PRABOWO NGEGAS! RI Ekspor Beras, Gak Takut Lagi Dihantam Perang Tarif!

00:30:25
https://www.youtube.com/watch?v=oS8JYc8Hac0

Summary

TLDRVideo ini membahas keberhasilan Indonesia dalam menciptakan swasembada pangan dan capaian dalam ekspor beras ke negara lain. Presiden Prabowo menyatakan komitmennya untuk mengirimkan beras sebagai bantuan kemanusiaan dan menginginkan agar petani lokal juga mendapat keuntungan yang baik dari hasil pertanian mereka. Meskipun ada keberhasilan, tantangan dalam program food estate dan kesenjangan hasil pertanian dalam beberapa daerah juga dibahas. Harapan untuk masa depan sektor pertanian diharapkan meningkat dengan teknologi dan pendekatan yang lebih baik, terutama di daerah perkotaan, di mana pertanian vertikal akan menjadi solusi.

Takeaways

  • 🌾 Indonesia mencapai swasembada pangan.
  • 📦 Negara lain meminta beras dari Indonesia.
  • 💰 Petani diharapkan mendapat keuntungan yang lebih tinggi.
  • 💡 Pentingnya mempertimbangkan harga saat ekspor.
  • 🏙️ Rencana untuk pembangunan pertanian vertikal di kota.
  • 🌍 Dukungan teknologi akan meningkat di sektor pertanian.
  • 🔄 Perbedaan hasil pertanian di berbagai daerah.
  • 🔬 Investasi dalam teknologi pertanian sangat diperlukan.
  • 🤝 Pemerintah diharapkan mendukung petani lokal.
  • 🍚 Harapan untuk masa depan pertanian yang lebih baik.

Timeline

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Video ini membahas tentang kabar baik dari Indonesia terkait swasembada pangan dan rencana ekspor beras. Pembicara mengungkapkan optimisme tentang produksi beras yang melimpah dan potensi keuntungan bagi petani.

  • 00:05:00 - 00:10:00

    Presiden Prabowo mengumumkan bahwa Indonesia siap mengekspor beras ke negara lain, dengan fokus pada kemanusiaan dan pengembalian biaya produksi. Pembicara menyoroti pentingnya keuntungan bagi petani dan keberhasilan program pangan.

  • 00:10:00 - 00:15:00

    Data dari BPS menunjukkan bahwa produksi beras Indonesia cukup untuk memenuhi permintaan luar negeri. Pembicara mendukung pengiriman beras ke negara yang membutuhkan, tetapi juga menekankan pentingnya keuntungan bagi petani.

  • 00:15:00 - 00:20:00

    Meskipun ada proyek food estate yang gagal, ada juga keberhasilan di daerah lain. Pembicara mengakui bahwa beberapa petani di Papua dan Sulawesi berhasil dan menyarankan agar pemerintah mendukung petani lokal.

  • 00:20:00 - 00:25:00

    Prabowo menyatakan rencana untuk meningkatkan produksi pangan dengan metode pertanian vertikal di kota-kota. Pembicara skeptis tentang efektivitas metode ini dan lebih memilih pendekatan pertanian horizontal yang lebih efisien.

  • 00:25:00 - 00:30:25

    Pembicara menekankan pentingnya pengawasan dana desa untuk meningkatkan ekonomi lokal. Dia berharap dana desa dapat digunakan secara produktif untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Show more

Mind Map

Video Q&A

  • Apa yang dibahas dalam video ini?

    Video ini membahas swasembada pangan di Indonesia dan rencana ekspor beras ke negara lain.

  • Siapa yang memberikan pernyataan tentang swasembada pangan?

    Pernyataan tersebut diberikan oleh Presiden Prabowo.

  • Apakah Indonesia sudah mencapai swasembada pangan?

    Ya, Indonesia dilaporkan telah mencapai swasembada pangan dengan produksi beras yang cukup.

  • Mengapa penting untuk menjual beras ke negara lain?

    Karena dapat membantu ekonomi lokal dan meningkatkan pendapatan petani.

  • Apa pendapat pembicara tentang harga beras saat diekspor?

    Pembicara tidak setuju menjual beras dengan harga murah, dan lebih memilih harga yang menguntungkan.

  • Apa tantangan yang dihadapi dalam produksi pangan di Indonesia?

    Tantangan termasuk perbedaan hasil produksi di berbagai daerah dan tantangan dalam program food estate.

  • Apa rencana Presiden Prabowo tentang pertanian di daerah perkotaan?

    Rencana tersebut mencakup pembangunan lahan pertanian vertikal di daerah perkotaan.

  • Apa harapan untuk masa depan sektor pertanian Indonesia?

    Harapan untuk meningkatkan produksi dan keberlanjutan dengan dukungan teknologi dan kebijakan yang tepat.

View more video summaries

Get instant access to free YouTube video summaries powered by AI!
Subtitles
id
Auto Scroll:
  • 00:00:00
    Halo, Guys. Good news nih, Guys. Kita
  • 00:00:01
    baru aja dapat kiriman video tentang Pak
  • 00:00:03
    Prabowo. Gua belum lihat videonya.
  • 00:00:05
    Tetapi katanya ini kabar baik tentang
  • 00:00:06
    Indonesia. Katanya Indonesia mau beramal
  • 00:00:08
    nih. Karena Indonesia sosembada pangan.
  • 00:00:10
    Kita ekspor beras besar-besaran,
  • 00:00:12
    produksi kita banyak sekali. Katanya sih
  • 00:00:14
    kita udah bisa kirim nih beras kita ke
  • 00:00:16
    luar negeri. Oh, ini good news banget.
  • 00:00:17
    Benar banget nih. Dan kalau bisa kita
  • 00:00:19
    profit lah ya, cuan lah ya. Karena kalau
  • 00:00:21
    enggak ya kasihan juga petani kita kan
  • 00:00:22
    produksi beras enggak murah. So, kalau
  • 00:00:24
    teman-teman penasaran ya, gimana sih
  • 00:00:26
    kisah suksesnya bisnis pangan di
  • 00:00:28
    Indonesia dan apa betul kita udah
  • 00:00:29
    suasembada dan sudah layak nih untuk
  • 00:00:31
    ekspor, kita cek aja yuk bareng-bareng
  • 00:00:33
    videonya Pak Probowo itu seperti apa.
  • 00:00:35
    So, jangan dikip video ini buat lu yang
  • 00:00:36
    penasaran tentang swas sembada pangan di
  • 00:00:38
    Indonesia gagal atau berhasil. Let's
  • 00:00:40
    check this out.
  • 00:00:42
    [Musik]
  • 00:00:45
    Saudara-saudara sekalian, dengan
  • 00:00:47
    perhitungan bahwa kita sudah sangat
  • 00:00:51
    cukup produksi kita. Ada beberapa
  • 00:00:54
    negara yang sudah mendekati kita. Saya
  • 00:00:57
    dapat laporan dari Menteri Pertanian,
  • 00:00:59
    Menkopangan. Berapa negara minta agar
  • 00:01:02
    kita kirim beras ke mereka. Saya izinkan
  • 00:01:05
    dan saya
  • 00:01:06
    perintahkan kirim beras ke mereka.
  • 00:01:10
    Dan kalau perlu atas dasar kemanusiaan
  • 00:01:14
    kita jangan terlalu cari untung
  • 00:01:17
    besar. Yang penting ongkos produksi plus
  • 00:01:20
    angkutan plus administrasi kembali. Kita
  • 00:01:23
    buktikan bangsa Indonesia
  • 00:01:26
    sekarang menjadi
  • 00:01:28
    bangsa bukan bangsa yang
  • 00:01:31
    minta-minta tapi bangsa yang bisa
  • 00:01:34
    membantu dan memberi bangsa lain. Oke,
  • 00:01:38
    ini menarik nih, Guys. Ini menarik nih.
  • 00:01:39
    Ini gua yakin nih kalau gua komentar gua
  • 00:01:41
    langsung dibilang bazar pemerintah.
  • 00:01:42
    Padahal enggak ya. Sampai detik ini gua
  • 00:01:43
    tidak pernah menerima duit dari
  • 00:01:45
    pemerintah dalam bentuk apapun. Jadi gua
  • 00:01:47
    bukan bazer. Kalau memang betul betul ya
  • 00:01:49
    kita bilang betul. Kalau jelek bilang
  • 00:01:51
    jelek. Kalau bagus lagi bagus. Nah, ini
  • 00:01:52
    kita ngomong soal produksi beras nih.
  • 00:01:54
    Jadi, Presiden Prabowo itu baru aja
  • 00:01:56
    bilang bahwa menterinya itu ada yang
  • 00:01:58
    dapat kabar ada negara lain yang datang
  • 00:02:00
    mendekat mau minta beras dari Indonesia,
  • 00:02:02
    mau beli beras dari Indonesia. Nah,
  • 00:02:04
    Presiden Prabowo itu bilang bahkan kalau
  • 00:02:06
    bisa enggak usah cuan besarlah, tetapi
  • 00:02:08
    yang penting baliklah ongkos
  • 00:02:09
    produksinya, ongkos transportasinya,
  • 00:02:11
    administrasinya, dan lain-lain. Nah, ini
  • 00:02:13
    jadi penasaran kita ya. Indonesia
  • 00:02:15
    program food estate kita kan lu pasti
  • 00:02:16
    dengarnya pun gagal. Gagal ya. Betul
  • 00:02:19
    memang banyak yang gagal, tapi yang
  • 00:02:20
    sukses itu juga banyak karena namanya lu
  • 00:02:22
    nanam kan enggak mungkin di satu titik.
  • 00:02:24
    Lu nanem ada di beberapa titik dan kalau
  • 00:02:26
    ada satu dua yang gagal ya menurut gua
  • 00:02:28
    ya masuk akalah. Memang kalau kita
  • 00:02:30
    sebagai investor apalagi negara itu
  • 00:02:31
    enggak boleh taruh semua telurnya di
  • 00:02:33
    satu keranjang di satu titik nanam cuma
  • 00:02:35
    di Gunung Mas misalkan Kalimantan
  • 00:02:36
    Tengah. Begitu gagal habis semua lah.
  • 00:02:38
    Tapi kan nanam harus di banyak titik.
  • 00:02:40
    Tapi kenyataan lapangan tidak besar. Itu
  • 00:02:42
    hanya 600 hektar di sana. Itu 600
  • 00:02:45
    hektar. kami kelola lahan pertanian 7,4
  • 00:02:48
    juta hektar. Kalau 600 hektar dibagi 7,4
  • 00:02:51
    juta hektar itu hanya 0,08%.
  • 00:02:54
    [Musik]
  • 00:02:56
    Dan dari sini kita bisa lihat ya, benar
  • 00:02:58
    enggak sih Indonesia pangan? Kok benar
  • 00:03:00
    enggak sih sampai orang-orang minta
  • 00:03:02
    beras datang ke Indonesia negara lain?
  • 00:03:04
    Nah, ini fakta kita ngomongin yang dari
  • 00:03:06
    Indonesia aja ya, lihat layar kaca. Jadi
  • 00:03:08
    saat ini produksi beras di Indonesia
  • 00:03:10
    sangat cukup, Guys. Menurut perkiraan
  • 00:03:12
    BPS, total produksi beras sepanjang
  • 00:03:14
    Januari sampai Mei 2025 itu mencapai
  • 00:03:16
    16,6 juta ton. Makanya wajar kalau ada
  • 00:03:20
    beberapa negara yang mendekatkan diri
  • 00:03:22
    kepada Indonesia karena produksi beras
  • 00:03:24
    di Indonesia sangat-sangat cukup. Jadi,
  • 00:03:26
    ada banyak negara-negara yang sedang
  • 00:03:28
    mengalami krisis beras sampai harus
  • 00:03:30
    mengemis, meminta beras dari Indonesia.
  • 00:03:33
    Nah, gua sih sepakat dan gua sangat
  • 00:03:35
    senang ya kalau Prabowo dengan senang
  • 00:03:36
    hati mengirimkan beras kepada
  • 00:03:39
    negara-negara yang lain yang
  • 00:03:40
    membutuhkan. Nah, tetapi gua juga
  • 00:03:42
    mendukung kalau Indonesia ambil untung
  • 00:03:45
    ya. Karena suka enggak suka kita kan
  • 00:03:46
    beras juga kita kemarin impor kok dari
  • 00:03:48
    India, dari Thailand, dari Vietnam dan
  • 00:03:50
    mereka cari untung. Apalagi kondisi saat
  • 00:03:51
    ini kita tahu semua harga-harga pada
  • 00:03:53
    naik ya. biaya produksi, harga pupuk,
  • 00:03:56
    harga bensin, harga dolar, itu semua
  • 00:03:59
    naik tinggi. So, gua sih berharap ya,
  • 00:04:01
    gua setuju kalau Presiden Prabowo itu
  • 00:04:03
    sangat kemanusiaan lah, humanis lah. Dia
  • 00:04:06
    mau kasih beras dengan harga yang
  • 00:04:08
    terjangkau buat negara-negara asing yang
  • 00:04:10
    menurut gua lebih kaya dari kita. Ya,
  • 00:04:12
    kalau Prabowo orangnya mungkin baik
  • 00:04:13
    hati, tapi kalau gua enggak lah. Kita
  • 00:04:15
    bisnis ya bisnis lah ya. Kalau bisa ya
  • 00:04:17
    cari untung ya cari untung. Karena kan
  • 00:04:18
    ujung-ujungnya kalau kita profit, kita
  • 00:04:20
    bisa beli beras dari petani dengan harga
  • 00:04:22
    yang lebih tinggi biar petani kita
  • 00:04:24
    tambah kaya raya. So, gua sih enggak
  • 00:04:26
    setuju dengan yang namanya Indonesia
  • 00:04:28
    jual berasnya di harga murah ke negara
  • 00:04:31
    asing. Tidak setuju, Pak Perbowo. Gua
  • 00:04:32
    dengan tegas, tidak setuju. Lu terlalu
  • 00:04:34
    baik. Enggak lah. Kita harus cari untung
  • 00:04:36
    jual ke negara-negara asing itu. Apalagi
  • 00:04:38
    kalau yang minta negara kaya, jual
  • 00:04:40
    dengan harga mahal kalau perlu ya.
  • 00:04:42
    Karena salah sendiri, mereka enggak
  • 00:04:43
    punya menteri pertanian yang jago. Ya
  • 00:04:45
    salah sendiri kalau mereka kemarin
  • 00:04:46
    berleha-leha sekarang Indonesia kerja
  • 00:04:48
    keras nih supaya produksi panangan kita
  • 00:04:50
    meningkat. By the way ya lu kan pasti
  • 00:04:52
    banyak yang bilang, "Alah, Benix, lu
  • 00:04:53
    bazer, lu belain pemerintah. Karena data
  • 00:04:55
    lu ambil pun dari BPS. Siapa sih di
  • 00:04:57
    negara ini yang percaya BPS?" Ya udah,
  • 00:04:58
    Guys, enggak apa-apa. That's your right.
  • 00:05:00
    Gua bukan balan pemerintah, tetapi kita
  • 00:05:01
    ada data nih dari Kementerian Pertanian
  • 00:05:04
    yang ada di Amerika Serikat. Detik ini
  • 00:05:06
    hari ini, mereka membuat statement
  • 00:05:08
    Amerika Serikat loh. Mereka mengakui
  • 00:05:10
    produksi beras Indonesia itu nomor satu.
  • 00:05:13
    Bahkan kita surplus lebih dari 600.000
  • 00:05:16
    ton. Ini data yang enggak bisa
  • 00:05:18
    dibohongin. Ya gimana caritanya lu bisa
  • 00:05:19
    nyogok Menteri Amerika Serikat? Ya
  • 00:05:21
    enggak, enggak. Ini Kementerian
  • 00:05:22
    Pertanian di Amerika Serikat yang
  • 00:05:24
    namanya USDA, United State Department of
  • 00:05:27
    Agriculture sudah membuat pengakuan dan
  • 00:05:29
    pernyataan. Gua gua nyerah. Gua bingung
  • 00:05:32
    gimana caranya Indonesia itu bisa
  • 00:05:33
    surplus beras, bisa sua sembada pangan.
  • 00:05:35
    Padahal banyak negara-negara lain itu
  • 00:05:37
    gagal. So, ya gimana ya? Harus kita akui
  • 00:05:40
    memang kita berhasil. Ya, jujur gua
  • 00:05:42
    respect sih karena dekat kebun yang di
  • 00:05:43
    Kalimantan Tengah itu ada kebun gua juga
  • 00:05:45
    ya. Gua lihat dengan mata kepala kita
  • 00:05:46
    project salah satu project food estate
  • 00:05:48
    yang ada di Kalimantan Tengah ya tidak
  • 00:05:50
    sukses. Gua saksi mata dan gua bilang
  • 00:05:52
    apa adanya. Gua juga punya kebun di
  • 00:05:54
    sana. Tetapi ternyata memang di beberapa
  • 00:05:56
    daerah lain, contoh ya misalkan di
  • 00:05:58
    Papua, di Sulawesi itu banyak yang
  • 00:06:00
    petani beras kaya raya. That's the
  • 00:06:03
    reality. Gua pun jago. Gua pun akui kita
  • 00:06:06
    juga bisa nanam. Tapi gua enggak mau
  • 00:06:07
    nanam beras karena beras harganya murah.
  • 00:06:08
    Makanya kita tanam barang-barang yang
  • 00:06:10
    mahal lah. Ya ada pisang, ya, ada nanas,
  • 00:06:12
    ada semangka, ada coklat, ada durian.
  • 00:06:15
    Karena ya value-nya lebih mahal.
  • 00:06:16
    Berulang kali gua diajak nanam beras,
  • 00:06:17
    gua enggak mau karena harganya terlalu
  • 00:06:19
    murah. Makanya gua berharap nih kayak
  • 00:06:21
    pemerintah sudah nemukan pasar, negara
  • 00:06:23
    lain minta butuh, jual mahalah. Jual
  • 00:06:26
    mahalah supaya petani kita di bawa makin
  • 00:06:28
    semangat lagi menanam beras karena BUL
  • 00:06:32
    berani beli di harga tinggi. Kenapa BUL
  • 00:06:34
    berani beli di harga tinggi? Karena
  • 00:06:35
    Bullock juga akan ekspor ke
  • 00:06:37
    negara-negara yang butuh. I think this
  • 00:06:40
    is a good deal lah. Prabowo, lu itu
  • 00:06:41
    terlalu baik jadi presiden. Please lah.
  • 00:06:44
    Petani juga butuh harga yang sangat
  • 00:06:45
    tinggi. Bukan harga tinggi, harga yang
  • 00:06:48
    sangat tinggi. Kalau rakyat kita disuruh
  • 00:06:50
    beli beras mahal, pasti berontak. Demo,
  • 00:06:53
    protes, karena itu sembako penting,
  • 00:06:55
    enggak boleh mahal. Ya udah, tapi ada
  • 00:06:56
    negara lain menurut gua ya bolehlah kita
  • 00:06:58
    jual lebih mahal biar petani kita juga
  • 00:07:00
    bisa dapat harga yang lebih tinggi lagi.
  • 00:07:02
    Next. Dalam
  • 00:07:04
    kebangkitan bangsa Indonesia,
  • 00:07:06
    kebangkitan suatu bangsa dimulai dari
  • 00:07:09
    satuan yang terkecil. Kita ingin
  • 00:07:12
    Indonesia swaembada pangan. Artinya
  • 00:07:16
    setiap provinsi harus swasembada. Setiap
  • 00:07:19
    provinsi swasembada. Artinya setiap
  • 00:07:22
    kabupaten harus swasembada. Setiap
  • 00:07:25
    kabupaten sasembada. Artinya setiap
  • 00:07:28
    kecamatan harus sasembada. Kalau
  • 00:07:31
    kecamatan SASembada artinya setiap desa
  • 00:07:35
    harus Sasembada. Saudara-saudara
  • 00:07:37
    sekalian,
  • 00:07:38
    kita melihat tanah yang katanya tidak
  • 00:07:42
    mungkin ditanam menjadi hijau. Kita
  • 00:07:46
    melihat
  • 00:07:48
    rawa yang
  • 00:07:50
    tadi tempat buaya
  • 00:07:54
    menjadi sawah berproduksi.
  • 00:07:57
    Kita nanti akan melihat daerah-daerah
  • 00:08:00
    yang selama ini katanya
  • 00:08:03
    tandus. Kita akan rubah, kita akan
  • 00:08:06
    melihat, kita akan bikin hijau. Ya, ini
  • 00:08:10
    bagus sih argumentasinya pendapatnya Pak
  • 00:08:12
    Prabowo ya. Kalau Indonesia mau sembada
  • 00:08:14
    pangan, maka setiap unsur yang ada di
  • 00:08:17
    negara ini bukan cuma level negara, Bro,
  • 00:08:19
    atau kementerian enggak. Tapi mulai dari
  • 00:08:21
    provinsi, kabupaten, kecamatan ya mereka
  • 00:08:25
    harus siap juga untuk melakukan kegiatan
  • 00:08:28
    pertanian mencapai mimpi swasembad
  • 00:08:30
    pangan even sampai ke level yang lebih
  • 00:08:31
    kecil lagi. Desa, kelurahan ya harus
  • 00:08:34
    siap. Dan di sini dibilang ya, setiap
  • 00:08:36
    rawa dan daerah-daerah yang tadi tandus
  • 00:08:38
    menjadi dapat memproduksi bahan pangan.
  • 00:08:41
    Jadi sawah-sawah tanah-tanah sekarang
  • 00:08:43
    menjadi hijau nih oleh programnya Pak
  • 00:08:45
    Prabowo ya. Itu betul memang ada
  • 00:08:46
    beberapa wilayah di Indonesia itu tidak
  • 00:08:48
    layak tanam. Ya, lu tahulah lu lihat
  • 00:08:50
    kebunnya kita kan yang di Gunung Emas
  • 00:08:52
    itu lahannya tandus, pasir, asam, pH4,
  • 00:08:57
    bahkan ada yang bekas gambut atau bekas
  • 00:08:59
    hujan asam. Jadi itu betul-betul kondusi
  • 00:09:01
    yang sangat-sangat tidak kondusif lah
  • 00:09:03
    untuk lu bercocok tanam. Tetapi faktanya
  • 00:09:05
    memang di Indonesia ini tidak kekurangan
  • 00:09:07
    orang pintar kok. Gua yakin bukan cuman
  • 00:09:09
    gua yang jago nanam di lahan-lahan asam,
  • 00:09:11
    lahan-lahan tandus, kering, pasir, bekas
  • 00:09:13
    tambang, gua yakin banyak. Tinggal
  • 00:09:15
    masalahnya ada keberpihakan tidak dari
  • 00:09:17
    pemerintah untuk membela petani-petani
  • 00:09:19
    lokal, petani-petani kecil. Ya, gua sih
  • 00:09:21
    melihat bahwa bisnis pangan di eranya
  • 00:09:23
    Pak Probowo gua yakin akan tambah
  • 00:09:26
    tumbuh, tambah cuan, tambah kaya raya.
  • 00:09:28
    Makanya teman-teman kalau lihat video
  • 00:09:29
    Benix ya dari 2 tahun lalu gua bilang
  • 00:09:31
    tahun 2025 ini adalah tahun yang kita
  • 00:09:33
    cuan besar nih. Khususnya teman-teman
  • 00:09:35
    yang fokus di bisnis pangan.
  • 00:09:38
    Makanya jangan heran ya, saham sawit
  • 00:09:39
    kita itu naik terus hari ini sudah naik
  • 00:09:41
    100% lebih bahkan. And that's a good
  • 00:09:43
    thing. Ya, itulah mau enggak mau, suka
  • 00:09:44
    enggak suka. Negara lain banyak yang
  • 00:09:45
    gagal panen. Indonesia panen raya. Next.
  • 00:09:49
    Di mana tidak ada air, kita akan
  • 00:09:51
    usahakan ada air. Sekarang kita sudah
  • 00:09:54
    punya benih-benih.
  • 00:09:56
    Gandum bisa ditanam di Indonesia,
  • 00:10:00
    kedelei bisa ditanam dengan
  • 00:10:02
    produktivitas tinggi di Indonesia.
  • 00:10:04
    Hortikultura, semua tanaman ini adalah
  • 00:10:08
    sumber kehidupan. Bagaimana di
  • 00:10:11
    kota-kota? Di kota-kota di pinggir kita
  • 00:10:15
    akan bikin
  • 00:10:17
    lahan-lahan
  • 00:10:19
    vertikal seperti ini, tapi bisa
  • 00:10:22
    bertingkat-tingkat mungkin 1 hektar.
  • 00:10:25
    Kalau kita bangun 10 tingkat menjadi 10
  • 00:10:28
    hektar dengan sistem pengairan, dengan
  • 00:10:32
    energi dengan tenaga panel surya. Jadi
  • 00:10:36
    kita masa depan kita gemilang. Oke, ini
  • 00:10:40
    good news. Ini gua baru dengar. Bahkan
  • 00:10:41
    gua enggak tahu ini benar apa enggak ya.
  • 00:10:43
    Gue kaget juga sih jujur nih. Indonesia
  • 00:10:45
    katanya sudah memiliki benih kedelai
  • 00:10:47
    juga punya benih gandum dengan
  • 00:10:49
    produktivitas yang tinggi. Ini gua
  • 00:10:50
    penasaran sih karena kita tahu ya gandum
  • 00:10:52
    itu kita E Bentar guys, bentar guys
  • 00:10:53
    sebelum kita lanjut videonya. Good news
  • 00:10:55
    guys. Kalau Sam season 7 kembali dibuka
  • 00:10:58
    nih. Jadi buat teman-teman yang belum
  • 00:10:59
    sempat join yang season 6 kita sekarang
  • 00:11:01
    udah masuk ke season keet7uh dan ini
  • 00:11:02
    seru banget karena tahun ini kita
  • 00:11:04
    membahas tentang energi terbarukan. So,
  • 00:11:07
    teman-teman tahu enggak orang kalau
  • 00:11:08
    ngomong energi di Indonesia ini cuman
  • 00:11:10
    ada batu bara atau minyak bumi. Tetapi
  • 00:11:12
    sekarang kita sudah masuk ke era di mana
  • 00:11:15
    saham-saham perusahaan yang prospek itu
  • 00:11:16
    justru datang bukan dari batu bara lagi,
  • 00:11:18
    tapi dari energi terbarukan. Dan banyak
  • 00:11:21
    loh sebetulnya energi terbarukan. Ada lu
  • 00:11:23
    ngomong minyak sawit, ada namanya gas
  • 00:11:26
    bumi, ada namanya tenaga surya dari
  • 00:11:28
    matahari termasuk tenaga air dan masih
  • 00:11:31
    begitu banyak lagi yang belum kita
  • 00:11:33
    bahas. Nah, makanya di season 7 ini kita
  • 00:11:35
    akan membahas saham-saham yang sangat
  • 00:11:36
    prospek. investasi yang menurut gua
  • 00:11:38
    sangat menarik buat kita pelajari
  • 00:11:40
    bersama hanya di Skol Sambenix Season 7
  • 00:11:42
    tentang emiten-emiten dan prospek
  • 00:11:44
    prospek yang luar biasa dari sektor
  • 00:11:46
    energi terbarukan. Makanya jangan sampai
  • 00:11:48
    ketinggalan guys, segera buruan daftar
  • 00:11:50
    karena kita ada promo nih diskon 25%
  • 00:11:53
    hanya untuk 50 orang pertama. So, tunggu
  • 00:11:55
    apaagi, Guys? Buruan yuk segera hubungi
  • 00:11:57
    nomor handphone yang ada di bawah ini
  • 00:11:59
    atau www.skalashambenix.com.
  • 00:12:02
    Karena kita tahu ya, gandum itu kita
  • 00:12:04
    impor dari luar negeri. Ada dari Ukraina
  • 00:12:06
    lah, kita ada impor bahkan dari Amerika,
  • 00:12:08
    dari Cina ya. Karena Indonesia enggak
  • 00:12:10
    cocok nih buat makan gandum. Makanya lu
  • 00:12:11
    tahu kan gandum itu diolah bisa jadi
  • 00:12:13
    mie, bisa jadi roti. Sampai saat ini kan
  • 00:12:16
    orang enggak bilang makanan pokok
  • 00:12:17
    Indonesia adalah roti kan. Kenapa enggak
  • 00:12:19
    jadi makanan pokok kita? Karena kita
  • 00:12:21
    enggak ada gandum di Indonesia. Tapi
  • 00:12:22
    sekarang katanya udah ada benih gandum
  • 00:12:24
    yang cocok buat nanam di Indonesia. Itu
  • 00:12:25
    betul atau enggak gua enggak tahu. Kalau
  • 00:12:27
    benar bagi dong benihnya biar kita bisa
  • 00:12:29
    tanam juga. Terus satu lagi yang
  • 00:12:30
    menarik, benih kedela. Nih soyban. Bener
  • 00:12:33
    enggak sih Indonesia punya bini kedelai?
  • 00:12:35
    Setahu gua ini tanaman-tanaman subtropis
  • 00:12:37
    loh yang sebetulnya enggak bisa ditanam
  • 00:12:39
    di Indonesia. Ada banyak petani gua
  • 00:12:40
    lihat di Jawa Tengah, di Jawa Barat yang
  • 00:12:43
    coba nanam bibit kedelai tapi tumbuhnya
  • 00:12:46
    ya enggak maksimal. Rasanya juga aneh
  • 00:12:48
    dan produktivitasnya juga jauh lebih
  • 00:12:50
    rendah dibandingkan kalau lu nanam ya
  • 00:12:52
    kedelai ini di Amerika Serikat. Jujur
  • 00:12:55
    gua agak pesimis. Gua bertanya-tanya apa
  • 00:12:58
    betul? Tapi kalau seandainya ini memang
  • 00:12:59
    benar ya gua sangat senang karena
  • 00:13:01
    artinya guys, di sini Indonesia itu
  • 00:13:03
    sudah daulat. Kita sudah menjadi negara
  • 00:13:06
    yang berdaulat at least di bidang
  • 00:13:08
    pangan. Enggak lagi menggantungkan nyawa
  • 00:13:10
    kita sama petani-petani Amerika,
  • 00:13:13
    Ukraina, India, China. Karena kita
  • 00:13:15
    selama ini impor dari mereka. Dan ini
  • 00:13:17
    bahaya. Ingat ya, hobinya rakyat
  • 00:13:19
    Indonesia itu makan bahan impor. Lu
  • 00:13:21
    makan tahu tempe bahan bakunya kacang
  • 00:13:23
    kedelai, lu impor. Lu hobi makan
  • 00:13:25
    martabak, lu makan empe-empe. Bahan
  • 00:13:26
    bakunya apa? Ada tepung terigu. Tepung
  • 00:13:29
    terigunya dari mana? Ya lu impor kan
  • 00:13:31
    kita ggak ada gandum. Lu makan bakmi
  • 00:13:33
    bahan bakunya terigu juga lu impor
  • 00:13:35
    karena kita enggak ada gandum. Ya udah
  • 00:13:37
    Pak, saya cinta negara ini. Kalau gitu
  • 00:13:38
    gua enggak makan tahu tempe. Gua enggak
  • 00:13:39
    makan martabak lagi. Gua bertapa aja di
  • 00:13:42
    gunung makan ayam. Ayam lu kan butuh
  • 00:13:44
    jagung. Jagungnya juga impor, Guys. Jadi
  • 00:13:46
    ya hobi lu makan bahan impor. Nah kalau
  • 00:13:48
    ini terwujud yang dibilang ini, wah gua
  • 00:13:51
    salut. Gua angkat topi gua sangat-sangat
  • 00:13:52
    respectek sih sampai detik ini jujur gua
  • 00:13:54
    belum pernah lihat orang yang berhasil
  • 00:13:56
    nanam kedelai, berhasil nanam gandum
  • 00:13:58
    dalam skala besar. Gua pribadi udah
  • 00:14:00
    pernah kok nanam beras ya. Kita udah
  • 00:14:02
    pernah nanam jagung skala besar 3.000
  • 00:14:04
    hektar. Sukses besar. Oke menurut gua
  • 00:14:07
    itu gampang, tidak sulit. Tapi kalau
  • 00:14:08
    nanam kedelah nanam gandum skala besar,
  • 00:14:10
    hmm we'll see lah. Satu yang menarik ya.
  • 00:14:13
    Jadi tadi Pak Probowo ada bilang punya
  • 00:14:15
    rencana swasmada pangan dengan metode
  • 00:14:17
    vertikal di lahan-lahan di kota-kota.
  • 00:14:20
    Betul. Karena kota-kota harga tanak kan
  • 00:14:21
    udah mahal. Enggak mungkin lu nanam
  • 00:14:23
    melebar 10.000 hektar. Enggak mungkin
  • 00:14:25
    lah. Di sini dia bilang kita bisa bikin
  • 00:14:26
    vertikal. Jadi 1 hektar tadinya cuman
  • 00:14:28
    bisa nanam 1 hektar lah. Kalau kita
  • 00:14:30
    bikin 10 lantai ya bisa jadi 10 hektar.
  • 00:14:33
    Ya betul sih tapi biayanya juga tinggi.
  • 00:14:36
    Karena untuk bikin infrastruktur
  • 00:14:37
    vertikal itu juga tidak murah karena lu
  • 00:14:40
    harus bawa air. Air lu pompa ke atas. Lu
  • 00:14:42
    butuh torrent. Lu butuh energi listrik
  • 00:14:45
    untuk membiayai energi pompa itu,
  • 00:14:47
    membiayai lampu-lampu untuk menyinari
  • 00:14:49
    tanaman itu. Ya menurut gua sih enggak
  • 00:14:51
    efisien lah. Indonesia kan masih punya
  • 00:14:52
    lahan yang begitu luas dan murah
  • 00:14:55
    kayaknya. Ya solusi vertikal tuh belum
  • 00:14:57
    dibutuhkan deh, Pak Prabowo. Nantilah
  • 00:14:59
    kalau Indonesia udah betul-betul sempit
  • 00:15:00
    kayak New York, kayak London itu baru
  • 00:15:02
    make sense. Karena ada begitu banyak loh
  • 00:15:04
    startup di luar negeri bercocok tanam
  • 00:15:06
    vertikal, indoor, bangkrut. Udah biaya
  • 00:15:09
    konstruksinya mahal, biaya energinya
  • 00:15:10
    juga mahal. Memang ada beberapa cara
  • 00:15:12
    dengan memasang tenaga surya ya. Jadi
  • 00:15:14
    panel surya supaya untuk penyinaran
  • 00:15:17
    tanamannya itu nanti pakai listrik
  • 00:15:18
    tenaga matahari. Tapi gain mahal. Di
  • 00:15:21
    Indonesia itu masih jauh lebih murah
  • 00:15:22
    nanam dengan konsep horizontal bukan
  • 00:15:26
    vertikal. Jadi ya ini ide yang menarik
  • 00:15:28
    tetap ya saya harap ya kita enggak
  • 00:15:30
    betul-betul investasi di sana. Gua yakin
  • 00:15:32
    bangkrut. Janganlah yang horizontal aja
  • 00:15:35
    lah yang teknologinya enggak mahal.
  • 00:15:37
    Next. Jadi saudara-saudara artinya apa?
  • 00:15:41
    Artinya yang sekarang tiap desa sudah
  • 00:15:45
    berjalan berapa tahun program dana desa
  • 00:15:50
    Rp1
  • 00:15:51
    miliar per desa per tahun. Dulu yang
  • 00:15:55
    perjuangkan kita-kita juga dari semua
  • 00:15:58
    partai di parlemen HKTI kalau tidak
  • 00:16:02
    salah sudah berjalan 10 tahun di desa
  • 00:16:05
    kita kembalikan 1 miliar satu desa 1
  • 00:16:09
    tahun dengan program makan bergizi uang
  • 00:16:13
    yang beredar di tiap desa itu ditambah 6
  • 00:16:17
    miliar 1 tahun minimal 5 en ada yang 7
  • 00:16:22
    ada yang 8 miliar bayangkan dari 1
  • 00:16:24
    miliar miliard naik ke 6 miliar atau
  • 00:16:28
    dari 1 miliar naik ke 5 miliar saja itu
  • 00:16:31
    kenaikan
  • 00:16:33
    500% dalam 1 tahun yang tadinya hanya 1
  • 00:16:37
    miliar beredar di desa menjadi 6 miliar
  • 00:16:40
    di satu desa. Kenapa?
  • 00:16:43
    Karena tiap hari untuk memberi makan
  • 00:16:46
    anak-anak, Badan Gizi Nasional butuh
  • 00:16:49
    beli telur, beli ayam, beli ikan, beli
  • 00:16:54
    sayur, beli tomat, beli wortel, beli
  • 00:16:57
    timun. Ini ekonomi desa, ekonomi
  • 00:17:00
    kecamatan hidup. Oke, Guys. Jadi, ya
  • 00:17:02
    saat ini sudah ada lah program dana
  • 00:17:04
    desa. Jadi, setiap desa itu memang
  • 00:17:06
    diberikan ini udah jadi dari eranya Pak
  • 00:17:08
    Jokowi. Jadi, Pak Jokowi itu sudah ada
  • 00:17:10
    era di mana tiap desa terima R miliar
  • 00:17:13
    per tahun. Memang banyak penyimpangan
  • 00:17:15
    dan gua lihatlah kepala desa itu ganti
  • 00:17:17
    mobil terus tiap tahun duitnya dikorupsi
  • 00:17:20
    enggak jadi apa-apa. Itu betul. Tapi ada
  • 00:17:21
    juga memang desa-desa yang duitnya itu
  • 00:17:23
    dipakai dengan rasa kemanusiaan lah.
  • 00:17:25
    Pakai hatah. Jadi duitnya itu dipakai
  • 00:17:27
    untuk membangun irigasi, bangun pompa
  • 00:17:30
    air, bikin WC bersama yang bersih. Dan
  • 00:17:33
    beberapa kepala desa yang cukup jenius,
  • 00:17:35
    mereka pakai dana desa ini juga buat
  • 00:17:37
    bikin bengkel. Ada bengkel motor, ngasih
  • 00:17:39
    pelatihan ke orang, bahkan bisa
  • 00:17:41
    menciptakan lapangan kerja juga karena
  • 00:17:43
    dipakai buat beli-beli mesin. Mesin ini
  • 00:17:45
    bikin keripik pisang, keripik singkong
  • 00:17:47
    di desanya. Jadi produktif itu juga ada.
  • 00:17:50
    Bahkan ada yang pakai infrastruktur juga
  • 00:17:51
    loh buat bikin jembatan di desanya,
  • 00:17:53
    bikin aspal di desanya. Jadi itu bagus
  • 00:17:55
    sih, jujur menurut gua bagus, tapi lu
  • 00:17:57
    enggak bisa berharap di negara sejuta
  • 00:17:58
    koruptor ini ya program yang lu bikin
  • 00:18:00
    tuh bakal berjalan sempurna. Itu udah
  • 00:18:02
    enggak mungkin lah. Pasti ada lah yang
  • 00:18:04
    yang bablas gitu loh yang korup itu
  • 00:18:06
    pasti ada. Tapi bukan artinya ya
  • 00:18:08
    semuanya itu parah. Enggak. Teman-teman
  • 00:18:09
    bisa lihat kok contoh memang desa-desa
  • 00:18:11
    yang punya akal, yang punya otak untuk
  • 00:18:13
    lakukan program-program yang membangun
  • 00:18:15
    warganya. Nah, tadi Pak Probowo bilang
  • 00:18:17
    ya, dia mau nambah dana desa ini dari R
  • 00:18:19
    miliar ke 6 hingga 8 miliar lah
  • 00:18:20
    setahunnya. Nah, dengan di situ ya
  • 00:18:22
    peredaran duit itu kan bertambah 6
  • 00:18:24
    sampai 8 kali lipat. Dan harapannya
  • 00:18:27
    kalau uangnya beredar makin banyak di
  • 00:18:29
    tiap desa, maka ekonomi desa itu menjadi
  • 00:18:31
    lebih hidup. Ekonomi kecamatan jadi
  • 00:18:33
    hidup. Betul enggak? Betul sekali. Di
  • 00:18:35
    sini gua setuju, di sini gua sangat
  • 00:18:37
    setuju untuk ditambah ya dana-dana yang
  • 00:18:39
    diedarkan di desa karena pasti menambah
  • 00:18:42
    perekonomian rakyat kita yang di desa
  • 00:18:44
    dibanding duit itu berputar-putar di
  • 00:18:46
    kementerian, di pusat cuman jadi
  • 00:18:47
    bancakan bahan koruptor. Enggak usahlah.
  • 00:18:50
    mendingan diedarkan ke bawah supaya
  • 00:18:52
    kepala desa itu bisa cari akal, cari
  • 00:18:53
    otak. Ada dana sekarang mereka bisa
  • 00:18:56
    ciptakan lapangan kerja sendiri. Nambah
  • 00:18:58
    pohon yang ditanam, nambah kebun yang
  • 00:19:00
    dibuka, nambah lapangan kerja yang
  • 00:19:02
    di-hire oleh kepala desa atau badan
  • 00:19:04
    usaha milik desa. Ujung-ujungnya yang
  • 00:19:06
    untung warga juga. Iya, warga jadi punya
  • 00:19:08
    kerjaan. Warga jadi bisa jualan. Kalau
  • 00:19:11
    zaman dulu jualan mungkin 100 mangkok
  • 00:19:13
    yang laku cuman 100 mangkok. Tapi zaman
  • 00:19:15
    sekarang karena duit yang beredar sudah
  • 00:19:17
    banyak. Orang yang macul dapat duit,
  • 00:19:19
    orang yang nanam, orang yang kerja di
  • 00:19:20
    bengkel, orang yang bikin aspal kan
  • 00:19:22
    butuh makan juga, orang yang bikin
  • 00:19:23
    jembatan, saluran irigasi ngebor kan
  • 00:19:26
    butuh makan juga. Penjualan milu juga
  • 00:19:28
    naik tadinya 100 mangkok, sekarang jadi
  • 00:19:30
    1000 mangkok. Logis. Makanya gua setuju
  • 00:19:33
    sih kalau seandainya dana desa ini
  • 00:19:35
    betul-betul digulirkan dan yang paling
  • 00:19:37
    penting ya diawasi juga dengan baik
  • 00:19:39
    supaya penggunaannya jangan lagi desa
  • 00:19:42
    itu pakai duit dari negara wah enak nih
  • 00:19:45
    dari R miliar naik jadi 8 miliar terus
  • 00:19:46
    ngapain kawin lagi beli lagi Pajero baru
  • 00:19:49
    beli Fortuner baru aduh janganlah pakai
  • 00:19:52
    itu buat hal-hal yang produktif jangan
  • 00:19:54
    lu kayak orang-orang desa yang goblok
  • 00:19:56
    itu dapat duit apa desa miliarder itu
  • 00:19:58
    dapat duit ganti pembangunan jalan tol
  • 00:20:01
    Duitnya malah dipakai buat beli mobil.
  • 00:20:03
    Bodoh banget. Sekarang miskin mobilnya
  • 00:20:06
    semua udah dijual. Lakukan hal yang
  • 00:20:08
    produktif dengan dana ini. Bikin pabrik
  • 00:20:11
    mini PKS. Bikin pabrik kelapa sawit mini
  • 00:20:14
    misalkan. Atau lu buka bengkel-bengkel
  • 00:20:16
    mobil, bengkel motor, atau lu bikin
  • 00:20:19
    PLTS, lu bisa jualan listrik. Jadi ada
  • 00:20:21
    begitu banyak hal yang lu bisa lakukan
  • 00:20:22
    lah di desa ya. Apalagi kalau desa lu
  • 00:20:24
    masih mati lampu nih. Bikin aja pemakang
  • 00:20:27
    listrik tenaga mikrohidro misalkan. Lu
  • 00:20:29
    bisa jualan bahkan sampai ke kantor
  • 00:20:30
    kecamatan listriknya. Jadi, there are a
  • 00:20:32
    lot of things yang lu bisa lakukan.
  • 00:20:34
    Sekarang lu sudah punya dana lu bisa
  • 00:20:36
    lakukan untuk bikin ekonomi desa lu
  • 00:20:38
    menjadi lebih hebat lagi. Ini bagus sih.
  • 00:20:41
    Gua sangat-sangat setuju ini. Oh, thank
  • 00:20:43
    you lah kalau ini benar jadi kenyataan.
  • 00:20:44
    Semoga ya koruptornya juga ditangkepin
  • 00:20:46
    sih Pak Prabowo. Ditembak mati di tempat
  • 00:20:47
    lah digantung di desa itu. Tapi ya satu
  • 00:20:50
    yang pasti guys ya kita mau supaya
  • 00:20:53
    pengawasannya sekali lagi
  • 00:20:55
    dipelotin. Kalau ada kepala desa yang
  • 00:20:57
    korupsi langsung tangkap tembak di
  • 00:21:00
    tempat gantung kepalanya jadi hiasan di
  • 00:21:02
    pintu masuk desa itu. Ya kalau enggak ya
  • 00:21:04
    orang-orang bakal bilang ngelawak. Ini
  • 00:21:07
    program lucu-lucuan aja buat menambah
  • 00:21:09
    koruptor yang ada di daerah. Janganlah.
  • 00:21:11
    Gua dukung ini karena ini produktif dan
  • 00:21:14
    gua memang sudah lihat di beberapa desa
  • 00:21:16
    yang dimaksimalkan penggunaan dana desa
  • 00:21:18
    ini. Jadi, ya teman-teman ya harapannya
  • 00:21:20
    ya ee semoga ekonomi desa ini bisa jadi
  • 00:21:22
    tumbuh. Kalau ekonomi desa maju,
  • 00:21:24
    kecamatan jadi maju, kota, kabupaten,
  • 00:21:26
    kelurahan ya jadi ikut maju. Logis aja
  • 00:21:28
    lah ini. Ini sangat logis. Tinggal nih,
  • 00:21:31
    tinggal sekali lagi pengawasannya harus
  • 00:21:34
    diperketat. Jangan. Ini jadi program
  • 00:21:38
    poligami skala nasional. satu istri jadi
  • 00:21:41
    delan istri. Jangan. Jangan. Next. Tapi
  • 00:21:45
    kita sekarang punya kemampuan. Kita akan
  • 00:21:48
    menggerakkan ekonomi dengan kekuatan
  • 00:21:50
    kita sendiri. Kita tidak akan
  • 00:21:53
    memaki-maki negara lain. Kita dihantem
  • 00:21:57
    tarif berapa pun kita akan berunding,
  • 00:22:01
    akan negosiasi, kita hormati.
  • 00:22:05
    Tapi kita percaya kepada kekuatan kita
  • 00:22:09
    sendiri, Saudara sekalian.
  • 00:22:12
    Kalaupun mereka tidak membuka pasar
  • 00:22:16
    mereka kepada kita, kita akan survive.
  • 00:22:21
    Kita akan tambah kuat. Kita akan berdiri
  • 00:22:25
    di atas kaki kita
  • 00:22:27
    sendiri. Kita tidak akan pernah
  • 00:22:31
    menyerah. Kita tidak akan pernah
  • 00:22:33
    berlutut, kita tidak akan pernah
  • 00:22:36
    mengemis, kita tidak akan pernah
  • 00:22:40
    minta-minta kasihan orang lain. Tidak
  • 00:22:44
    perlu dikasihani. Bangsa Indonesia tidak
  • 00:22:47
    perlu dikasihani.
  • 00:22:48
    [Tepuk tangan]
  • 00:22:52
    Wah, ini seru nih. Ini secara enggak
  • 00:22:54
    langsung mau ngomong soal Amerika
  • 00:22:56
    Serikat ya. Jadi, Indonesia bisa
  • 00:22:58
    bergerak di atas kaki sendiri. Indonesia
  • 00:23:00
    bisa bergerak ekonominya dengan kekuatan
  • 00:23:02
    sendiri di tengah perang tarif, badai
  • 00:23:04
    tarif ni yang menghantam negara-negara
  • 00:23:06
    lain termasuk Indonesia. Di sini Prabowo
  • 00:23:08
    PD banget nih kalau Indonesia bisa
  • 00:23:10
    survive, Indonesia tidak akan pernah
  • 00:23:12
    menyerah, tidak akan pernah berlutut dan
  • 00:23:13
    mengemis. Ya, ini bagus. Ini bagus. Gua
  • 00:23:16
    jujur sangat tergerak mendengar pidato
  • 00:23:19
    ini. Ya, betul. Baik sekali sih kalau
  • 00:23:21
    Indonesia memang betul-betul bisa
  • 00:23:22
    menjadi begitu independen. Tapi harus
  • 00:23:24
    hati-hatilah di tengah situasi
  • 00:23:26
    geopolitik dunia yang betul-betul lagi
  • 00:23:29
    freja lah, enggak stabil lah. Sebaiknya
  • 00:23:31
    jangan nambah musuh dulu sih. Jadi ya
  • 00:23:33
    oke Indonesia katakan bisa berdiri di
  • 00:23:35
    atas kaki sendiri ya itu oke harapannya
  • 00:23:38
    baik. Gua juga berharap dengan hal yang
  • 00:23:39
    sama dan semoga juga kita menyiapkan
  • 00:23:42
    strateginya kalau seandain betul-betul
  • 00:23:43
    kita dilarang, kita diboikot sama
  • 00:23:45
    Amerika, semoga kita betul-betul sudah
  • 00:23:48
    siap. atase-atase perdagangan Indonesia
  • 00:23:51
    yang ada di seluruh dunia, kedutaan kita
  • 00:23:53
    yang ada di seluruh dunia diaktivasi
  • 00:23:55
    kembali, dikasih KPI bahkan buat mereka
  • 00:23:59
    menambah ekspor kita di negara di mana
  • 00:24:01
    mereka berkantor. Jangan jadi duta besar
  • 00:24:04
    sudah terima anggaran R miliar, 50
  • 00:24:07
    miliar setahun, tetapi enggak membantu
  • 00:24:09
    juga buat barang-barang Indonesia bisa
  • 00:24:10
    masuk ke negara mereka. Jangan dong, ada
  • 00:24:13
    gunanya dong. Diaktivasi tuh aktase
  • 00:24:15
    perdagangan kita ke sana. diaktivasi.
  • 00:24:17
    Intel-Itel kita juga disuruh gerak di
  • 00:24:19
    sana buat buka market. Why not Amerika
  • 00:24:21
    lakukan yang sama kok mereka punya duta
  • 00:24:23
    besar di Indonesia, apa yang dilakukan?
  • 00:24:24
    Buka pasar kok buat mereka juga disuruh
  • 00:24:27
    gerak supaya bank-bank mereka bisa
  • 00:24:29
    jualan di sini. Disari cara supaya
  • 00:24:31
    Mastercard Visa itu bisa jadi raja di
  • 00:24:33
    Indonesia menggulingkan curis bergerak
  • 00:24:35
    semuanya di bawah. Itu faktanya lah.
  • 00:24:38
    Bisa enggak kita lakukan yang sama?
  • 00:24:39
    Harusnya bisa sih. Betul-betul harusnya
  • 00:24:41
    bisa karena Cina aja kedutaan Cina itu
  • 00:24:43
    gerak loh buat membuka pasar supaya
  • 00:24:45
    barangnya bisa masuk ke Afrika,
  • 00:24:46
    barangnya bisa masuk ke India, barang
  • 00:24:48
    Cina bisa masuk Timur Tengah. Itu
  • 00:24:49
    kedutaan Cina itu betul-betul sangat
  • 00:24:51
    aktif loh. Ngeri sih kalau lu tahu ya.
  • 00:24:53
    Kedutan Cina itu ada salah satu KPI-nya.
  • 00:24:56
    KPI mereka adalah meningkatkan ekspor
  • 00:24:59
    produk-produk made in China di negara di
  • 00:25:01
    mana mereka ditempatkan. Lakukan yang
  • 00:25:03
    sama buat negara kita supaya makin
  • 00:25:05
    banyak nih pem penduduk Indonesia yang
  • 00:25:07
    semangat jadi pengusaha. Karena mereka
  • 00:25:09
    dibantu berdagang ke luar negeri. Karena
  • 00:25:12
    sampai detik ini para pengusaha kita
  • 00:25:14
    berdagang pakai upaya, jeripaya, pola
  • 00:25:17
    pikir, mindset, dan dukungan duit
  • 00:25:21
    sendiri. Mereka semua berjuang
  • 00:25:23
    sendiri-sendiri. Jujur kalau lu lihat
  • 00:25:25
    pameran-pameran dagang Indonesia yang
  • 00:25:26
    ada di luar negeri, gua sering lihat
  • 00:25:28
    pameran dagang kita di Rotterdam, di
  • 00:25:30
    Belanda, di Jepang. Isinya produk-produk
  • 00:25:32
    UMKM, Bro. Mau sampai kapan UMKM yang
  • 00:25:34
    karyawannya paling cuma 16 orang, 50
  • 00:25:36
    orang loh. Kita butuh nih supaya
  • 00:25:39
    pengusaha kita bisa jadi lebih besar
  • 00:25:40
    lagi, bisa lebih kompetitif lagi.
  • 00:25:42
    Dibawalah pengusaha-pengusaha Indonesia
  • 00:25:44
    yang besar, yang sudah 1000 karyawan,
  • 00:25:46
    10.000 karyawan supaya bisa ekspansif,
  • 00:25:49
    supaya mereka bisa jadi the next Ford,
  • 00:25:51
    the next Toyota yang bisa punya karyawan
  • 00:25:53
    sampai jutaan manusia. Gimana itu bisa?
  • 00:25:56
    Ya gua rakin bisa tinggal diberikan
  • 00:25:58
    aksesnya. Bukan artinya gua anti UMKM.
  • 00:26:00
    Enggak. Tetapi ada masanya di mana
  • 00:26:02
    pameran-peran yang harus kita kunjungi,
  • 00:26:04
    kita buka itu pameran-peran yang
  • 00:26:07
    sifatnya bukan lagi usaha kecil, tetapi
  • 00:26:09
    yang industri besar, menengah atas lah.
  • 00:26:11
    Supaya apa? Penyerapan tenaga kerjanya
  • 00:26:13
    di sini juga lebih efisien dan lebih
  • 00:26:15
    efektif. Ya jujur aja nih, kalau
  • 00:26:16
    tiba-tiba ada pengusaha kerupuk tempe
  • 00:26:18
    dapat orderan naik 1000 kali lipat, apa
  • 00:26:21
    dia bisa kerjain? Modalnya pun enggak
  • 00:26:22
    ada. Terus gimana? Bengong lagi.
  • 00:26:24
    Akibatnya ordernya pindah ke India,
  • 00:26:26
    India ngerjain. Itu realitanya. Jadi
  • 00:26:29
    memang kita sudah harus mulai berpikir
  • 00:26:31
    gimana caranya membangun pengusaha
  • 00:26:32
    Indonesia biar naik kelas dari kelas
  • 00:26:34
    UMKM menjadi kelas menengah atau kelas
  • 00:26:36
    atas supaya kita bisa punya the next
  • 00:26:37
    salim lah. Kita punya the next jarum
  • 00:26:39
    bisa enggak? Bisa ya asal negara ikut
  • 00:26:43
    secara aktif di situ untuk membantu
  • 00:26:45
    pengusaha-pengusaha lokal kita. Supaya
  • 00:26:47
    kalau lu pergi nih ke Singapura atau lu
  • 00:26:50
    pergi ke Tokyo atau lu pergi ke
  • 00:26:51
    Rotterdam, lu lihat kapal-kapal dagang
  • 00:26:53
    yang beredar bukan lagi kapal-kapal
  • 00:26:54
    Costco punya Cina atau kapal Evergreen.
  • 00:26:57
    Enggak. Lu lihat kapar samuder
  • 00:26:58
    Indonesia, wei. Kita sudah punya cabang
  • 00:27:00
    di Rotterdam kan hebat. Kita bawa
  • 00:27:02
    kontainer isinya apa? Produk-produk
  • 00:27:04
    otomotif Indonesia, pengusaha Indonesia
  • 00:27:08
    kan hebat. Bisa enggak? Ya bisa asal ada
  • 00:27:11
    dukungan. Dan pemerintah harus bergerak
  • 00:27:13
    aktif. Jangan cuman pasif, pasif, pasif.
  • 00:27:16
    Enggak ada gunanya kita punya cabang
  • 00:27:17
    kedutaan di negara-negara lain. Enggak
  • 00:27:19
    ada gunanya kalau mereka enggak bisa
  • 00:27:21
    memberikan lapangan kerja. Mereka enggak
  • 00:27:23
    bisa membuka kesempatan bagi masuknya
  • 00:27:26
    produk-produk kita, jasa kita ke negara
  • 00:27:29
    lain. Tadi gua udah bilang ya, kemarin
  • 00:27:30
    gua udah bilang bahkan kita punya produk
  • 00:27:32
    Quris itu canggih banget ngalahin
  • 00:27:34
    teknologi yang ada di Eropa sama Amerika
  • 00:27:36
    Serikat. Kenapa enggak kita bisa
  • 00:27:38
    berperan aktif tuh kedutaan kita jualan
  • 00:27:40
    ke negara-negara itu. Lu transaksi pakai
  • 00:27:42
    Kiris, lu transaksi pakai Kiris, negara
  • 00:27:43
    kita dapat sekian persen untung gede
  • 00:27:46
    pakai teknologi yang ada di Indonesia.
  • 00:27:48
    Teknologi lu masih ketinggalan zaman
  • 00:27:49
    punya. Ada banyak startup di Indonesia.
  • 00:27:52
    yang produknya bisa sekali digunakan di
  • 00:27:54
    negara itu. Bikin dong pameran teknologi
  • 00:27:57
    Indonesia. Bikin di Tokyo. Bikin pameran
  • 00:28:00
    teknologi Indonesia di Amerika, di
  • 00:28:02
    Meksiko, di Argentina. Karena jujur aja,
  • 00:28:05
    Guys, startup kita punya teknologi yang
  • 00:28:07
    jauh lebih bagus dibanding mereka punya.
  • 00:28:10
    Betul deh. Gua beberapa kali pergi ke
  • 00:28:12
    negara maju itu
  • 00:28:13
    betu pesan M Ketiao tinggal
  • 00:28:15
    tidur-tiduran di kamar hotel datang
  • 00:28:17
    pakai Gofood. Tapi lu coba lakukan yang
  • 00:28:19
    sama. Pergi lu ke Vancouver di Kanada.
  • 00:28:22
    pergi lu. Enggak usah jauh-jauh lah. Di
  • 00:28:24
    dekat kita di sini ada Australia, lu
  • 00:28:26
    enggak bisa melakukan hal yang sama?
  • 00:28:27
    Bisa sih, tapi mungkin jauh lebih mahal
  • 00:28:29
    harganya karena ya enggak efisien. Jadi
  • 00:28:31
    ada begitu banyak hal yang jauh lebih
  • 00:28:33
    canggih lah di Indonesia dibanding di
  • 00:28:34
    luar negeri. Salah satu contoh ya
  • 00:28:35
    transfer antar bank di luar negeri itu
  • 00:28:38
    begitu susah. Di Indonesia sangat mudah.
  • 00:28:40
    Hebat enggak ya? Hebat. Digital wallet
  • 00:28:42
    kita punya, mereka enggak punya. Ribet.
  • 00:28:44
    Nah, kalau menurut lu gimana, Guys?
  • 00:28:45
    Gimana menurut lu komentar Prabowo?
  • 00:28:47
    Apalagi kalau kita bandingkan dengan
  • 00:28:48
    komentarnya Lawrence Wang yang kemarin
  • 00:28:49
    kita bilang Singapura sekarang tidak
  • 00:28:52
    lagi akan pasif, tetapi mereka akan
  • 00:28:54
    bergerak agresif, aktif. Nah, Indonesia
  • 00:28:56
    kira-kira begitu enggak? Atau hanya
  • 00:28:58
    fokus di internal problem aja lah. Macau
  • 00:29:00
    lebih benar, tingkatkan produksi
  • 00:29:03
    pertanian internal aja. Tetapi apakah
  • 00:29:06
    kita sudah harus kayak Singapura nih
  • 00:29:07
    punya mindset global bagaimana caranya
  • 00:29:09
    menguasai dunia? Menurut lu mana yang
  • 00:29:10
    lebih bagus nih? Fokus aja dulu di
  • 00:29:12
    internal atau kayak Singapura langsung
  • 00:29:15
    punya mindset gimana cari penguasa
  • 00:29:17
    dunia. Minimal bisa jadi penguasa Asia
  • 00:29:19
    Tenggara. So, what do you think, guys?
  • 00:29:21
    Dan satu lagi, Guys, ini yang paling
  • 00:29:22
    penting nih. Ini konklusi dari video
  • 00:29:24
    ini. Lu setuju enggak sih kalau
  • 00:29:25
    Indonesia itu ekspor berasnya ke negara
  • 00:29:28
    lain dengan harga yang murah? Ya, jujur
  • 00:29:30
    kalau gua enggak setuju, pandangan gua,
  • 00:29:31
    gua enggak setuju karena apalagi
  • 00:29:33
    Indonesia sedang memasuki era musim
  • 00:29:36
    kemarau. Mei, Juni, Juli ke depan nih.
  • 00:29:39
    Ini bakal musim kering nih. Ini bahaya
  • 00:29:41
    nih kalau kita tidak punya stok beras
  • 00:29:42
    yang cukup karena beras kita kita ekspor
  • 00:29:44
    ke luar negeri. Jujur pribadi gua enggak
  • 00:29:45
    setuju. Kalaupun mau dijual, jual dengan
  • 00:29:48
    harga mahal ya pure bisnis lah. Kita
  • 00:29:50
    juga harus cari untung di situ. Kalau
  • 00:29:52
    menurut lu gimana? Apa gue terlalu
  • 00:29:53
    kejam, Prabowo terlalu baik? Kalau
  • 00:29:55
    menurut kalian sebaiknya gimana? kita
  • 00:29:57
    ekspor atau tahan dulu aja di dalam
  • 00:29:59
    negeri sampai masa kemarau ini lewat.
  • 00:30:01
    Ditunggu guys ya, pandangan kalian
  • 00:30:02
    seperti apa. Semoga video ini
  • 00:30:04
    bermanfaat. Salam sehat, salam cuan. Bye
  • 00:30:06
    bye.
  • 00:30:09
    [Musik]
Tags
  • Prabowo
  • swasembada pangan
  • ekspor beras
  • pertanian Indonesia
  • ekonomi lokal
  • produksi pangan
  • food estate
  • kemanusiaan
  • teknologi pertanian
  • harga beras