00:00:00
saudara-saudara Tema kita pada
00:00:01
kesempatan ini memang seperti yang
00:00:04
disampaikan Romo Singgih tadi yaitu
00:00:07
dengan intonasi yang agak berbeda beban
00:00:10
hidup inilah solusinya nah jadi kita
00:00:17
memang dalam hidup ini
00:00:20
punya Kadang orang Merasa punya beban ya
00:00:23
saya mengatakan merasa karena beban ini
00:00:26
kan
00:00:28
relatif ada orang
00:00:31
mengatakan bahwa obat bagi saya bisa
00:00:35
racun bagi orang
00:00:37
lain
00:00:38
sebaliknya obat bagi orang lain bisa
00:00:41
racun bagi saya beban hidup bagi
00:00:45
saya mungkin bagi orang lain biasa-biasa
00:00:48
aja sedangkan beban hidup orang lain
00:00:51
bagi saya juga biasa-biasa aja karena
00:00:54
itu kadang kalau kita mendengar curhat
00:00:57
dari orang-orang ya Jadi kita mungkin di
00:00:59
dalam masyarakat
00:01:00
baik di kalangan umat Buddha maupun juga
00:01:03
di masyarakat umum kadang dengan saudara
00:01:05
kita dan lain
00:01:08
sebagainya kadang kita akan mendengar
00:01:10
cerita-cerita problem yang mereka hadapi
00:01:13
Katakanlah beban hidup yang mereka
00:01:16
hadapi itu mereka mengatakan Aduh Rumah
00:01:19
tanggaku ini begini-begini ya ekonomi
00:01:23
keluargaku ini beginibegini ya
00:01:25
anak-anakku begini-begini ya Aduh
00:01:29
tanggung jawab hari ini kok demikian
00:01:30
berat
00:01:32
ya mereka mengeluh dengan berbagai
00:01:35
macam pengalaman
00:01:38
hidupnya waktu kita mendengar keluhan
00:01:42
itu kita merasa ya gitu aja
00:01:46
ngeluh saya sih lebih berat dari itu
00:01:48
diam-diam aja Malah kadang-kadang kalau
00:01:52
kita enggak bisa mengendalikan ucapan ya
00:01:55
pada waktu ada orang curhat tentang
00:01:57
beban hidup di mereka kadang-kadang kita
00:02:00
ma mengatakan segitu aja sudah dianggap
00:02:04
beban ya itu kecil kamu dulu belum tahu
00:02:08
saya ngalami kesulitan begini begini
00:02:10
begini woh Malah kita yang curhat dia
00:02:12
yang curhat enggak dapat solusi malah
00:02:15
jadi emosi karena kita yang curhat
00:02:17
Dengan mengatakan saya lebih berat itu
00:02:21
aja Enggak ngeluh akuulu juga enggak
00:02:23
cerita sama kamu Kamu sekarang cuman
00:02:26
problem gitu aja ngeluh sama saya Loh
00:02:28
malah kita ngomel orang Nah kenapa
00:02:32
Karena bagi kita problem itu Ringan
00:02:35
banget Kenapa bagi kita Ringan
00:02:38
banget karena kita tidak terlibat secara
00:02:43
emosional kita dari sudut luar tidak ada
00:02:48
emosi sehingga kita merasa itu mudah
00:02:51
solusinya nah orang yang terkena beban
00:02:54
hidup yang sedang menanggung beban hidup
00:02:57
ini dia merasa berat banget karena dia
00:03:02
terlibat secara
00:03:04
emosi makanya kadang-kadang kita kan
00:03:07
dilatih untuk
00:03:08
berempati jadi coba kalau kita jadi dia
00:03:13
itu gimana nah itu baru kita merasakan
00:03:16
ya memang sulit ya dalam kondisi seperti
00:03:18
hari ini keluarganya sakit ekonominya
00:03:22
begini rumah tangganya seperti itu wah
00:03:25
memang berat juga nah jadi kalau kita
00:03:28
sudah punya empati
00:03:30
kita punya rasa bahwa ee dia itu
00:03:35
mengalami seperti itu seperti saya saya
00:03:38
masuk ke kehidupannya dia wah ya memang
00:03:42
berat Nah kalau sudah begitu kita baru
00:03:44
bisa memberikan
00:03:46
solusinya kalau ada orang curhat sama
00:03:48
kita semacam itu ya Jadi kalau ada orang
00:03:53
bercerita tentang beban hidup
00:03:57
mereka nomor satu tentu kita jangan
00:04:00
merendahkan Walaupun mungkin kecil
00:04:04
sekali ya yang dikatakan dia itu mungkin
00:04:08
bagi kita ringan sekali tetapi kita
00:04:10
jangan pernah merendahkan karena dia
00:04:14
sampai cerita berarti cukup berat bagi
00:04:17
dia nah kemudian solusinya untuk orang
00:04:21
lain itu adalah kita mengatakan bahwa
00:04:24
eah karena kita kan dari sudut luar nih
00:04:27
nah kita kemudian menjadi dirinya
00:04:31
Seandainya saya jadi dia saya punya
00:04:34
empati saya menjadi dia dengan rumah
00:04:36
tangga seperti itu dengan kasus seperti
00:04:38
itu Apa solusinya Nah kalau kita sudah
00:04:42
bisa menjadi dia solusinya biasanya
00:04:44
lebih bijaksana Kenapa karena itu nanti
00:04:48
sama dengan kalau kita juga punya beban
00:04:53
hidup saudara-saudara walaupun beban
00:04:55
hidup itu relatif dan kadang-kadang
00:04:58
kalau kita secara juga tergantung cara
00:05:02
berpikir karena beban hidup itu kita
00:05:05
bisa nganggap beban bisa juga nganggap
00:05:07
tidak bahkan ada orang mengatakan
00:05:11
begini orang kalau
00:05:13
berpikiran
00:05:16
sempit
00:05:18
[Musik]
00:05:19
maka kondisi-kondisi yang ditemui dalam
00:05:24
kehidupan dianggap sebagai
00:05:28
beban jadi Jadi kalau berpikir sempit
00:05:31
kondisi-kondisi yang ditemui di
00:05:34
kehidupan kondisi apa saja kondisi
00:05:36
kesehatan kondisi ekonomi kondisi rumah
00:05:39
tangga dianggap
00:05:43
beban tapi kalau orang berpikir
00:05:47
luas maka kondisi apapun yang
00:05:52
ditemui menjadi tantangan
00:05:55
Nah jadi kan beda nih kalau orang sempit
00:05:59
pikiran
00:06:00
kondisi Apun menjadi beban
00:06:03
misalnya dikasih HP baru nih ya nih ada
00:06:08
HP baru nih baru keluar nih minggu ini
00:06:11
Asik
00:06:13
Aduh aku kalau dikasih HP baru malah
00:06:17
enggak enak enggak senang saya menjadi
00:06:21
beban bagi saya soalnya saya jadi jadi
00:06:24
sumber iri hati tetangga saya sumber iri
00:06:27
keluarga saya sudahlah kamu jangan
00:06:29
ngasih hp-hap yang baru beban bagi saya
00:06:33
loh dikasih barang yang paling bagus
00:06:36
ngomong
00:06:38
beban Ya sudah nih saya kasih mobil
00:06:42
antik ya ini kan barang kuno nih
00:06:45
sekarang Tarti kan kamu HP baru katanya
00:06:48
beban ya sekarang ini mobil kuno ya
00:06:52
mobil kuno servisnya susah sparepnya
00:06:56
susah kamu ini ngasih beban aku
00:07:00
salah lagi kenapa karena dia berpikir
00:07:04
sempit maka apa saja yang ditemui jadi
00:07:09
beban nah tapi kalau berpikir luas apa
00:07:14
saja jadi tantangan nih saya kasih HP
00:07:16
baru Wih HP baru waduh aku belum pernah
00:07:21
punya ini k hebbat ini kamu kok bisa
00:07:24
ngasih aku berarti aku punya kesempatan
00:07:27
untuk belajar loh ini kan jadi
00:07:31
kesempatan berbeda kan Barangnya sama
00:07:35
tapi diberikan kepada orang yang berbeda
00:07:38
cara berpikirnya juga jadi lain ini saya
00:07:41
punya mobil antik Saya kasihkan kamu ya
00:07:45
oke wah ini bagi saya Ini tantangan ini
00:07:48
kalau sekarang mobilnya rusak sparep-nya
00:07:51
enggak ada bagi saya Ini tantangan
00:07:54
Apakah saya bisa mengganti sparepart ini
00:07:56
dengan sparep mobil yang lebih baru
00:08:00
atau mungkin kalau berbeda sedikit
00:08:02
kemudian saya apa kalau dalam bahasa
00:08:05
Jawanya dioboh jadi di dibikin
00:08:09
disesuaikan sehingga sparep yang mobil
00:08:13
baru ini kemudian Akhirnya bisa dipakai
00:08:15
ke mobil yang lama Wah bagi saya nih
00:08:17
tantangan ini Wah kamu ini tahu aja
00:08:20
kalau saya ini orang yang suka
00:08:23
tantangan Nah beda Makanya kalau
00:08:27
sekarang kita berpikir demikian
00:08:30
beban hidup inilah
00:08:33
solusinya Apa solusinya cara berpikir
00:08:38
nah jadi kita mau berpikir luas atau mau
00:08:42
berpikir sempit kalau mau berpikir
00:08:43
sempit dapat rezeki pun jadi beban tapi
00:08:47
kalau berpikir luas kesulitan pun
00:08:50
menjadi tantangan wah ini sudah ada
00:08:53
poin-poin yang macam-macam kan jadi
00:08:55
beban hidup itu bisa tergantung pribadi
00:08:58
sekarang tergantung juga cara berpikir
00:09:01
kita sempit atau
00:09:04
luas nah
00:09:07
saudara-saudara tapi kadang orang
00:09:08
mengatakan Bhante cara berpikir ya Iya
00:09:12
tapi kenyataan memang ada beban hidup
00:09:15
itu ya ekonomi saya ini loh berat saya
00:09:20
ini loh
00:09:21
sakit-sakitan rumah tangga saya ini loh
00:09:24
kacau-kacau Masa sih semua cara berpikir
00:09:28
sebetulnya kalau mau di ikuti sesuai
00:09:33
dhamma memang itu cara
00:09:36
berpikir kenapa Karena di dalam dhma
00:09:40
hidup itu berisi
00:09:43
ketidakpuasan bertemu dengan yang tidak
00:09:46
disukai berpisah dengan yang dicinta itu
00:09:49
sebetulnya sumbernya dari Keinginan kita
00:09:52
Keinginan kita untuk selalu berkumpul
00:09:55
dengan yang kita sukai dan kita tidak
00:09:59
ingin bertemu dengan yang tidak kita
00:10:02
sukai jadi yang kita anggap beban hidup
00:10:05
tadi Kalau secara dhamma juga itu hanya
00:10:07
pola
00:10:09
pikir
00:10:10
bahwa saya tidak mendapatkan apa yang
00:10:13
saya sukai itu menjadi beban hidup
00:10:17
juga nah kalau saya mendapatkan yang
00:10:21
saya sukai Saya pengin HP akhirnya dapat
00:10:23
HP saya pengin sepeda motor akirnya
00:10:25
dapat sepeda motor hidup bahagia tapi
00:10:28
ketika saya pengin HP h Gak dapat HP
00:10:31
saya pengin sepeda motor gak dapat
00:10:32
sepeda motor Saya pengin kendaraan gak
00:10:35
dapat kendaraan Saya pengin rumah gak
00:10:36
dapat
00:10:37
rumah jadi beban nah ini ini juga kalau
00:10:42
sesuai dhamma sebetulnya beban hidup itu
00:10:45
hanya pola pikir juga keinginan yang
00:10:48
tidak
00:10:49
[Musik]
00:10:51
tercapai saudara-saudara tapi kalau kita
00:10:54
terus ngomong seperti ini akhirnya
00:10:56
orang-orang mengatakan Aduh lu inya apa
00:11:00
yang R aku itu mau yang real itu gimana
00:11:05
supaya kalau saya sudah
00:11:08
mendengarkan apa yang disampaikan pada
00:11:11
kesempatan ini saya itu tahu jalan
00:11:16
keluarnya
00:11:18
saudara-saudara kalau memang kita tidak
00:11:21
bisa mengubah pola pikir
00:11:24
kita bisa menerima bahwa sesungguhnya
00:11:28
yang disebut Beb Hidup itu adalah
00:11:31
keinginan yang tidak tercapai sehingga
00:11:34
solusinya adalah memperbaiki pikiran
00:11:36
kita agar keinginan bisa sesuai dengan
00:11:41
kenyataan tapi level itu memang menjadi
00:11:44
sulit maka di dalam dhamma masih
00:11:48
disediakan beberapa hal
00:11:51
lagi sebagai
00:11:53
solusi untuk mengatasi beban hidup kita
00:12:00
solusi yang
00:12:03
pertama ketika kita mengalami kesulitan
00:12:06
yang kita menganggap itu sebagai beban
00:12:09
hidup dan sudah tidak bisa kita anggap
00:12:11
sebagai
00:12:13
tantangan ya kalau sebagai tantangan
00:12:15
kita kemudian punya kesempatan untuk
00:12:18
memperbaiki segala kesulitannya
00:12:22
itu menyelesaikan segala kesulitannya
00:12:24
dan kita menjadi pemenang tapi kadang
00:12:27
mental kita bukan mental
00:12:30
pemenang lalu di dalam dhamma disediakan
00:12:33
nih
00:12:36
caracara untuk menyelesaikan atau yang
00:12:39
dikatakan tadi
00:12:40
inilah
00:12:42
[Musik]
00:12:44
solusinya solusi yang pertama ketika
00:12:48
kita mengalami kesulitan ketika kita
00:12:51
menerima beban
00:12:54
hidup maka solusi yang pertama adalah
00:12:57
yang kita miliki
00:12:59
adalah
00:13:01
mempunyai
00:13:06
keyakinan kita harus yakin
00:13:12
bahwa dalam kehidupan
00:13:14
ini Segala
00:13:17
sesuatu pasti
00:13:22
berubah tidak ada yang
00:13:25
[Musik]
00:13:27
kekal hidup selalu
00:13:32
berubah
00:13:34
jadi ketika kesulitan ini datang
00:13:38
kemudian kita mengucapkan dalam
00:13:40
batin ini pasti berubah satu ketika
00:13:45
kesulitan pasti akan
00:13:48
menjadi
00:13:50
selesai sama dengan pagi hari bisa
00:13:53
menjadi sore siang bisa menjadi malam
00:13:58
hari bisa berganti menjadi Minggu
00:14:01
menjadi bulan menjadi tahun demikian
00:14:04
pula
00:14:06
kesulitan beban
00:14:08
hidup satu ketika
00:14:12
pasti bisa dilewati Nah kita kita harus
00:14:17
punya keyakinan semacam itu
00:14:20
dulu kemudian kita mungkin waktu
00:14:24
memikirkan seperti itu ya pertama kita
00:14:29
mengatakan ya okelah Semua pasti pasti
00:14:33
selesailah pasti berubahlah
00:14:35
Oke tapi saya sudah nunggu ini 2 tahun
00:14:40
kok enggak
00:14:42
berubah kadang-kadang ketika kita sudah
00:14:46
lama
00:14:49
berusaha kadang kita itu
00:14:52
kemudian Putus
00:14:54
Asa Kita tidak mau menyelesai
00:14:59
apa yang telah kita mulai
00:15:02
sendiri kita merasa
00:15:05
Ya Sudahlah saya berhenti saja itu sama
00:15:10
dengan kita menggali
00:15:12
sumur ada yang mungkin di daerah
00:15:15
pegunungan anda akan tahu bahwa sumur
00:15:18
itu agak dalam sehingga sudah digali 30
00:15:22
M Kok belum keluar air Ah sudahlah
00:15:27
berhenti aja sudah engak enggak usah
00:15:29
gali lagi sumur Padahal kalau digali
00:15:31
lagi 3 m
00:15:34
lagi sudah keluar
00:15:37
airnya tetapi karena di 30 M kita
00:15:41
berhenti kurang 3
00:15:44
m ya kita enggak dapat air perjuangan
00:15:48
kita yang 30 M menggali sedikit demi
00:15:51
sedikit berhari-hari
00:15:54
itu tidak ada
00:15:57
gunanya hanya karena kita putus asa
00:16:01
Padahal kalau kita merasa sudah 30 M nih
00:16:04
saya kali Apa salahnya saya lanjutkan
00:16:07
lagi saya lanjutkan lagi semeter lagi 2
00:16:10
m lagi 3 m lagi 4 m lagi 5 m lagi terus
00:16:15
kita menyelesaikan itu semua karena saya
00:16:19
harus
00:16:20
menyelesaikan apa yang sudah saya
00:16:23
mulai dengan cara begitu
00:16:26
akhirnya keyakinan
00:16:30
kita bahwa segala sesuatu itu pasti
00:16:33
Berubah itu yang akan membuat beban
00:16:37
hidup kita itu bisa terselesaikan karena
00:16:42
saya yakin
00:16:43
saya pasti akan melewati
00:16:48
kesulitan-kesulitan hidup
00:16:50
ini apalagi kalau kita punya keyakinan
00:16:54
tentang hukum sebab akibat
00:16:57
perbuatan
00:16:59
bahwa saya mengalami kesulitan ini
00:17:02
adalah bagian dari buah perilaku yang
00:17:07
pernah saya lakukan sebelumnya mungkin
00:17:11
beberapa hari yang lalu Mungkin beberapa
00:17:13
tahun yang lalu mungkin di waktu saya
00:17:16
masih usia
00:17:18
kecil mungkin saya melakukan hal-hal
00:17:21
yang tidak baik dan sekarang dalam masa
00:17:24
ini saya sedang memetik buah perilaku
00:17:29
buruk
00:17:30
itu kalau
00:17:32
demikian sama dengan saya sedang memanen
00:17:36
durian kalau saya sudah memanen
00:17:40
durian maka satu
00:17:43
saat durian yang dipetik satu satu
00:17:48
satu pada satu ketika nanti pohon durian
00:17:52
ini tidak ada lagi
00:17:56
buahnya demikian pula dengan
00:17:59
perbuatan yang sudah saya petik buahnya
00:18:02
yang berupa penderitaan menjadi beban
00:18:04
hidup itu kalau sudah saya selesaikan
00:18:09
satu demi satu demi
00:18:11
satu saya punya
00:18:14
keyakinan suatu saat panenan buah
00:18:19
perilaku buruk saya ini pasti akan
00:18:23
selesai Nah dengan cara itu sama dengan
00:18:26
penggali sumur tadi saya akan terus kali
00:18:28
terus kali demikian pula saya akan terus
00:18:36
berusaha Maaf putus ya
00:18:39
mungkin
00:18:42
ya apa suara saya masih bisa didengar ya
00:18:45
sudah jelas Bhante sudah tersambung
00:18:48
kembali oke iya saya ulang sedikit di
00:18:50
depan mudah-mudahan itu yang pas
00:18:52
putusnya karena gak ada kabar apa-apa tu
00:18:54
putus biasanya ditulis di sini sinyalnya
00:18:57
Gak stabil tapi kok ini moro-moro
00:19:00
tahu-tahu putus saja Nah jadi gini kalau
00:19:05
sekarang
00:19:07
Wah saya sakit ini berarti buah perilaku
00:19:12
buruk Saya sedang saya
00:19:15
panen dan saya punya keyakinan bahwa
00:19:20
kalau saya
00:19:22
tungguin buahnya ini saya petik terus
00:19:25
biar aak saya sakitnya saya nikmati saya
00:19:27
nikmati saya Nik Nik mati tiap hari saya
00:19:29
sakit saya nikmati satu ketika pasti
00:19:32
habis dan saya pasti sehat Ini pola
00:19:35
pikir keyakinan yang tidak tepat di
00:19:38
dalam
00:19:39
dhamma
00:19:40
karena seorang umat Buddha bukan umat
00:19:43
yang pasif hanya
00:19:46
menunggu habisnya buah
00:19:49
Bukan tapi umat Buddha ini adalah umat
00:19:51
yang aktif sehingga Selain Kita punya
00:19:56
keyakinan maka yang kedua
00:19:59
solusi yang kita harus miliki pada saat
00:20:02
kita punya beban
00:20:05
hidup
00:20:07
adalah kita punya
00:20:11
semangat semangat untuk melakukan
00:20:16
kebajikan Kenapa demikian saudara karena
00:20:20
beban hidup yang kita terima itu adalah
00:20:23
buah perilaku yang tidak baik seperti
00:20:26
tadi saya sakit adalah karena buah
00:20:29
perilaku saya yang mungkin sudah saya
00:20:31
lakukan waktu saya Mungkin beberapa
00:20:33
tahun yang lalu atau mungkin waktu saya
00:20:36
kecil dan sebagainya Nah sekarang saya
00:20:39
bukan hanya menunggu tapi sekarang saya
00:20:42
punya aktivitas menambah
00:20:45
kebaikan menambah kebaikan dengan
00:20:48
pikiran
00:20:49
saya menambah kebaikan dengan ucapan
00:20:52
saya menambah kebaikan dengan perilaku
00:20:56
saya dan ini adalah semangat semangat
00:20:59
saya untuk terus menambah kebajikan
00:21:02
dengan pikiran ucapan dan perilaku Saya
00:21:05
tidak akan pernah putus asa untuk
00:21:08
mengisi hidup saya setiap
00:21:11
saat dengan berbuat baik lewat pikiran
00:21:14
ucapan dan perilaku karena saya memahami
00:21:18
kalau saya sekarang di dalam kehidupan
00:21:20
ini mengalami beban hidup yang
00:21:24
berat ini kalau di dalam dhamma
00:21:26
digambarkan seperti segelas air yang ada
00:21:31
sesendok garam di
00:21:34
dalamnya saya sudah tidak bisa
00:21:37
mengeluarkan sesendok garam ini saya
00:21:39
tidak bisa memisahkan garam dengan
00:21:42
airnya tetapi yang bisa saya lakukan
00:21:45
adalah menambah
00:21:46
air sedikit demi sedikit saya
00:21:50
tambah sehingga kalau tadi airnya hanya
00:21:54
segelas saya akan tambah menjadi satu
00:21:57
galon
00:21:59
sehingga garam yang sesendok masih tetap
00:22:02
ada di dalam air yang
00:22:04
segalon tetapi rasa asinnya sudah tidak
00:22:09
ada Garam adalah lambang perilaku buruk
00:22:13
yang buahnya mungkin sedang saya terima
00:22:15
saat ini dalam bentuk
00:22:18
sakit atau dalam bentuk beban hidup yang
00:22:21
lain mungkin tentang ekonomi mungkin
00:22:24
tentang
00:22:26
pekerjaan mungkin tentang rumah rumah
00:22:28
tangga dan lain sebagainya nah ini
00:22:31
adalah buah perilaku buruk yang saya
00:22:34
miliki sehingga saya harus menerima
00:22:38
semua ini karena hukum sebab dan akibat
00:22:41
perbuatan itu tidak pernah salah dan
00:22:44
tidak pernah bisa diwariskan jadi saya
00:22:47
adalah pewaris perilaku saya
00:22:50
sendiri Jadi
00:22:53
sekarang
00:22:55
Saya berusaha menambah kebaikan
00:22:58
saya tahu tadi garamnya ini sudah ada di
00:23:01
dalam satu gelas air ini sehingga hidup
00:23:03
saya sangat asin beban hidup saya sangat
00:23:07
berat sekarang Saya hanya menambah
00:23:09
kebaikan dengan pikiran ucapan dan
00:23:12
perilaku Saya sesering mungkin setiap
00:23:16
hari setiap waktu sehingga nanti
00:23:18
kebajikan saya ini seperti air yang saya
00:23:21
tambahkan saya tambahkan saya tambahkan
00:23:24
airnya ini menjadi satu galon dan
00:23:27
hal-hal yang buruk itu tadi adalah
00:23:29
seperti garam saya mengurangi kejahatan
00:23:33
Saya tidak melakukan kejahatan dengan
00:23:37
perilaku Saya tidak melakukan kejahatan
00:23:40
dengan ucapan-ucapan yang
00:23:42
buruk saya juga berusaha tidak melakukan
00:23:46
kejahatan dengan pikiran saya sehingga
00:23:50
saya
00:23:52
menyetop penambahan garam saya
00:23:55
menghentikan penambahan garam tapi saya
00:23:59
menambah air semaksimal mungkin karena
00:24:02
ini kalau di dalam dham pada dikatakan
00:24:05
kurangi kejahatan kurangi garamnya
00:24:08
tambah
00:24:09
kebajikan tambah
00:24:11
airnya karena dengan kita menambah
00:24:15
kebajikan sebanyak mungkin sampai
00:24:17
diibaratkan seperti air satu galon atau
00:24:20
malah satu Dream
00:24:22
besar maka garam sesendok itu menjadi
00:24:26
tidak ada rasanya lagi
00:24:30
kalau demikian saudara Inilah semangat
00:24:33
semangat untuk terus berbuat baik dan
00:24:35
terus berbuat baik ketika saya sudah
00:24:38
berbuat baik dengan pikiran ucapan dan
00:24:40
perilaku tapi kok beban hidup saya kok
00:24:42
tidak seolah-olah tidak
00:24:44
berkurang kita lalu mengubah pola pikir
00:24:49
kita
00:24:50
bahwa saya sudah berbuat baik
00:24:54
saja beban hidup masih ada ap lagi saya
00:25:00
tidak berbuat
00:25:02
baik dengan cara demikian kita jadi
00:25:04
tambah semangat lagi untuk berbuat baik
00:25:06
tambah lagi semangat untuk berbuat baik
00:25:09
tidak akan pernah berhenti untuk berbuat
00:25:12
baik sebaliknya bagi anda ataupun
00:25:15
kita-kita yang merasa ah aku hidup ini
00:25:17
gak punya beban sih santai ya karena aku
00:25:20
bisa mengubah pola pikir kok bahwa semua
00:25:23
kesulitan dalam hidup ini saya anggap
00:25:24
tantangan jadi saya gak merasa ada beban
00:25:27
hidup
00:25:29
Jadi apakah kalau kita sudah merasa gak
00:25:31
ada beban hidup lalu kita gak perlu
00:25:34
berbuat baik keliru kalau kita tidak
00:25:38
merasa sudah tidak ada beban hidup maka
00:25:41
kita harus tetap berbuat baik dengan
00:25:44
pikiran dengan ucapan dan dengan
00:25:47
perilaku karena konsep kita
00:25:50
adalah belum banyak berbuat baik
00:25:54
saja hidup saya sudah enggak punya beban
00:25:58
apalagi kalau saya bertambah kebaikannya
00:26:01
maka beban ini Wah sudah sangat jauh
00:26:04
dari hidup saya karena tidak berbuat
00:26:07
baik saja bebannya sudah gak ada Apalagi
00:26:10
saya tambah berbuat baik dengan demikian
00:26:14
saudara kita tidak ada lagi upaya untuk
00:26:19
menyia-nyiakan hidup
00:26:21
kita dalam perbuatan
00:26:24
kebaikan kita hanya ada selalu berbuat
00:26:27
baik selalu berbuat baik selalu berbuat
00:26:30
baik tidak pernah menyia-nyiakan waktu
00:26:33
kehidupan kita Kita hanya ada
00:26:36
memanfaatkan seluruh kehidupan kita ini
00:26:39
hanya berbuat baik dengan pikiran ucapan
00:26:42
dan perilaku kita memiliki beban hidup
00:26:45
ya melakukan kebajikan yang banyak
00:26:48
mengurangi
00:26:49
kejahatan kita tidak memiliki beban
00:26:53
hidup kita juga tetap berbuat kebajikan
00:26:57
dengan pikiran ucapan dan perilaku
00:27:00
sehingga
00:27:01
hasilnya kita akan memperoleh
00:27:04
kebahagiaan yang lebih maksimal Anda
00:27:07
yang dulunya punya beban hidup akhirnya
00:27:09
hidupnya bahagia karena perbuatan baik
00:27:12
anda anda yang tidak punya beban hidup
00:27:15
sebelumnya dengan banyak berbuat baik
00:27:17
hidupnya tambah bahagia lagi kenapa
00:27:20
karena memang di dalam dhamma hidup itu
00:27:23
yang dicari adalah
00:27:25
kebahagiaan banyak orang mengatakan Masa
00:27:28
sih hidup mencari kebahagiaan di dalam
00:27:30
dhamma kan ajaran Sang Buddha kan
00:27:33
menyebutkan Hidup itu adalah Duka Dan
00:27:36
itu adalah ajaran Sang Buddha yang
00:27:37
pertama ketika Sang Buddha mengajarkan
00:27:40
di dalam Sutta ataupun di dalam khotbah
00:27:43
dhma yang pertama pemutaran roda
00:27:47
Dharma hidup adalah duka
00:27:51
penderitaan berarti agama Buddha ini
00:27:53
agama penderitaan
00:27:55
keliru pola pikir itu keliru
00:27:59
justru diceritakan agama di dalam agama
00:28:01
Buddha bahwa hidup itu adalah
00:28:03
penderitaan karena ada upaya untuk
00:28:06
mencapai
00:28:08
kebahagiaan kalau diceritakan tentang
00:28:11
bahagia semua orang sudah tahu tapi
00:28:15
sekarang kalau diceritakan Hidup itu
00:28:16
adalah duka maka inilah solusi untuk
00:28:22
mengatasi duka sehingga akhirnya
00:28:25
hidupnya menjadi bahagia demikian pula
00:28:27
tema kita pada kesempatan ini beban
00:28:30
hidup inilah solusinya supaya yang punya
00:28:35
beban menjadi selesai bebannya bisa
00:28:39
diselesaikan demikian pula dikatakan
00:28:42
Hidup ini adalah duka inilah solusinya
00:28:44
Jalan Mulia beruncur delapan sehingga
00:28:47
nanti yang punya hidup itu duka akhirnya
00:28:50
hidup itu menjadi suka menjadi penuh
00:28:53
kebahagiaan jadi ini sebetulnya adalah
00:28:56
pola pikir di dalam dhamma Bagaimana
00:28:58
seseorang itu perlu mengupayakan
00:29:03
kebahagiaan Jadi bukan hidup itu duka ya
00:29:06
memang beginilah hidup ini duka bukan
00:29:09
hidup ini duka ada sebab ada cara untuk
00:29:13
mengatasi sehingga menjadi hidup itu
00:29:16
bahagia demikian pula beban hidup beban
00:29:20
hidup itu ada solusinya Yang pertama apa
00:29:23
bahwa beban hidup itu sebetulnya
00:29:27
relatif ap orang punya cara berpikir
00:29:31
sendiri menyikapi hidupnya baik hidup
00:29:34
dalam rumah tangga dalam pekerjaan
00:29:37
kasus-kasus ekonomi dan lain sebagainya
00:29:40
Jadi sebetulnya dia relatif kemudian
00:29:43
tergantung cara
00:29:45
berpikir
00:29:47
yaitu kalau cara berpikirnya sempit apa
00:29:51
saja menjadi beban
00:29:54
hidup punya mobil bagus pun beban hidup
00:29:57
karena merasa Waduh jadi aku enggak aman
00:29:59
nih kalau nyimpan mobil di rumah
00:30:02
misalnya tapi kalau pikirannya luas
00:30:06
kesulitan itu menjadi tantangan Nah
00:30:09
kemudian kalau kita sudah memahami itu
00:30:12
maka kita kemudian bagaimana cara
00:30:14
menyelesaikannya atau membantu orang
00:30:17
dengan kita punya empati kita berusaha
00:30:19
menjadi orang di lain kita menjadi dia
00:30:22
kalau yang sedang curhat itu bagaimana
00:30:24
atau kalau kita sedang mengalami beban
00:30:27
hidup lalu apa yang harus kita siapkan
00:30:30
di dalam dhamma walaupun dhamma ini
00:30:33
mengajarkan semua itu pikiran bahwa
00:30:35
keinginan itu tidak bisa menjadi
00:30:37
kenyataan itu juga jadi beban hidup
00:30:40
kalau jadi keinginan itu yang harus
00:30:43
diperbaiki bukan kenyataan ya Tapi tentu
00:30:46
kita mungkin punya problem masing-masing
00:30:48
nah solusinya sebetulnya Cukup dua hal
00:30:53
yang pertama kita punya keyakinan bahwa
00:30:56
yakin hidup ini selalu ubah demikian
00:30:59
pula kesulitan hidup kita beban hidup
00:31:01
kita ini satu ketika pasti akan berubah
00:31:05
dan kemudian kita juga yakin yang
00:31:08
kedua apa yang saya alami ini adalah
00:31:11
buah dari perilaku saya jadi bukan
00:31:16
karena orang lain ya jadi saya mempunyai
00:31:20
beban hidup ini kenapa Sejak saya
00:31:22
menikah dengan kamu kok hidup saya susah
00:31:24
ya Apakah kamu ini penyebab beban hidup
00:31:27
Bu kan beban hidup adalah buah perilaku
00:31:30
saya atau cara berpikir saya yang gak
00:31:32
tepat tadi jadi bukan karena menikah
00:31:35
dengan Syiah kemudian beban hidup datang
00:31:37
aku setelah melahirkan Dia anak yang ini
00:31:40
kok jadi aku punya beban hidup bukan
00:31:43
karena itu pola pikir atau buah perilaku
00:31:46
kita sendiri nah jadi setelah kita punya
00:31:49
keyakinan yang kuat bahwa ini buah
00:31:52
perilaku kita maka kita harus punya
00:31:54
semangat untuk
00:31:56
mengubah yaitu
00:31:58
Bagaimana saya harus menambah kebajikan
00:32:01
semaksimal mungkin dengan pikiran dengan
00:32:04
ucapan dan dengan perilaku karena hanya
00:32:07
kebajikan itulah yang akan
00:32:09
mengkondisikan hidup bahagia karena
00:32:12
dengan kebajikan pikiran ucapan dan
00:32:14
perilaku Semakin banyak kita lakukan
00:32:17
buah kebajikan itulah yang memberikan
00:32:20
kebahagiaan karena itu saya tidak akan
00:32:23
pernah putus asa selalu bersemangat
00:32:25
untuk berbuat baik dengan pikiran
00:32:28
dan perilaku saya Walaupun saya gak
00:32:31
punya beban hidup saya tetap harus
00:32:33
menambah kebajikan apalagi kalau saya
00:32:36
punya beban hidup saya juga harus terus
00:32:39
menambah kebajikan dengan cara seperti
00:32:42
ini maka beban hidup Apun juga yang kita
00:32:46
hadapi Apakah itu di dalam rumah tangga
00:32:49
di dalam kesehatan di dalam pekerjaan di
00:32:52
dalam apa saja maka kita secara Bert
00:32:58
bisa
00:32:59
menyelesaikan dan akhirnya hidup kita
00:33:02
menjadi bahagia karena kita melaksanakan
00:33:05
dhma di dalam kehidupan kita sehari-hari
00:33:08
beban hidup menjadi minggir karena kita
00:33:11
sudah bisa menyelesaikan sesuai dengan
00:33:15
Dharma Nah inilah yang menjadi
00:33:18
pengantar pembahasan kita pada
00:33:20
kesempatan ini dengan tema yang sangat
00:33:22
baik sekali yang disediakan oleh para
00:33:25
pengurus Wihara Buddha seamuni yaitu itu
00:33:28
beban hidup inilah solusinya demikian
00:33:33
saudara-saudara mudah-mudahan bisa
00:33:34
memberikan manfaat dan saya kembalikan
00:33:37
kesempatan kepada Romo singih prayuo
00:33:41
Terima kasih silakan Romo