwa
00:15:32
tujuan dari artikel diatas
00:15:34
memang bukan untuk
00:15:36
mengkonfirmasi sebuah kebenaran teori dan juga tidak untuk menguji sebuah Teori ini terlihat dari statement
00:15:44
penulis yang mengatakan bahwa menjadi tidak relevan jika
00:15:48
masyarakat mencurigai dan mempertanyakan kembali kepercayaan
00:15:52
yang telah diberikan kepada seorang agen dalam mengelola dana mereka
00:15:58
dalam konteks
00:16:00
religius spirit ini dimana berdasarkan teori yang mendekatinya yaitu teori keagenan
00:16:07
memang dikatakan bahwa agen akan selalu melakukan hal-hal yang
00:16:12
menguntungkan kepentingan mereka Namun ternyata hasil penelitian ini
00:16:17
berhasil menemukan bahwa logika berpikir teori keagenan tidak selamanya benar
00:16:22
Nah Baiklah sampai disini dulu video kali ini Apakah rekan-rekan semuanya merasa video ini bermanfaat
00:16:29
silahkan coment dibawah nah bagi rekan-rekan yang baru mampir ke channel ini silahkan di subscribe dan jangan lupa
00:16:36
dibunyikan tanda lonceng agar tidak pernah ketinggalan dengan video-video yang
00:16:41
akan saya share berikutnya karena channel ini akan selalu
00:16:46
mengupdate vidio-vidio
00:16:47
tentang berbagai pertanyaan dan permasalahan dan sekitar penelitian kualitatif dan jika video ini dirasakan bermanfaat silahkan share
00:16:55
kepada rekan-rekan lainnya yang juga sekiranya membutuhkan