Desain Kolom Rangka Pemikul Momen Khusus Beton Bertulang (SNI 2847:2019)
Summary
TLDRVideo ini membahas desain kolom beton bertulang untuk sistem rangka pemikul beban khusus sesuai SNI 2847:2019. Pembicara menjelaskan berbagai pendekatan dalam mendesain kolom, termasuk kolom sentris dan eksentris, serta metode analisis yang digunakan. Terdapat penjelasan mendalam mengenai metode reciprokal braceler dan diagram interaksi untuk kolom biaksial. Selain itu, video ini juga mencakup studi kasus desain kolom pada gedung perkantoran, termasuk kontrol penampang, analisis gaya dalam, dan desain tulangan. Pembicara juga menjelaskan tentang tulangan geser dan persyaratan detailing yang harus dipenuhi.
Takeaways
- 📐 Kolom sentris tidak mengalami momen.
- 📏 Kolom eksentris mengalami momen akibat beban tidak terpusat.
- 📊 Diagram interaksi menunjukkan hubungan beban aksial dan momen.
- 📜 SNI 2847:2019 mengatur desain kolom beton bertulang.
- 🔍 Metode reciprokal braceler untuk analisis kolom biaksial.
- 🛠️ Desain tulangan harus memenuhi batasan geometris.
- ⚖️ Strong column big beam: kolom lebih kuat dari balok.
- 📈 Analisis gaya dalam penting untuk desain struktur.
- 📏 Tulangan geser diperlukan untuk menahan gaya geser.
- 📊 Studi kasus desain kolom pada gedung perkantoran.
Timeline
- 00:00:00 - 00:05:00
Penceramah memperkenalkan topik tentang desain kolom beton bertulang dengan rujukan kepada SNI 2847219, menekankan berbagai metode untuk mendesain kolom hingga membincangkan kolom sentris dan eksentris.
- 00:05:00 - 00:10:00
Dia menjelaskan bahwa kolom sentris tidak mengalami momen, sedangkan kolom eksentris mengalami momen dalam satu arah. Berbagai metode untuk analisis dan desain kolom uniaksial diperkenalkan, seperti metode Wney, metode kesetimbangan, dan diagram interaksi.
- 00:10:00 - 00:15:00
Penceramah juga membincangkan kolom biaksial, menjelaskan beberapa metode untuk analisis, termasuk metode reciprokal braceler dan penggunaan diagram interaksi 3D. Penceramah menandakan penggunaan software seperti CSI Kolom dan ETAPS untuk membantu desain.
- 00:15:00 - 00:20:00
Penceramah menjelaskan prosedur desain kolom beton, mulai dengan pemeriksaan penampang dan analisis gaya dalam untuk mendapatkan nilai muatan. Dia memberikan contoh tentang desain kolom untuk gedung bertingkat dengan spesifikasi tertentu.
- 00:20:00 - 00:25:00
Kolom merujuk kepada batasan geometrik berdasarkan SNI. Disiplin penambahan tulangan dan bagaimana memastikan bahwa desain kolom memenuhi syarat diteliti. Penambahan tulangan dan pengiraan gaya dalam juga diperincikan.
- 00:25:00 - 00:30:00
Penceramah meneruskan dengan pemeriksaan kekuatan lentur minimum kolom dan pengiraan momen nominal balok untuk memastikan kolom berfungsi dengan baik dalam struktur. Format perhitungan dan hasil diperinci untuk pemikiran dan analisis transaksi.
- 00:30:00 - 00:35:00
Analisis kolom dua lentur dua arah dijelaskan di mana momen mengelilingi sumbu X dan Y. Penceramah menyentuh pada rumus yang digunakan serta pertimbangan untuk situasi tekanan dan tarik dalam kolom betonnya.
- 00:35:00 - 00:40:00
Seterusnya, penceramah membincangkan kelayakan metode braceler pada kolom dengan gaya tekan dan kondisi aksial, serta analisis kekuatan kolom melalui rumus kesetimbangan, yang hal ini diambil dari nilai yang pernah dihitung sebelumnya.
- 00:40:00 - 00:45:41
Akhirnya, penceramah merangkum informasi tentang desain tulangan transversal, pertimbangan gaya geser, dan detail-detail lain pada kolom, termasuk bagaimana menentukan jarak tulangan dan penggunaan persamaan untuk memastikan desain memenuhi syarat detail.
Mind Map
Video Q&A
Apa itu kolom sentris dan eksentris?
Kolom sentris adalah kolom yang tidak mengalami momen, sedangkan kolom eksentris mengalami momen akibat beban yang tidak terpusat.
Apa itu metode reciprokal braceler?
Metode reciprokal braceler adalah pendekatan untuk menganalisis kolom dengan momen lentur dua arah.
Apa yang dimaksud dengan diagram interaksi?
Diagram interaksi adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara beban aksial dan momen pada kolom.
Apa saja batasan geometris untuk kolom beton?
Batasan geometris termasuk dimensi penampang terkecil dan rasio dimensi penampang.
Apa itu SNI 2847:2019?
SNI 2847:2019 adalah standar nasional Indonesia yang mengatur desain kolom beton bertulang.
Bagaimana cara menghitung kapasitas lentur kolom?
Kapasitas lentur kolom dihitung berdasarkan momen nominal dan gaya aksial yang bekerja.
Apa itu tulangan geser?
Tulangan geser adalah tulangan yang digunakan untuk menahan gaya geser pada kolom.
Apa yang harus diperhatikan dalam desain tulangan?
Desain tulangan harus memenuhi persyaratan minimum dan maksimum sesuai dengan standar.
Apa itu strong column big beam?
Strong column big beam adalah kondisi di mana kapasitas kolom lebih besar dari kapasitas balok.
Apa yang dimaksud dengan analisis gaya dalam?
Analisis gaya dalam adalah proses untuk menentukan gaya-gaya yang bekerja pada struktur.
View more video summaries
Lara di hutan Papua: Ancaman serius pembukaan lahan demi sawit - BBC News Indonesia
Ransomware ini akan membuat Keyboard menjadi Tak Berdaya - 7ev3n
Status, Peran Sosial, Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial
Sudah Bukan Global Warming Tapi GLOBAL BOILING! Inilah Negara Pencemar Terbesar di Dunia!
Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan #ipas #ipasmp #ipasma #ipasd #ipa #ips
Pelestarian dan Pemajuan Budaya Nasional
- 00:00:04Oke, asalamualaikum warahmatullahi
- 00:00:06wabarakatuh. Hari ini saya akan
- 00:00:08membicarakan tentang desain kolom beton
- 00:00:12untuk sistem rangka pemikulumen khusus
- 00:00:15dengan SNI 2847219.
- 00:00:19Jadi sebelum membahas itu dulu mungkin
- 00:00:21saya akan membahas tentang macam-macam
- 00:00:23pendekatan ya untuk mendesain kolom
- 00:00:26beton bertulang itu. Jadi
- 00:00:28ee untuk mendesain kolom beton bertulang
- 00:00:31itu sebenarnya tidak hanya bisa
- 00:00:33dilakukan dengan satu metode saja gitu.
- 00:00:36Mungkin kalau misalnya masih ingat ya
- 00:00:38dulu di struktur beton 2 belajar tentang
- 00:00:42menganalisis dan mendesain kolom yang
- 00:00:45dipelajari itu adalah kolom sentris sama
- 00:00:47kolom eksentris.
- 00:00:48Kalau kolom sentris artinya seakan-akan
- 00:00:51di kolom tersebut tidak ada momen yang
- 00:00:54terjadi gitu. Ee kalau in real life-nya
- 00:00:57sebenarnya sangat jarang terjadi ya,
- 00:01:00hampir tidak ada terjadi tapi kita juga
- 00:01:02dulu hitung dengan menggunakan kapasitas
- 00:01:05nominal. Kemudian kita juga belajar di
- 00:01:10struktur beton dua tentang kolom
- 00:01:13eksentris. Dan kalau di struktur beton
- 00:01:15dua itu yang kita pelajari adalah metod
- 00:01:18uniaksial aja ya. Jadi uniaksial itu
- 00:01:21artinya momen yang terjadi itu hanya di
- 00:01:24satu arah begini. Jadi anggapannya hanya
- 00:01:27terjadi di satu
- 00:01:28arah. Kalau unaksial sendiri itu bisa
- 00:01:31dilakukan dengan berbagai metode ya.
- 00:01:33Jadi metode yang mungkin sudah pernah
- 00:01:35kita pelajari di struktur beton gua yang
- 00:01:38pertama adalah metode pendekatan Wney.
- 00:01:41Yang kedua adalah metode kesetimbangan.
- 00:01:43yaitu exact uniaxial bending and axial
- 00:01:46interaction. Dan ketiga mungkin adalah
- 00:01:48nglot pada diagram interaksi yang sudah
- 00:01:50disediakan oleh ACI. Tapi ini
- 00:01:52disclaimer. Jadi ACI yang ada dulu
- 00:01:55adalah ACI yang lama ya. Kalau AC yang
- 00:01:57terbaru ini sudah enggak ada untuk
- 00:01:59diagram interaksinya. Dan yang keempat
- 00:02:01itu adalah kita membuat sendiri diagram
- 00:02:04interaksinya gitu. Mungkin masih ingat
- 00:02:06dulu bentuknya seperti ini ya.
- 00:02:10Nah, seperti ini untuk di sumbu Y itu
- 00:02:14adalah P-nya, sumbu X-nya adalah M-nya.
- 00:02:18Kemudian nanti kita membuat kira-kira
- 00:02:20bentuknya seperti ini
- 00:02:22ya. Ya, kira-kira akan seperti ini. Nah,
- 00:02:25ini adalah diagram interaksi yang dulu
- 00:02:27sudah pernah kita buat. Nah, tapi memang
- 00:02:30kalau kita lihat di sumunya di sendiri
- 00:02:32di sini ini hanya ada 1 M aja ya di sini
- 00:02:35ya, satu momen aja. Padahal kalau
- 00:02:38misalnya kita mendesain secara tiga
- 00:02:41dimensi ya, kolom kan seperti ini,
- 00:02:44otomatis juga pasti ada momen di arah
- 00:02:47sebaliknya. Jadi harusnya ada dua momen.
- 00:02:51Nah, kalau ada dua momen yang terjadi
- 00:02:53dan kita mengconsider dua-duanya itu,
- 00:02:56kita bisa bilang bahwa ee kolom tersebut
- 00:03:00adalah kolom biaksial, gitu. Nah, untuk
- 00:03:03kolom Excel sendiri sebenarnya juga ada
- 00:03:05berbagai macam metode atau approach ya
- 00:03:08untuk ee menyelesaikannya
- 00:03:12itu. Jadi, metode yang pertama adalah
- 00:03:14metode reciprokal brazler. Jadi, seperti
- 00:03:17metode pendekatan yang menggunakan
- 00:03:19rumus. Kemudian yang kedua adalah metode
- 00:03:21braceler load counter method. Ketiga,
- 00:03:24PCA load counter method. Kemudian
- 00:03:26keempat exact bxial bending axial
- 00:03:29traction method yang untuk bixial tadi
- 00:03:31ya. Kemudian yang
- 00:03:33ke lima adalah menggunakan diagram
- 00:03:36interaksi 3D gitu. Nah, mungkin kalau
- 00:03:40yang di pertemuan kali ini saya akan
- 00:03:43membahas lebih dalam tentang metode
- 00:03:45reciprokal
- 00:03:46braceler. Jadi kalau yang diagram
- 00:03:48interaksi 3D ini sangat sulit ya buat
- 00:03:52kita sebenarnya yang paling paling
- 00:03:54mendekati ya maksudnya yang paling bagus
- 00:03:58juga itu sebenarnya adalah diagram taksi
- 00:03:593D gitu. Tapi kalau kita membuatnya
- 00:04:02secara
- 00:04:03manual ee itu sangat kesulitan dan
- 00:04:05sangat lama gitu. Jadi biasanya untuk
- 00:04:07diagram taksi 3D ini dibantu oleh
- 00:04:11beberapa software misalnya aja yang
- 00:04:13namanya CSI colom. CSI call atau SP
- 00:04:17[Musik]
- 00:04:19call atau di ETAB sendiri juga ada
- 00:04:22sebenarnya. Jadi kalau di ETAPS kita
- 00:04:25lihat desainnya
- 00:04:28si ee kolomnya itu nanti akan kita
- 00:04:31temukan eh diagram interaction-nya itu
- 00:04:33nanti kita mungkin juga akan coba kulik
- 00:04:36ke sana. Tapi sementara untuk yang
- 00:04:38pertama ini kita coba ngomongin dulu
- 00:04:40tentang metode reciprokal belelernya
- 00:04:43dulu.
- 00:04:45Jadi sebenarnya kalau alur desain kolom
- 00:04:48beton bertulang itu yang pertama adalah
- 00:04:50kita ngecek dulu penampang dari kolom.
- 00:04:54Karena kalau Sistem rangka momen khusus
- 00:04:57itu kita punya batasan-batasan geometri
- 00:04:59yang harus sesuai dengan peraturan yang
- 00:05:03berlaku. Kemudian kita menganalisis
- 00:05:05struktur dan mendapatkan gaya-gaya
- 00:05:07dalamnya ultimate-nya ya. Ada MU, ada
- 00:05:10MUY, ada PU dan juga VU. Kemudian kita
- 00:05:14juga cek kapasitas lenturnya apakah ee
- 00:05:18struktur tersebut berperilaku serang
- 00:05:19kalem w
- 00:05:21beam. Kemudian yang keempat adalah kita
- 00:05:24desain tulangan utama kolom dengan piak
- 00:05:27sial bending ini. Kemudian kita juga
- 00:05:29desain tulangan geser kolom dan setelah
- 00:05:31itu kita gambarkan tulangannya. Ya,
- 00:05:34kalau untuk garis besarnya seperti
- 00:05:36itu. Jadi, ini ee salah
- 00:05:39satu ee
- 00:05:41stud ee studi kasus ya. Studi kasusnya
- 00:05:45kita pakai gedung perkantoran 5
- 00:05:47lantai. Materalnya FC25 MPA FY 240
- 00:05:51dengan kolomnya 650 * 650. Nah, kemudian
- 00:05:55desainlah penularan kolom pada lantai 2.
- 00:05:58Nah, misalnya di lantai ini gitu.
- 00:06:02Jadi kalau teman-teman nanti misalnya
- 00:06:04kolomnya dari ujung sampai atas ini sama
- 00:06:07ya harusnya berarti desainnya yang
- 00:06:08paling bawah ya gitu karena ee PU, MU
- 00:06:12dan VU yang paling besar otomatis adanya
- 00:06:14di lantai paling bawah. Cuma untuk
- 00:06:17contohnya ini saya contohkan di lantai
- 00:06:20du gitu agar kalau misalnya teman-teman
- 00:06:22yang punya tipe kolomnya agak beda-beda
- 00:06:24itu bisa ngerti gitu ya bedanya
- 00:06:27gimana. Yang pertama kita kontrol dulu
- 00:06:29penampang dari kolomnya. Jadi mengacu
- 00:06:32pada SNI 2847 tahun 2019 pasal
- 00:06:361872 dan 1874 ini ada beberapa batasan.
- 00:06:41Yang pertama bahwa dimensi penampang
- 00:06:44terkecil itu harus tidak kurang dari 300
- 00:06:47mili. Jadi harus lebih besar daripada
- 00:06:49300 mili. Dan yang kedua adalah rasio
- 00:06:52dimensi penampang terkecil terhadap
- 00:06:54dimensi tegak lurusnya itu tidak kurang
- 00:06:56dari 0,4. Jadi kita contoh dengan
- 00:06:59menggunakan dimensi 650 *
- 00:07:02650. Kalau 650 * 650 kan otomatis ee
- 00:07:06lebih besar daripada 300 ya. Jadi, oke,
- 00:07:09ini sudah bisa kita ee lalui. Kemudian
- 00:07:13B/H-nya itu harus lebih besar daripada
- 00:07:160,4. Kalau contoh kita 650 / 650 artinya
- 00:07:20hasilnya adalah 1. Karena 1 lebih dari
- 00:07:230,4 maka juga oke memenuhi dari batasan
- 00:07:27di
- 00:07:281872. Kemudian kita berlanjut ke batasan
- 00:07:31yang 1874 di sini. Jadi kalau 18 ee di
- 00:07:35kolom yang pelajari di SBT2 itu kan
- 00:07:40maksimumnya adalah 8% ya atau 0,08
- 00:07:43kalikan AG. Tapi kalau di SPRMK ini agak
- 00:07:46beda. Jadi kalau minimumnya sama masih
- 00:07:500,01 tapi maksimumnya itu adalah 0,06
- 00:07:54kalikan Ag gitu. Jadi kita hitung dulu
- 00:07:57AS min sama AS maksimumnya ya. Jadi
- 00:08:01kalau minimnya itu adalah kalau dari 650
- 00:08:04adalah 4225
- 00:08:06mm² maksimumnya adalah 0,06 * 650 ke 660
- 00:08:11hasilnya adalah
- 00:08:1325.350 mm². Jadi kita pakai yang di
- 00:08:16antara keduanya ini. Nah, ini kita
- 00:08:19contohkan kita pakai 20 D 25 ya. Jadi
- 00:08:24dengan AS tersebut hasilnya adalah
- 00:08:299812 mm² atau sekitar
- 00:08:332,3% ya. Jadi masih di antara minimum
- 00:08:36dan maksimum. Oke. Jadi kita bisa pakai
- 00:08:39dulu sementara tulangan yang
- 00:08:42ini. Nah, kemudian kita modelkan diabs
- 00:08:44untuk dapat gaya-gaya
- 00:08:46dalamnya. Nah, setelah gaya-gaya
- 00:08:48dalamnya tolong ditabulasi ya. yang
- 00:08:51perlu ditabulasi adalah yang
- 00:08:53maksimum-maksimumnya itu di mana aja.
- 00:08:55Jadi, contohnya adalah PU maksimum, MU
- 00:08:59maksimum, MU Y maksimum, VU maksimum,
- 00:09:02dan yang kalau konservatifnya. Jadi
- 00:09:04contohnya seperti ini. Kalau yang PU
- 00:09:06maksimum kita lihat kolom yang pertama
- 00:09:08ditinjau dulu ya. Kalau yang ditinjau
- 00:09:10otomatis adalah yang di lantai du di
- 00:09:12sini. Kalau yang di lantai 2 di sini
- 00:09:14maksimumnya untuk aksialnya berapa? Itu
- 00:09:17adalah -874,94.
- 00:09:20Sedangkan nilai-nilai ini diambil yang
- 00:09:23di load case yang paling maksimumnya
- 00:09:24itu. Jadi load case yang paling maksimum
- 00:09:26untuk yang ditinjau itu adalah di C6B
- 00:09:29ini. Jadi silakan dimasukkan di C6B ini
- 00:09:33yang maksimumnya berapa. Kemudian kolom
- 00:09:36di atasnya itu adalah yang di sini ya.
- 00:09:38Berarti ya kalau kita
- 00:09:40meninjau meninjau yang ini otomatis yang
- 00:09:42di atasnya adalah yang di sebelah sini.
- 00:09:45itu dilihat PU yang paling maksimumnya
- 00:09:47berapa kemudian di copy semua ya
- 00:09:50hasilnya yang di lainnya ini. Kemudian
- 00:09:53yang PU kolom bawah itu berarti yang di
- 00:09:57bawahnya. Jadi silakan diambil. Nah,
- 00:09:59kalau misalnya teman-teman yang
- 00:10:01desainnya cuman lantai bawah aja di sini
- 00:10:03contohnya ya misalnya
- 00:10:06berarti untuk yang kolom bawah sudah
- 00:10:08tidak ada. Jadi tinggal hanya ada kolom
- 00:10:10di pinjau sama kolom atas gitu ya.
- 00:10:14Contohnya seperti itu. Nah, nanti
- 00:10:16silakan diambil
- 00:10:18dari ee-nya
- 00:10:22masing-masing. Nah, kemudian untuk
- 00:10:24kontrol kuat minimum lenturnya itu ada
- 00:10:27di pasal
- 00:10:281873. Jadi, kalau di pasal ini
- 00:10:31disebutkan bahwa kekuatan kolom lentur
- 00:10:34kolom harus memenuhi sigma momen nominal
- 00:10:38kolom lebih besar daripada
- 00:10:401,2 sigma momen nominal balok. Jadi
- 00:10:44kolom yang di bawah dan kolom yang di
- 00:10:46atas itu ditambahkan ya momen nominalnya
- 00:10:50harus lebih besar daripada 1,2 kalikan
- 00:10:531,2 kali dari momen nominal balok kiri
- 00:10:56ditambah momen nominal balok kanan. Jadi
- 00:10:58yang dilihat itu adalah per join ya.
- 00:11:00Jadi satu joinnya ini per nodal gitu.
- 00:11:05Nah, sebelum karena kita butuh momen
- 00:11:08nominal balok ya, kiri maupun kanan,
- 00:11:10kita harus menghitung dulu kekakuan dari
- 00:11:13momen nominal baloknya itu. Jadi ini
- 00:11:16saya ambil balok satu adalah 400300
- 00:11:18dengan tulangan yang sudah dihitung di
- 00:11:20pertemuan yang sebelumnya itu. Jadi
- 00:11:23untuk ee tumpuannya kita hitung dengan
- 00:11:25menggunakan AS kal
- 00:11:27fy/ 0,85 * FC' kal.
- 00:11:32Karena di sini tulungannya pakai 6 di 16
- 00:11:34ya. Jadi 1206 kal 240 dibagi 0,85 * 25
- 00:11:40kal
- 00:11:431150 hasilnya adalah 11,8 mili. Sehingga
- 00:11:48momen
- 00:11:49nominal momen nominal negatifnya itu
- 00:11:51adalah AS
- 00:11:54kal - 0,5A. Jadi silakan dimasukkan
- 00:11:58hasilnya. Hasilnya adalah
- 00:12:0097,2
- 00:12:02kN. Nah, kemudian untuk ee A di
- 00:12:05lapangannya AS * FY / 0,85 * FC' kal.
- 00:12:11Jadi dihasilkan
- 00:12:135,92. Jadi momen nominal positifnya itu
- 00:12:16hasilnya adalah 9 49,1 knm.
- 00:12:21Nah, sehingga di join A ini lihat kita
- 00:12:23ya lihat join A di sini karena PU
- 00:12:25atasnya adalah
- 00:12:27644 dan PU di tengah ya kolom yang
- 00:12:31ditinjau ini adalah
- 00:12:3284. Oh sori yang di tengah yang di sini
- 00:12:35ya yang di sininya adalah 841 dan di
- 00:12:38join B itu adalah -874 dan di atasnya
- 00:12:40ini adalah 1070. Jadi kalau di ETAPS-nya
- 00:12:43memang kalau kita lihat dari
- 00:12:46tampilan yang apa namanya gaya dalamnya
- 00:12:49itu memang yang kelihatan hanya yang
- 00:12:51satu angka di bawahnya ini. Untuk dapat
- 00:12:53satu angka di atasnya ini silakan nanti
- 00:12:55elemennya diklik terus kemudian klik
- 00:12:57kanan nanti bisa ditarik ya dilihat
- 00:13:00angkanya di sini.
- 00:13:02Nah, nilai-nilai ini yang nanti akan
- 00:13:04kita buat untuk desain yang selanjutnya
- 00:13:07ini. Nah, jadi nilai yang PU tadi ini
- 00:13:11yang di sebelah sini kita plotkan pada
- 00:13:13diagram interaksi. Nah, diagram
- 00:13:16interaksinya itu yaitu tadi bisa
- 00:13:19dihitung dengan menggunakan bantuan yang
- 00:13:23SP kolom tadi atau dari ETABS tadi atau
- 00:13:26dari CSI kolom
- 00:13:29tadi. Jadi, pada saat kita plot dengan
- 00:13:32pada diagram interaksinya kalau dengan
- 00:13:34nilai P-nya
- 00:13:36644 ini misalnya ya P-nya adalah 644
- 00:13:39kira-kira di sini. Maka kalau kita tarik
- 00:13:42garis di sini, momen nominalnya adalah
- 00:13:45di sekitar sini. Jadi kita plotkan
- 00:13:47kemudian kita skalartiskan ya hasilnya
- 00:13:51momen nominalnya itu adalah pi mn-nya ya
- 00:13:55750 kN. Sehingga kalau MN-nya itu adalah
- 00:13:58750 / 0,9 hasilnya adalah 833
- 00:14:03kN. Jadi semua PO ini silakan nanti
- 00:14:06diplot di diagram interaksinya di sini.
- 00:14:12Nah, kemudian kita hitung dengan
- 00:14:15menggunakan ee perhitungan strong
- 00:14:18colombin-nya itu tadi ya. Jadi kita cek
- 00:14:22di semua join tadi kan ada join A dan
- 00:14:24join B ya. Join A itu adalah join
- 00:14:26atasnya ini tadi. Sigma MNC itu apakah
- 00:14:29lebih besar daripada 1,2 kalikan sigma
- 00:14:32MNB. Jadi kita hitung nilai dari MNC
- 00:14:35atas itu adalah 833 +
- 00:14:39866 tadi ya. Di sini lebih besar
- 00:14:44daripada 1,2 dikalikan 97,2 + 97,2.
- 00:14:49Kenapa? Karena kiri dan kanannya
- 00:14:52kebetulan
- 00:14:53tulangannya dan penampangnya itu sama
- 00:14:56gitu.
- 00:14:57Jadi karena di sini hasilnya lebih besar
- 00:15:00maka struktur adalah strong column big
- 00:15:02beam. Jadi memenuhi ya persyaratannya
- 00:15:05juga dihitung untuk join bawah. Join
- 00:15:08bawah dan karena momen nominal
- 00:15:09kapasitasnya juga lebih besar maka
- 00:15:12otomatis juga akan oke juga ya. Karena
- 00:15:15baloknya kebetulan juga
- 00:15:17level yang satu dan level 2 itu sama
- 00:15:20gitu ukurannya.
- 00:15:22Oke. Nah, kemudian sekarang kita
- 00:15:24menganalisis kolom dua lentur dua arah
- 00:15:27ya atau biaksial bending. Jadi seperti
- 00:15:29yang saya bilang tadi bahwa kalau
- 00:15:31bending itu artinya terjadi momen ee
- 00:15:35yang mengitari sumbu X maupun di sumbu Y
- 00:15:38di
- 00:15:41sini. Nah, metode brazler sendiri itu
- 00:15:44menggunakan rumus ini sebenarnya. Jadi
- 00:15:46rumusnya adalah 1/PN itu sama dengan
- 00:15:491/PN +
- 00:15:511/PNY - 1/P0 gitu. Jadi saat PN-nya
- 00:15:56sendiri itu adalah beban tekan aksial
- 00:15:58nominal saat lentur dua arah terjadi dan
- 00:16:01PNX itu adalah beban tekan aksian
- 00:16:04nominal pada saat EX = 0 tapi Ey-nya ada
- 00:16:09nilainya. Kemudian PNY itu adalah beban
- 00:16:11taksan aksial nominal saat E-nya = 0.
- 00:16:14tapi ada eksentrisitas di arah ex-nya
- 00:16:17juga. Dan P0 itu adalah beban tekan
- 00:16:19aksial tanpa eksentrisitas. Artinya
- 00:16:22adalah EX = EY itu = 0 gitu. Jadi
- 00:16:27asumsinya pada metode braceler itu yang
- 00:16:29pertama adalah gaya aksal yang bekerja
- 00:16:30adalah tekan dan juga PN-nya itu harus
- 00:16:33lebih besar pada 0,1P0 atau PN-nya lebih
- 00:16:37besar daripada 0,1 kal FC' * B kal H.
- 00:16:42Jadi braceler ini akurat bila digunakan
- 00:16:45untuk kolom-kolom dengan gaya tekan ya
- 00:16:48sebenarnya ya. Kalau kolomnya itu
- 00:16:50bekerjanya
- 00:16:52tarik. Jadi kan kadang kalau misalnya
- 00:16:54kena gempa terus gab gravitasinya enggak
- 00:16:57terlalu besar itu misalnya ya. Jadi dia
- 00:17:00kan kolomnya kadang ada yang ketarik
- 00:17:01gitu. Nah kalau kolomnya bekerjanya
- 00:17:03lebih dominan ketarik maka sebenarnya
- 00:17:06metode brazeller ini tidak disarankan
- 00:17:09gitu ya.
- 00:17:10Tapi maka dari itu kita cek itu ya, cek
- 00:17:12pengecekannya dengan dua klausa ini
- 00:17:17tadi. Jadi kita hitung dulu dengan
- 00:17:20beberapa kondisi. Jadi ini sebenarnya
- 00:17:21hampir sama dengan metode uniaksial ya.
- 00:17:24Kalau metode uniek aksial yang kita
- 00:17:26bikin diagram interaksi kan kita juga
- 00:17:28bikin beberapa kondisi ya. Kondisi tekan
- 00:17:30aksial murni, terus kondisi ada momennya
- 00:17:33dan lain sebagainya. Ini juga sama
- 00:17:35seperti itu. Miriplah ya sebenarnya.
- 00:17:37Jadi kondisi A1 misalnya adalah tekan
- 00:17:40aksial murni yang artinya momen
- 00:17:42nominalnya itu sama dengan
- 00:17:450. Jadi kalau momennya sama dengan 0
- 00:17:48maka P 0-nya itu rumusnya adalah
- 00:17:500,85 kalikan FC' * Ag - AST + FY kalt.
- 00:17:56Jadi ini sebenarnya sama dengan yang
- 00:17:58kolom sentris yang di kolom pendek waktu
- 00:18:01kita dulu belajar beton 1 ya
- 00:18:04mirip ya. Kemudian PN itu rumusnya
- 00:18:07adalah 0,8 * P0. Jadi kita hitung dari
- 00:18:10sini. Karena tekan muni maka ε
- 00:18:13tang ty sehingga pi-nya adalah
- 00:18:170,65. Jadi pi Pn adalah 0,65 dikalikan
- 00:18:22PN yang tadi kita telah hitung lagi di
- 00:18:24sini.
- 00:18:25Nah, hasilnya itu adalah
- 00:18:285.784,7 kN dan kita hitung nilai dari
- 00:18:320,1 kal FC' * B kal H. Ya, di sini
- 00:18:37terlihat bahwa 5.700 ini masih lebih
- 00:18:40besar daripada
- 00:18:42156,2. Jadi artinya lebih dominan masih
- 00:18:44dominan tekannya juga. Jadi persamaan
- 00:18:47braceler dapat digunakan. Jadi kita baru
- 00:18:50lanjut ke kondisi yang lainnya.
- 00:18:52Jadi kondisi dua itu adalah kondisi
- 00:18:54aksial tarik murni ya. Aksial tarik
- 00:18:57murni
- 00:19:00artinya ee PN-nya yang terjadi hanya
- 00:19:03tariknya saja AS kalikan FY ya rumusnya
- 00:19:06di situ. Sehingga
- 00:19:082.354 kalau kita hitung karena aksial
- 00:19:12murni maka epsil t-nya itu pasti lebih
- 00:19:14besar daripada 0,005 sehingga pi-nya
- 00:19:16adalah 0,9.
- 00:19:20Nah, sehingga kita tinggal kalikan yang
- 00:19:22atas dikalikan 0,9 hasilnya adalah
- 00:19:252.120. Jadi, angka-angka ini sementara
- 00:19:28kita keep dulu
- 00:19:30ya. Kemudian kondisi tiga adalah kondisi
- 00:19:33seimbang. Kondisi seimbang di
- 00:19:35mana ee CB itu rumusnya adalah 600 / 600
- 00:19:41+ FY dikalikan dengan D. Jadi D itu kan
- 00:19:45yang kayak kemarin tuh ya, yang
- 00:19:48tingginya dikurangi sama covernya,
- 00:19:51kemudian tulangan sengkang dan juga ee
- 00:19:55setengah dari tulangan utamanya ya. Kita
- 00:19:58hitung hasilnya adalah
- 00:20:01417,5. Kemudian beta 1 adalah 0,85. Ini
- 00:20:05berdasarkan tabel
- 00:20:0722.2.2.4.3 ya. Jadi berdasarkan dari
- 00:20:11mutu betonnya. Jadi jangan langsung
- 00:20:12diambil ini ya, kita lihat dulu mutu
- 00:20:14betonnya. Kemudian AB rumusnya adalah B
- 00:20:17satta 1 dikalikan dengan CB. Jadi 0,85
- 00:20:20kal
- 00:20:22417,5 hasilnya adalah
- 00:20:26354,875. Nah, untuk kondisi tegangan
- 00:20:28tulangan tekan itu rumusnya FY' = 600 *
- 00:20:33CB - D'' / dengan CB. Jadi kita hitung
- 00:20:38hasilnya adalah 505 MPa. Jadi masih
- 00:20:41lebih besar daripada FY yang sudah kita
- 00:20:45tetapkan tadi ya. Jadi pakainya kan
- 00:20:47awalnya 240
- 00:20:49MPa. Nah, kemudian
- 00:20:52persamaannya kalau untuk kondisi
- 00:20:54seimbang berarti kan total dari jumlah
- 00:20:57gaya-gaya yang terjadi di sini itu harus
- 00:20:59sama dengan 0. Jadi kalau kita lihat di
- 00:21:03sini CC yang di sini ditambahkan dengan
- 00:21:07CS itu harus kurang kurang dari T yaitu
- 00:21:10sama dengan PB-nya di sini. Jadi CC-nya
- 00:21:14sendiri itu hitungannya adalah 0,85 kal
- 00:21:17FC' kal dikalan dengan B. Jadi angkanya
- 00:21:22dimasukkan hasilnya adalah
- 00:21:254.901,7 kN. Nah, sedangkan t-nya ini
- 00:21:29adalah dari tariknya tulangannya itu ya,
- 00:21:33tulangan tariknya. Jadi, rumusnya adalah
- 00:21:35AS dikalan FY. Jadi, dipasangnya itu
- 00:21:39adalah jumlahnya 6 ya. 6 kalikan ee
- 00:21:44luasan tulangan utamanya dikalikan
- 00:21:47dengan FY hasilnya adalah
- 00:21:50706,86 kN. Nah, sedangkan CS itu adalah
- 00:21:55akibat dari yang di sini ya.
- 00:21:57tulangan tekannya di sini CS-nya
- 00:22:00rumusnya adalah AS kal
- 00:22:03FS' 0,85 * FC ya dimasukkan hasilnya
- 00:22:08adalah
- 00:22:10644,3
- 00:22:11kN. Jadi kalau kita masukkan ke
- 00:22:14persamaan ini CC + CS - T hasilnya itu
- 00:22:17adalah
- 00:22:204.839,14 kN.
- 00:22:23Ya, karena seperti itu, maka momen
- 00:22:26balance-nya itu adalah CS
- 00:22:29dikalikan H -2 - D'. Jadi, itu
- 00:22:32sebenarnya cuma perkalian ke garis
- 00:22:35netralnya ini aja. + CC * H/2 * A/2 + T
- 00:22:43* H/2 - D'. Jadi, kita hasilkan
- 00:22:4810773,9 KNN.
- 00:22:51Jadi kalau kita lihat eksentrisitas
- 00:22:53balance-nya itu adalah momen balance
- 00:22:54dibagi P balance-nya itu hasilnya adalah
- 00:22:58222
- 00:23:01mm. Nah, beban pekerja pada kolom di
- 00:23:04analisis itu adalah PU-nya dari yang
- 00:23:07ITEPS tadi ya kita dapat ya 874 kN,
- 00:23:11MUX-nya 183,3 kN dan MUY-nya adalah 75,5
- 00:23:16kN.
- 00:23:18Jadi entes baban yang bekerja untuk arah
- 00:23:20X itu sebenarnya adalah MU di / PU
- 00:23:24hasilnya adalah 86 mili. Jadi masih
- 00:23:27kurang dari E balance-nya ya. Artinya
- 00:23:30dominan tekan ya sebenarnya kolomnya
- 00:23:32ini. Dan untuk arah yang Y-nya berarti
- 00:23:36mux dibagi dengan PU-nya 210 juga masih
- 00:23:40kurang dari 222. Jadi tetap masih
- 00:23:44dominan tekan sehingga sebenarnya kalau
- 00:23:46bisa kita simpulkan metode brazeller ini
- 00:23:49masih cocok untuk ee situasi yang kita
- 00:23:52lalui sekarang
- 00:23:54ini. Kemudian kondisi empat itu adalah
- 00:23:57kondisi dominan dari tekannya ya.
- 00:24:01Jadi untuk arah x dulu ya kita hitung
- 00:24:05untuk arah x dulu dengan menggunakan
- 00:24:07persamaan kesetimbangan sigma v = 0 maka
- 00:24:09pn = cc + cs - t seperti yang tadi lagi
- 00:24:13kita
- 00:24:14hitungkan. Nah, di sini bedanya adalah
- 00:24:18nilai a-nya itu tidak masih belum tahu
- 00:24:21berapa nilai a-nya. Justru itu yang kita
- 00:24:22cari nilai a-nya. Maka dari itu, a-nya
- 00:24:25ini silakan nanti di tetapkan nilai jadi
- 00:24:29a ya. Jadi contohnya ini 0,85 kal FC * A
- 00:24:33* B hasilnya adalah
- 00:24:3613,81A KNN. Untuk CS juga hasilnya
- 00:24:40adalah
- 00:24:41644,3 kNN. Untuk T-nya hasilnya adalah
- 00:24:482945,2 FS ya. Jadi, FS-nya juga
- 00:24:51ditetapkan
- 00:24:53dulu ee sehingga PN-nya itu adalah 1
- 00:24:5913,81A + 64 4,3
- 00:25:04-2945,2 FS. Di mana FS-nya sendiri itu
- 00:25:07rumusnya adalah D - C/C * 600. Nah,
- 00:25:12kalau masih ingat C itu adalah beta 1
- 00:25:14dikalikan dengan A. Jadi kalau kita
- 00:25:18substitusikan fs-nya ini itu menjadi
- 00:25:2241258/a -600 itu kita masukkan ke
- 00:25:26persamaan yang t-nya di sini yang masih
- 00:25:28ada simbol fs-nya ini. Sehingga ini
- 00:25:32menjadi
- 00:25:3413,81a +
- 00:25:362411,42 -
- 00:25:391215154/a ya. Jadi kita sudah punya dua
- 00:25:43persamaan ya. Persamaan satu adalah yang
- 00:25:45pertama, persamaan dua adalah yang kedua
- 00:25:48di sini
- 00:25:52ya. Nah, kemudian persamaan
- 00:25:54kesetimbangan momen terhadap titik AS as
- 00:25:57AS as AS-nya di sini ya itu rumusnya
- 00:25:59adalah PN * E' itu harus rumusnya adalah
- 00:26:03CS * D - D' + CC * D - A/2. ini. Jadi,
- 00:26:10kita pindah E-nya ke ruas sebelah kanan,
- 00:26:13ya. Nah, maka kalau dipindah kan artinya
- 00:26:16dibagi semua ya, dibagi dengan E A' ini
- 00:26:18juga dibagi dengan E A'-nya. Sehingga E'
- 00:26:22rumusnya adalah EY + D - H/2 ya. Karena
- 00:26:27e EK'ennya sendiri itu rumusnya ini EY +
- 00:26:29D - H/2 hasilnya adalah 469,5.
- 00:26:35Jadi, PN-nya di sini kita masukkan
- 00:26:38angka-angka yang sebelumnya tadi ya, di
- 00:26:42perhitungan yang sebelumnya
- 00:26:43itu PPN itu adalah
- 00:26:481/69,5 ini ya karena 1/e aksennya
- 00:26:52dikalikan dengan CS
- 00:26:56644,3 yang di sini CS yang di
- 00:26:59sini dikalikan dengan D-nya 584,5. 5 -
- 00:27:0565,5 itu yang dari yang sebelumnya ya,
- 00:27:08perhitungan yang
- 00:27:09sebelumnya
- 00:27:14di
- 00:27:18di D tadi sudah pokoknya kita sudah
- 00:27:21ngitung ya yang kayak sini ya di
- 00:27:22aksennya tadi 65,5 tadi
- 00:27:26itu oke +
- 00:27:3113,81a itu dari CC-nya yang di sini. ya
- 00:27:3513,81a-nya di sini dikalikan D 584,5 -
- 00:27:41A/2. Jadi A-nya silakan tetap di ee
- 00:27:44tetapkan gitu ya. Nah, ini tinggal
- 00:27:47dikali-kalikan sehingga kalau kita
- 00:27:49sederhanakan rumusnya menjadi
- 00:27:53711,89 +
- 00:27:5517,19 -
- 00:27:580,0147a² ya di sini ya. Nah, di sini
- 00:28:01kita punya dua persamaan ya, yang
- 00:28:03persamaan 3 dan persamaan 2 ini. Ini
- 00:28:06sama-sama belum tahu nilai a-nya itu
- 00:28:09berapa. Jadi, kita bisa menyelesaikan
- 00:28:11persamaan 2 dan 3 tadi karena
- 00:28:14penyebutnya sama ya, sama-sama PN-nya.
- 00:28:16Jadi, persamaan 2 itu sama dengan
- 00:28:18persamaan 3 yang di sini. Jadi, kalau
- 00:28:21kita samakan di sini ini persamaan 2 =
- 00:28:23persamaan 3, maka kita bisa
- 00:28:26pindah-pindah ruaskan ya. Jadi contohnya
- 00:28:28a^-nya ini pindah ke sebelah kiri gitu
- 00:28:32ya. Dan ini otomatis karena di sini ada
- 00:28:351/A maka
- 00:28:37kita kalikan dulu kedua ruasnya dengan a
- 00:28:40ya. Jadi otomatis di sini adalah
- 00:28:4313,81a² +
- 00:28:472411,42a - 12
- 00:28:5015154 =
- 00:28:52711,89a +
- 00:28:5517,9a² -
- 00:28:580,0147a^ 3. Nah, ini silakan nanti
- 00:29:02dipindahkan ruas ke kiri. Nah, hasilnya
- 00:29:05nanti dapatnya
- 00:29:060,0147a^ 3 -
- 00:29:103,38a² +
- 00:29:131699,53a - 1215 154 = 0. Nah, ini bisa
- 00:29:18diselesaikan dengan metode Newton
- 00:29:20reptson ya. Caranya seperti ini.
- 00:29:24Sebentar. Oke, tadi kayaknya kendala
- 00:29:26teknis sebentar. Jadi, terakhir itu
- 00:29:28adalah kita mencoba menyelesaikannya
- 00:29:31dengan metode Newton Repson ini ya. Nah,
- 00:29:33caranya mungkin teman-teman yang pakai
- 00:29:35kalkulator scientific atau yang enggak
- 00:29:36punya silakan nanti bisa download
- 00:29:40dulu ee kalkulator seperti ini.
- 00:29:43Kalkulator saentific seperti ini. Jadi
- 00:29:45tinggal dimasukkan aja. J contohnya kita
- 00:29:47punya kalkulator. Terus kita klik ke
- 00:29:50mode ya. Di sini ada nomor 5 adalah EQN.
- 00:29:52Silakan kita pilih nomor 5. Kemudian
- 00:29:55karena di sini adalah pangkat 3, silakan
- 00:29:57dipilih yang nomor 4
- 00:29:59ini. Nah, tinggal a-nya kita masukkan
- 00:30:02sesuai sama rumusnya tadi ya.
- 00:30:060,0147. Terus B-nya adalah
- 00:30:10-3,38, C-nya adalah 1699,53.
- 00:30:16D-nya adalah
- 00:30:20-12
- 00:30:22154. Nah, kalau sudah silakan di-enter.
- 00:30:26Nah, hasilnya adalah
- 00:30:28421,27 ya. Hampir mirip dengan yang di
- 00:30:30sini. Yang di sini karena minus sudah
- 00:30:33enggak mungkin ya pasti nilainya.
- 00:30:34Kemudian diambil adalah yang x1 juga ya
- 00:30:38seperti itu. Sehingga kalau a-nya adalah
- 00:30:42421,3 berarti C-nya adalah tinggal ini
- 00:30:45dibagi sama beta 1 yaitu 0,85 hasilnya
- 00:30:48adalah
- 00:30:50495,65. Sehingga PNX-nya adalah
- 00:30:545.620 KNN dan MNX-nya tinggal PN
- 00:30:57dikalikan dengan EY-nya tadi hasilnya
- 00:31:00adalah
- 00:31:011180 Nm.
- 00:31:05Nah, kondisi 5 ini hampir sama. Jadi,
- 00:31:07cuma arah Y yang kita ganti ya arahnya.
- 00:31:12Kalau cara menghitungnya itu mirip ya
- 00:31:14sebenarnya ya. Pn = CC + CS - T. CC-nya
- 00:31:19dikerjakan di nilainya sehingga hasilnya
- 00:31:2313,81A. CS-nya adalah 644,3 dan T-nya
- 00:31:27adalah
- 00:31:292.945,2 FS. Jadi kita punya persamaan
- 00:31:33yang tadi kayak seperti tadi. Persamaan
- 00:31:341 itu
- 00:31:36disubstitusi ya, fs-nya disubstitusi ke
- 00:31:39yang t-nya tadi yang di sini. Jadi kita
- 00:31:42punya persamaan 2 ini hasilnya 13,81a +
- 00:31:472411,42 - 12
- 00:31:5215154/a. Nah, kemudian dengan cara yang
- 00:31:54sama kita buat kesetimbangan momen
- 00:31:57terhadap titik AS. Jadi, PN I tinggal
- 00:32:01dimasukkan hasilnya adalah
- 00:32:04967,74 +
- 00:32:0623,36a -
- 00:32:080,02a². Jadi, yang persamaan 3 dan
- 00:32:10persamaan 2 itu disama dengan sehingga
- 00:32:14hasilnya adalah 0,02a^ 3 - 95 9,55a² +
- 00:32:221443,7a - 1215 154 = 0. Jadi kita
- 00:32:27gunakan metode Newton Repson di sini A
- 00:32:30dan C-nya di
- 00:32:32sini. Sehingga nilai MNX itu adalah
- 00:32:367762. Mnx-nya adalah
- 00:32:39667,6 KN.
- 00:32:42Nah, seperti tadi bahwa sebenarnya
- 00:32:44kekuatan aksialnya kalau dengan rumus
- 00:32:46resiprokal beleler itu menggunakan rumus
- 00:32:491/PN = 1/PNX + 1/Pny - 1/ P0-nya tadi
- 00:32:55itu. Jadi, tinggal kita masukkan ya
- 00:32:57hasilnya hasilnya yang tadi sehingga
- 00:33:001/PN itu hasilnya adalah 2,167 * 10^-4.
- 00:33:06Jadi kalau kita putar balik dibagi lagi
- 00:33:09hasilnya PN-nya adalah
- 00:33:134.610,9. Sehingga kalau Pi PN misalnya
- 00:33:16kita pakai konservatif 0,65 dikalikan
- 00:33:19dengan 4.610 hasilnya adalah 2.997.
- 00:33:25kita bandingkan dengan PU yang terjadi
- 00:33:27ya 875 sehingga kapasity ratiya masih
- 00:33:320,292 kurang dari 1. Jadi masih oke,
- 00:33:36masih aman untuk dilakukan. Nah, ini
- 00:33:38yang tadi saya bilang kalau menggunakan
- 00:33:40ETAPS dengan diagram interaksi 3D nanti
- 00:33:43juga bisa kelihatan angka-angkanya di
- 00:33:46sini seperti itu. Nah, ini kalau yang
- 00:33:50menggunakan SP kolom. Jadi sebenarnya
- 00:33:53banyak cara ya. cara untuk menggambarkan
- 00:33:56diagram interaksinya tadi itu tadi
- 00:33:58adalah untuk tulangan utama. Nah,
- 00:34:01sedangkan kita juga butuh mendesain
- 00:34:03tulangan sengkangnya atau tulangan
- 00:34:06transversalnya. Jadi, kalau berdasarkan
- 00:34:08perhitungan transversal dari batasan
- 00:34:10detailing-nya itu ada di tabel
- 00:34:1318754. di sini
- 00:34:1618754
- 00:34:18itu ee kalau misalnya kita lihat di sini
- 00:34:22kan nilai FC aksennya adalah 25 MPa ya
- 00:34:26di sini ya kalau 25 MP kita coba cek
- 00:34:30dengan kondisi 1 dulu apakah PU kurang
- 00:34:33dari 0,3 kalikan AG kal.
- 00:34:38Nah, nilainya PU itu adalah
- 00:34:42875 yang mana itu kalau kita hitung ya
- 00:34:460,3 *
- 00:34:48650² dikalikan 25 hasilnya adalah 3.168.
- 00:34:52Jadi memenuhi ya kondisi yang pertama
- 00:34:53ini dan juga FC aks-nya juga memenuhi.
- 00:34:56Ini berarti persamaan yang berlaku
- 00:34:58adalah persamaan A dan persamaan B yang
- 00:35:00di sini. A dan B di sini.
- 00:35:03Nah, kemudian kalau
- 00:35:05nilai BC-nya itu adalah 650 - 2 kalikan
- 00:35:1140 + 10 hasilnya adalah
- 00:35:15550 mm. Jadi ini ee covernya gitu
- 00:35:19maksudnya
- 00:35:21ya. Nah, kalau AH itu adalah BC
- 00:35:23dikalikan dengan HC karena sama ya. Jadi
- 00:35:28HC-nya kita enggak terlalu hitung juga
- 00:35:30kan 50 ke 50. Jadi 550 * 550 hasilnya
- 00:35:33adalah 302
- 00:35:36* 302 500 mm². Kalau akhirnya adalah
- 00:35:44422.500
- 00:35:46mm². Jadi kita hitung juga jalak antar
- 00:35:49tulangannya apakah memenuhi batasan. Ya.
- 00:35:52Jadi kalau kita hitung jarak antar
- 00:35:54tulangannya itu masih 105 mili. Nah, itu
- 00:35:57masih memenuhi ya. Kalau misalnya kita
- 00:35:59maksimumnya ada paling tidak itu harus
- 00:36:0240 mili kalau antar tulangan di kolom.
- 00:36:05Jadi 105 masih okelah, masih boleh.
- 00:36:11Nah, kemudian untuk sori untuk
- 00:36:16persamaannya lagi di SNI itu harus
- 00:36:19memenuhi
- 00:36:20persamaan A bahwa nilai 0,3 * AG/Ah -1 *
- 00:36:26FC' / FYT itu adalah 0,012. Sedangkan
- 00:36:31persamaan B yang di sini ya, A dan B di
- 00:36:34sini itu kalau kita hitung hasilnya
- 00:36:37adalah
- 00:36:380,00975. Nah, kalau di kalausa yang
- 00:36:41sebelumnya harus diambil maksimum dari
- 00:36:43persamaan yang pertama atau yang kedua
- 00:36:46di sini kalau yang dilihat kan yang
- 00:36:48paling besar yang ini ya 0,012.
- 00:36:51Jadi kita hitung nilai ASH dibagi S *
- 00:36:54BC-nya itu ASH-nya sendiri adalah 4
- 00:36:57kalikan 799 karena kita menganggapnya
- 00:37:00adalah 4 kaki dengan diameter 10. Jadi
- 00:37:04ASH-nya adalah 316
- 00:37:06mili sehingga jarak sengkangnya itu
- 00:37:08adalah kebutuhannya
- 00:37:1147,8 sebenarnya 47,8 mili.
- 00:37:17Nah, kalau berdasarkan pasal
- 00:37:2018753 itu juga spasi tulangan
- 00:37:23transversal tidak melebihi nilai
- 00:37:24terkecil dari A sampai C. Yang pertama
- 00:37:26adalah 1/4 dimensi terkecil penambang
- 00:37:29kolom ya. 1/4 * 650 162. Kemudian 6
- 00:37:33kalikan diameter tulangan utamanya 6 *
- 00:37:3725 atau S0 yang dihitung dengan S0 + 100
- 00:37:42+ 350 - HX/3.
- 00:37:45has adalah
- 00:37:47153. Jadi kalau kita bisa
- 00:37:50ambil jadi pasti tulungan transversal
- 00:37:53itu tidak melebihi dari 150 ya. Dan
- 00:37:56tidak juga kalau dari persamaan ee pasal
- 00:38:0018753 yang komentarinya ini batasan
- 00:38:03spasinya itu adalah 100 mili. Jadi yang
- 00:38:06paling kecilnya sebenarnya 100 mili
- 00:38:08karena hitungnya adalah 47,8 dan
- 00:38:11minimumnya adalah 100. Jadi kita bisa
- 00:38:12gunakan 4D10 jaraknya
- 00:38:16100. Kemudian kita hitung kalau tadi kan
- 00:38:19berdasarkan persyaratan detailing ya.
- 00:38:21sekarang berdasarkan dari gaya geser
- 00:38:23yang
- 00:38:24terjadi. Nah, untuk itu kita harus tahu
- 00:38:27yang pertama adalah V1 atau gaya geser
- 00:38:29dari hasil analisisnya ini. Kemudian V2
- 00:38:33itu adalah momen
- 00:38:35probability kolom yang atas ditambah
- 00:38:38momen probability kolom yang bawah
- 00:38:40dibagi dengan LU-nya.
- 00:38:43Kemudian V3 itu adalah momen probability
- 00:38:47balok 1 atau momen probability balok 2
- 00:38:50plus ve balok 1 + balok 2 dikalikan
- 00:38:55dengan H-nya kolom ini dibagi 2 dibagi
- 00:38:58dengan LC ya di
- 00:39:00sini di mana V2 itu harus kurang dari
- 00:39:04sama dengan V3 dan V2 harus lebih besar
- 00:39:07daripada
- 00:39:08V1 dan MPR dihitung dengan 1,25 FY y
- 00:39:12dengan faktor reduksi sama 1. Nah, kalau
- 00:39:15kita lihat lu-nya, Lu tingginya ya,
- 00:39:18tinggi kolomnya itu adalah 3 m. Kalau
- 00:39:21LC-nya itu adalah tinggi dua kolom ya,
- 00:39:24berarti 3 + 3 / 2 itu adalah 3 m juga.
- 00:39:34Nah, kalau misalnya dari
- 00:39:36deagramasi itu bisa ambil yang ini ya,
- 00:39:38exclude pi and increase fy itu seperti
- 00:39:42yang untuk ngitung MPR-nya
- 00:39:45itu. Nah, untuk ngitung MPR-nya nilainya
- 00:39:47adalah 1136 KNN. Kalau tetanya 1, maka
- 00:39:51MPR maksimumnya juga sama ya, tinggal
- 00:39:53dikalikan aja. V2 itu adalah MPR kolom
- 00:39:57atas plus MPR kolom bawah. Karena kita
- 00:40:00punya tulangan yang sama. Jadi kita bisa
- 00:40:02angkanya ini sama perlu lu-nya adalah
- 00:40:07yang sudah kita hitung di atas tadi ya.
- 00:40:09Lu-nya di sini ya. Jarak kolom eh tinggi
- 00:40:12kolomnya yang bawah
- 00:40:16itu hasilnya adalah 757. Sedangkan VB1
- 00:40:21dan VEB2 itu adalah
- 00:40:2294,5 dari perhitungan analisis struktur
- 00:40:25yang minggu kemarin sudah dijelaskan.
- 00:40:28Jadi, V3 itu adalah MPRB1 + MPRB2 + VB1
- 00:40:33+ VB2 dikalikan dengan H. H-nya itu
- 00:40:36adalah lebar dari kolomnya di sini
- 00:40:40dibagi 2 hasilnya adalah
- 00:40:43101,47. Jadi kalau V1-nya 75,7 dari
- 00:40:47perhitungan arsis struktur, maka kita
- 00:40:50bisa coba cek ya, apakah V2 melebihi
- 00:40:53dari V3? Melebihi ya. Oke. Dan itu
- 00:40:58kurang dari
- 00:41:00V3. Sehingga kalau yang dipakai adalah
- 00:41:04V3-nya ini
- 00:41:07101,47. Kemudian dari pasal
- 00:41:11187621. Nah, rumus PU-nya itu adalah
- 00:41:14kurang dari Ag kalikan
- 00:41:16FC'/20 ya yang di sini ya.
- 00:41:20Nah, kalau misalnya gaya tekan PU-nya
- 00:41:25kurang dari AG *
- 00:41:26FC', maka VC-nya itu bisa dianggap sama
- 00:41:30dengan 0. Tapi kalau tidak berarti bisa
- 00:41:33di punya kontribusi totalnya itu. Jadi
- 00:41:36kita cek dulu PU-nya
- 00:41:39874,9 dengan nilai AG kalikan FC' 20
- 00:41:42adalah 528. Karena melebihi berarti
- 00:41:45betun itu punya kontribusi terhadap
- 00:41:48gesernya dan dihitung dengan rumus VC =
- 00:41:511/6 kal 1 + PU / 14 * Ag * √ FC' * B
- 00:41:58kalikan D-nya di sini hasilnya adalah
- 00:42:02404,16. Jadi kalau pi VC tinggal
- 00:42:04dikalikan sama
- 00:42:050,75 hasilnya 303 kalau kN masih lebih
- 00:42:09besar daripada V yang terjadi ya. Jadi,
- 00:42:12oke enggak apa-apa. Berarti yang kita
- 00:42:14gunakan itu berdasarkan dari syarat
- 00:42:16detailing-nya tadi, bukan dari gaya yang
- 00:42:20terjadinya. Nah, oke. Sekarang
- 00:42:22pemasangan tulang transversalnya. Jadi
- 00:42:24seperti halnya balok kolom punya daerah
- 00:42:28lapangan dan daerah tumpuan yang di mana
- 00:42:31di SPRMK itu yang ditekankan itu adalah
- 00:42:34di area tumpuannya itu. Jadi kalau di
- 00:42:38area tumpuannya itu kita harus tahu dulu
- 00:42:41yang mana sih yang dinamakan dengan
- 00:42:43tumpuan. Kalau di balok kan mungkin kita
- 00:42:45langsung pakai 1/4at gitu ya setengah
- 00:42:47untuk lapangannya. Tapi kalau di kolom
- 00:42:50kita harus memenuhi persyaratan yang di
- 00:42:52sini. Jadi kolom itu L01-nya itu mulai
- 00:42:57dari yang pertama adalah D-nya
- 00:42:59panjangnya sepanjang
- 00:43:02650 mili atau 1/6 dari tinggi bersih
- 00:43:06kolomnya. Tinggi bersihnya tadi 3 m ya
- 00:43:09atau 500 mili atau 450 mili. Kita ambil
- 00:43:13yang paling besar ya itu adalah 650.
- 00:43:16Jadi area tumpuan itu adalah 650 dari
- 00:43:20bawah dan 650 dari atas. sehingga kalau
- 00:43:23lapangannya itu adalah 1700 yang di
- 00:43:25tengahnya itu tadi.
- 00:43:29Dan jarak maksimum tulangan transversal
- 00:43:30kolong itu tidak melebihi yang pertama
- 00:43:34adalah 6 * DB yaitu
- 00:43:36150 atau 150.
- 00:43:39Jadi kalau diambil tetap 150 ya
- 00:43:42minimumnya ini. Sehingga pemasangan
- 00:43:45tulangan
- 00:43:46transversalnya untuk daerah tumpuan itu
- 00:43:48kita pakai 4D10 jaraknya 100 dan untuk
- 00:43:51daerah lapangan 4D10 jaraknya 150 karena
- 00:43:55persyaratannya di sini
- 00:43:57tadi. Nah, ini juga ee
- 00:44:01saya selipkan ya materi tentang panjang
- 00:44:04penyaluran pada beton. Ini untuk elemen
- 00:44:05tari contohnya biasanya ini digunakan
- 00:44:08untuk yang daerah balok gitu ya. Itu
- 00:44:10panjangnya berapa? Silakan dihitung
- 00:44:12berdasarkan pasal 25431 yang di ABC ini
- 00:44:16tadi.
- 00:44:18Kemudian nanti kan kalau di kolom dan
- 00:44:21balok itu bisa jadi nanti akan
- 00:44:24ada sambungannya ya. Jadi kan kalau
- 00:44:28tulangan yang ada di lapangan itu
- 00:44:30sekitar 12 m. Kalau kolomnya itu tadi
- 00:44:34sudah 8 lantai gitu misalnya 8 kalikan
- 00:44:38misalnya satu lantainya adalah 3 m gitu
- 00:44:41misalnya berarti kan 8 * 3 sudah 24 m
- 00:44:46berarti kan harus ada sambungan paling
- 00:44:47tidaknya di situ ya kalau ada sambungan
- 00:44:50di situ maka sambungannya panjangnya
- 00:44:52berapa nah itu silakan nanti dibaca di
- 00:44:56SNI atau ini yang saya screenshotkan di
- 00:44:58ECI tadi
- 00:45:02ini juga ada ya untuk diameternya
- 00:45:05tekukannya berapa itu sebenarnya sudah
- 00:45:06ada semua di SNI. Jadi nanti di tubesnya
- 00:45:10masing-masing itu silakan
- 00:45:11nanti digambarkan seperti ini ya. Jadi
- 00:45:14ada potongannya seperti ini. Kemudian
- 00:45:17dari potongan ini kita potong lagi
- 00:45:20sehingga kelihatan oh panjang splice-nya
- 00:45:22di kolom ini di berapa panjangnya
- 00:45:25kemudian di mana lokasi splice-nya gitu
- 00:45:28ya. Jadi untuk kejelasannya seperti
- 00:45:31itu. Nah,
- 00:45:33kira-kira seperti itu dulu hari ini. Ee
- 00:45:38saya akhiri dulu. Asalamualaikum
- 00:45:39warahmatullahi wabarakatuh. Yeah.
- kolom beton
- desain kolom
- SNI 2847:2019
- metode reciprokal braceler
- diagram interaksi
- kolom sentris
- kolom eksentris
- tulangan geser
- strong column big beam
- analisis gaya dalam