KELAS KULIAH : MAKRO EKONOMI DAN MODEL BISNIS

00:12:55
https://www.youtube.com/watch?v=hErTL9lLeq8

Resumo

TLDRPembicaraan ini membahas tentang hubungan branding dengan nilai-nilai manusia dalam konteks bisnis. Ditekankan bahwa barang mahal tidak selalu mencerminkan kualitas terbaik, tetapi lebih kepada persepsi dan status yang ditawarkan. Sektor informal di Indonesia memiliki tantangan, terutama dalam hal pajak yang rendah, yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Potensi manusia diakui sebagai sumber peluang bisnis yang terus ada, terutama dalam situasi kritis, selama ada kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

Conclusões

  • 👟 Barang mahal tidak selalu yang terbaik.
  • 💰 Persepsi manusia menentukan nilai barang.
  • 📉 Sektor informal dan pajak rendah jadi tantangan ekonomi.
  • 🍔 Kebutuhan dasar manusia tidak akan pernah hilang.
  • 🚀 Peluang bisnis ada di tangan manusia.
  • 🏗️ Investasi dan kepastian hukum berpengaruh pada ekonomi.
  • 🇮🇩 Kondisi ekonomi Indonesia berbeda dengan Vietnam.
  • 🔄 Inflasi terkendali penting untuk pertumbuhan ekonomi.
  • 🤝 Personal branding bisa membuat produk tiruan terasa asli.
  • 📊 Ekonomi dibangun dari kebutuhan dan keinginan manusia.

Linha do tempo

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Pembahasan mengenai nilai dan status dalam barang, serta bagaimana branding berhubungan langsung dengan persepsi manusia. Meskipun ada produk yang lebih nyaman dan murah, orang cenderung memilih barang mahal karena status dan harapan yang diberikan oleh merek tersebut. Pada akhirnya, kekuatan branding terletak pada manusia dan bagaimana individu membangun imej peribadi mereka. Jika imej peribadi seseorang kuat, malah produk tiruan dapat diterima sebagai asli. Ini berkaitan erat dengan pelbagai keinginan dan kebutuhan manusia dalam ekonomi modern.

  • 00:05:00 - 00:12:55

    Dalam konteks sektor ekonomi informal, dibahas tentang rendahnya teks rasio Indonesia dan dampaknya terhadap kesejahteraan. Negara perlu meningkatkan kepatuhan pajak untuk memberikan dana lebih bagi inovasi dan perkembangan industry. Berbanding dengan Vietnam yang lebih maju disebabkan oleh FDI yang tinggi dan stabilitas pemerintahan, Indonesia harus memperbaiki ini untuk menarik lebih banyak investasi. Peluang bisnis ada dalam konteks kebutuhan manusia yang akan terus ada walau dalam krisis, di mana makanan dan pakaian merupakan kebutuhan dasar yang tidak akan hilang. Ini menunjukkan bahawa aktiviti ekonomi terus berjalan selama ada permintaan.

Mapa mental

Vídeo de perguntas e respostas

  • Apa yang menjadi faktor mahalnya barang-barang tertentu seperti sepatu Adidas?

    Faktor mahalnya barang-barang tersebut antara lain adalah branding, status sosial, dan persepsi manusia terhadap nilai barang.

  • Apa tantangan utama ekonomi Indonesia menurut pembicara?

    Tantangan utama ekonomi Indonesia termasuk rendahnya rasio pajak dan banyaknya sektor informal dengan pendapatan yang rendah.

  • Mengapa branding lebih penting daripada kualitas produk?

    Karena branding berkaitan dengan persepsi manusia, yang dapat membuat produk imitasi terasa lebih asli jika didukung oleh branding yang kuat.

  • Apa yang harus dilakukan agar ekonomi Indonesia bisa berkembang?

    Meningkatkan rasio investasi dan partisipasi pajak serta mengatasi tantangan sektor informal dan kepastian hukum.

  • Kebutuhan apa yang tetap ada meskipun dalam kondisi krisis?

    Kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan hubungan sosial manusia akan selalu ada.

Ver mais resumos de vídeos

Obtenha acesso instantâneo a resumos gratuitos de vídeos do YouTube com tecnologia de IA!
Legendas
id
Rolagem automática:
  • 00:00:00
    Nah, pengaruh seperti inilah yang
  • 00:00:02
    akhirnya menyebabkan atau menimbulkan
  • 00:00:05
    yang namanya
  • 00:00:07
    kausalitas. Balik lagi ke topik kita
  • 00:00:09
    adalah break. Ada yang tahu sepatu yang
  • 00:00:12
    gua pakai tahu apa? Ye Adidas. Adidas
  • 00:00:17
    Yeiz buatannya
  • 00:00:19
    kanas. Nah, dulu waktu ini pertama kali
  • 00:00:22
    keluar, wah jadi rebutan orang harganya
  • 00:00:24
    yang awalnya kalau dirupiahkan itu 5
  • 00:00:26
    sampai 6 juta bisa dijual sampai R juta
  • 00:00:28
    lah, R juta karena Scar City tadi kan.
  • 00:00:31
    Tentu kalian semua sudah belajar tentang
  • 00:00:32
    Scar City, tentang bisnis dengan segala
  • 00:00:34
    macam. Padahal apakah ini sepatu paling
  • 00:00:36
    enak? Tidak. Paling enak untuk orang di
  • 00:00:38
    usiang gua adalah
  • 00:00:40
    Sketcher. Nyaman sekali di pinggang,
  • 00:00:42
    nyaman sekali di tulang belakang
  • 00:00:44
    gua. Tapi harganya jauh lebih murah.
  • 00:00:48
    Ini mungkin anak-anak Prasmol enggak
  • 00:00:49
    akan
  • 00:00:50
    susah. Ini kunci mobil
  • 00:00:53
    apa? Kan anakmul enggak akan susah. Mini
  • 00:00:58
    Cooper. Ada yang tahu ini jam tangan
  • 00:01:00
    apa?
  • 00:01:08
    Patek. Ada yang bisa jawab kenapa
  • 00:01:09
    barang-barang ini mahal? Kalau misalnya
  • 00:01:11
    sepatu gua lebih percaya Sketcher. Tadi
  • 00:01:14
    secara ekonomis gua bakal beli BYD
  • 00:01:15
    daripada Mini Cooper. Dia jual status.
  • 00:01:18
    Karena dia jual status. Good. Ada lagi?
  • 00:01:21
    Dia jual ide. Ada lagi? Karena gua belum
  • 00:01:23
    nemuin jawaban yang tepat.
  • 00:01:26
    E harapan. Harapan. Ayo. Come on.
  • 00:01:31
    Brandingnya Mas misalnya Mas kanan orang
  • 00:01:34
    bayar bahan-bahan kok masuk masnya
  • 00:01:35
    datang pakai mungkin mobil yang low end.
  • 00:01:38
    Orang mana bakal percaya jam tangan yang
  • 00:01:40
    murah mungkin orang mana bakal percaya.
  • 00:01:43
    Oke menarik jawaban paling menarik nih.
  • 00:01:45
    Tepuk tangan.
  • 00:01:50
    Ini tentu bukan pembahasan yang baru
  • 00:01:54
    untuk anak rasmul, untuk anak marketing,
  • 00:01:56
    untuk anak branding yang baru gua
  • 00:01:58
    omongin. Masalah value, narrative,
  • 00:02:00
    story, the brand image, dan lain
  • 00:02:02
    sebagainya. Kalian lebih paham dari gua.
  • 00:02:05
    Tapi lu tahu enggak kenapa barang-barang
  • 00:02:07
    ini kalian percaya bisa mahal?
  • 00:02:09
    Jawabannya karena
  • 00:02:12
    manusianya. Karena manusianya. Kalian
  • 00:02:15
    percaya? Gua punya Mini Cooper EV, bisa
  • 00:02:17
    aja gua cuma beli kuncinya, bisa aja gua
  • 00:02:19
    datang dengan Aira manual misalnya atau
  • 00:02:22
    Agia manual. Iya kan? Tapi di karena gua
  • 00:02:26
    nunjukin kunci Mini Cooper, gua enggak
  • 00:02:28
    nunjukin Mini Coopernya di depan, Bos.
  • 00:02:30
    Gua cuma bilang, "Ni kuncinya anak
  • 00:02:32
    Rasmul pasti tahu Mini Cooper, Bang."
  • 00:02:35
    Oh, udah mantap. Kalau misalnya lu lihat
  • 00:02:38
    ini dipakai sama tukan Cilor misalnya,
  • 00:02:40
    lu enggak akan bilang itu asli.
  • 00:02:43
    Tapi misalnya yang pai Timoti
  • 00:02:45
    Ronald, lu yakin itu asli. Jadi branding
  • 00:02:49
    itu lu taruh di mana? Bukan di
  • 00:02:51
    produknya. Pada akhirnya branding itu
  • 00:02:54
    selalu
  • 00:02:55
    soal manusia. Yang paling penting itu
  • 00:02:59
    bukan seberapa mahal barang yang bisa lu
  • 00:03:01
    cip, tapi seberapa kuat personal
  • 00:03:05
    branding yang lu bangun.
  • 00:03:07
    Ketika itu sudah kuat, bahkan produk
  • 00:03:10
    imitasi pun bisa diakui asli. Bahkan
  • 00:03:14
    ketika lu enggak ngapa ngapain, orang
  • 00:03:16
    nganggap lu melakukan sesuatu. Bahkan
  • 00:03:18
    ketika lu salah, orang bakal nganggap,
  • 00:03:20
    "Wah, ini planning dia nih." Itulah
  • 00:03:23
    kekuatan dari sebuah nilai, sebuah value
  • 00:03:28
    dan persepsi. Dan semua ekonomi modern
  • 00:03:32
    selalu menjadikan manusia sebagai basic
  • 00:03:34
    model. Jadi bukan cuma bagaimana manusia
  • 00:03:36
    terlihat, tapi apa yang jadi kebutuhan
  • 00:03:38
    manusia. Makanya sekarang mau Indonesia
  • 00:03:40
    emas, mau Indonesia cerah, mau Indonesia
  • 00:03:42
    gelok, selama itu ada manusia dan selama
  • 00:03:45
    manusia masih punya keinginan dan
  • 00:03:47
    kebutuhan, maka bisnis akan tetap
  • 00:03:51
    jalan. Karena ekonomi kita kebagi di dua
  • 00:03:53
    sektor, formal dan informal. Masalahnya
  • 00:03:56
    adalah rasionya itu enggak
  • 00:03:58
    sebanding. Sektor formal itu menyerap
  • 00:04:01
    mungkin sekarang ya data terbaru. Kalau
  • 00:04:03
    kemarin itu masih sekitar 62%. Sekarang
  • 00:04:06
    itu mungkin katakanlah di
  • 00:04:08
    70%. Sektor formal tuh
  • 00:04:11
    30%. Kalian tahu sektor informal ini
  • 00:04:13
    apa? Kontector. Gojek, Grab, bisnis
  • 00:04:16
    agency, karir pad-nya tidak jelas dan
  • 00:04:19
    sangat-sangat volatile, sangat-sangat
  • 00:04:21
    bisa jatuh kapan aja. Dan biasanya kalau
  • 00:04:23
    buka buka lowongan pasti ada probation
  • 00:04:25
    dan setelah probation karya enggak
  • 00:04:27
    dipakai lagi. Seberapa banyak bentuk
  • 00:04:28
    usaha seperti itu di Indonesia dan
  • 00:04:31
    pencatatan pajaknya juga sangat rendah,
  • 00:04:32
    sangat low. Pekerjaannya banyak tapi
  • 00:04:35
    income-nya rendah. Yang akhirnya apa?
  • 00:04:37
    Akhirnya menyebabkan orang-orang enggak
  • 00:04:39
    punya tabungan, orang-orang enggak punya
  • 00:04:41
    jaringan, jaringan pengaman entah itu
  • 00:04:43
    sosial, basical need, dan lain
  • 00:04:45
    sebagainya. Dan orang-orang akhirnya
  • 00:04:47
    hidup cuman untuk menyambung hari dan
  • 00:04:50
    hari dan hari dan hari. Makanya yang
  • 00:04:53
    semakin semakin sedikit orang yang
  • 00:04:55
    menikah.
  • 00:04:57
    Oh oke. Ganti dulu.
  • 00:05:00
    Berarti gua tadi ngomong militer
  • 00:05:02
    takutnya ada tank.
  • 00:05:12
    Jadi luas. Oke, jadi luas ini belakang
  • 00:05:15
    sana kelihat enggak
  • 00:05:20
    bohong. Oke, balik lagi nih kita bahas
  • 00:05:24
    soal informal. Nah, sektor informal ini
  • 00:05:26
    akhirnya menghasilkan kayak gua bilang
  • 00:05:28
    tadi low income sama jaringan jaringan
  • 00:05:31
    pengaman
  • 00:05:37
    yang dan dampak paling besarnya ya teks
  • 00:05:41
    rasio kita jadi sangat-sangat rendah
  • 00:05:43
    teman-teman. Ada yang tahu teks rasio
  • 00:05:44
    Indonesia sekarang ada di kisaran
  • 00:05:47
    berapa? 9 sampai 10%.
  • 00:05:50
    Dan idealnya negara dengan populasi
  • 00:05:52
    sebanyak ini, negara dengan ekonomi
  • 00:05:55
    sebesar ini, bukan setinggi ini ya, itu
  • 00:05:58
    harusnya berada
  • 00:05:59
    di
  • 00:06:03
    16%. Kalau teks rasio kita bagus,
  • 00:06:05
    pendapatan pajak kita
  • 00:06:07
    bagus, partisipasi pajak itu lebih
  • 00:06:09
    banyak lagi, maka negara akan punya
  • 00:06:12
    cukup banyak uang untuk mendistribusikan
  • 00:06:15
    kesejahteraan dan memberikan insentif
  • 00:06:17
    bagi para pelaku industri. sehingga
  • 00:06:20
    inovasi bisa berjalan, produk bisa
  • 00:06:22
    dibuat dan serapan pengagan kerja bisa
  • 00:06:25
    lebih banyak. Teks rasio. Kenapa ini
  • 00:06:27
    harus ditingkatkan? Karena banyaknya
  • 00:06:29
    sektor informal ini yang ketaatan
  • 00:06:32
    pajaknya masih sangat rendah. Dan inilah
  • 00:06:33
    yang jadi pemerintah. Itulah kenapa kita
  • 00:06:37
    sulit berkembang kalau keadaannya
  • 00:06:39
    seperti ini. Berarti kalau kita pesimis
  • 00:06:41
    dengan ekonomi negara ini hari ini ya
  • 00:06:44
    wajar. Tapi sebenarnya tidak seburuk
  • 00:06:47
    itu, Teman-teman.
  • 00:06:50
    Karena Indonesia pada akhirnya ya kita
  • 00:06:53
    masih cukup nih masih dapat 5,2%
  • 00:06:55
    pertumbuhan ekonomi kita, Teman-teman.
  • 00:06:57
    Masalah yang kalau kita mau masuk ke
  • 00:07:01
    negara maju berarti kita harus bisa
  • 00:07:03
    dapatin 7 sampai 8% pertumbuhan ekonomi.
  • 00:07:06
    Kalau dari kacamata FDI, kacamata
  • 00:07:08
    investasi ya,
  • 00:07:10
    ICOR. Kalau yang kita cari cuma 5%
  • 00:07:12
    berarti yang kita butuhin dari GDP, GDP
  • 00:07:15
    kita 1,4 triliun. Isi kita ada di angka
  • 00:07:18
    6 berarti kita butuh I butuh investasi
  • 00:07:22
    sama dengan
  • 00:07:23
    30% untuk dapatin 5%. Nah, untuk dapatin
  • 00:07:26
    8% berarti kita butuh rasio investasi
  • 00:07:29
    itu 48% dari GDP dengan ISIOR = 6. Nah,
  • 00:07:34
    48% dari GDP kalau berasal dari
  • 00:07:38
    investasi itu akan berpengaruh pada
  • 00:07:40
    neraca
  • 00:07:41
    pembayaran, neraca belanja sama kurs
  • 00:07:44
    rupiah kita.
  • 00:07:47
    pasti melemah gitu
  • 00:07:50
    loh. Artinya apa? Kita enggak bisa
  • 00:07:53
    naikin 40% investasi aja itu sudah sulit
  • 00:07:55
    dan kalaupun naik resikonya masih besar.
  • 00:07:58
    Artinya apa? Artinya produktivitasnya
  • 00:08:00
    yang harus naikin angka ISI OR ini
  • 00:08:02
    diturunin karena semakin rendah angka
  • 00:08:05
    ISIR berarti semakin baik. Barulah masuk
  • 00:08:07
    tadi masalah produktivitas. Nah, ini ini
  • 00:08:10
    semua nih PR besar ekonomi
  • 00:08:13
    Indonesia dan tantangannya di kemudian
  • 00:08:16
    hari. Enggak ada yang gua
  • 00:08:17
    kurang-kurangin, enggak ada yang gua
  • 00:08:18
    lebih-lebihin. Gua bukan oposisi, gua
  • 00:08:20
    juga bukan orang pemerintah. Ini ini
  • 00:08:22
    benar-benar simplifikasi dari apa yang
  • 00:08:24
    harus dilakukan government kita. Ya,
  • 00:08:27
    kurang lebih 10% lah dari sebenarnya.
  • 00:08:30
    Karena benangnya ruet sekali.
  • 00:08:33
    Sangat-sangat ruet. Kalian tahu? Tahu
  • 00:08:36
    kenapa Vietnam begitu maju, Teman-teman?
  • 00:08:37
    Betul. karena FDI-nya tinggi. Kenapa
  • 00:08:40
    investor lebih tertarik di nanam duitnya
  • 00:08:42
    di Vietnam, buka pabrik di Vietnam, tapi
  • 00:08:44
    nyari konten di Indonesia? Ormas karena
  • 00:08:47
    enggak ada ormas. Benar sekali. Karena
  • 00:08:49
    enggak ada ormas. Kepastian hukumnya
  • 00:08:51
    jelas, pemerintahannya stabil dan mereka
  • 00:08:55
    sudah nyiapin industri dengan sangat
  • 00:08:57
    baik. Sehingga ketika investor masuk,
  • 00:09:00
    ketika Nvidia masuk, ketika apa yang
  • 00:09:02
    baru Ecol masuk, mereka sudah tahu
  • 00:09:03
    mereka bakal dapat cuan di situ. Sama
  • 00:09:05
    satu lagi perjanjian ke luar negeri di
  • 00:09:06
    Vietnam itu jauh lebih baik. sehingga
  • 00:09:08
    barang yang diekspor dari Vietnam itu
  • 00:09:10
    jauh lebih murah ketimbang ekspor dari
  • 00:09:12
    Indonesia. Nah, itulah yang seharusnya
  • 00:09:13
    diselesaikan oleh government kita. Oke,
  • 00:09:16
    sekarang dengan kondisi seperti ini,
  • 00:09:19
    Teman-teman, ketika kita bicara soal
  • 00:09:22
    konsumen dan kita bicara peluang bisnis,
  • 00:09:24
    apa peluang bisnis yang
  • 00:09:26
    paling menjanjikan untuk diambil di
  • 00:09:28
    kondisi perekonomian sekarang?
  • 00:09:30
    Katakanlah worst case terjadi gitu. Kita
  • 00:09:32
    benar-benar berada di keadaan gelap,
  • 00:09:34
    daya beli turun dan lain sebagainya.
  • 00:09:36
    Ingat ya, sekarang angka inflasi itu ada
  • 00:09:38
    di 1 sampai 2%. Rendah
  • 00:09:41
    sekali. Apakah ini yang bagus,
  • 00:09:44
    Teman-teman? Tidak. Karena inflasi yang
  • 00:09:47
    bagus itu adalah inflasi yang
  • 00:09:48
    terkendali, bukan inflasi yang rendah.
  • 00:09:51
    Q2 ini baru bisa ketahuan salah satu
  • 00:09:53
    penyumbangnya. Kemungkinan paling besar
  • 00:09:55
    adalah menurunnya daya beli. Arti kayak
  • 00:09:57
    gini, Teman-teman. Balik lagi komoditas
  • 00:09:59
    yang
  • 00:10:00
    paling-paling bisa
  • 00:10:02
    kita bergantung, yang paling bisa kita
  • 00:10:04
    adalkan. tidak lain tidak bukan adalah
  • 00:10:08
    manusia itu sendiri. Manusia komoditas
  • 00:10:11
    paling menjanjikan itu adalah manusia.
  • 00:10:13
    Ya, bukan berarti kalian human
  • 00:10:15
    trafficking.
  • 00:10:17
    No, enggak enggak human trafficking.
  • 00:10:19
    Seperti yang gua bilang tadi, selama
  • 00:10:21
    bisnis model kita basisnya manusia, maka
  • 00:10:24
    mau keadaan itu terang, mau keadaan itu
  • 00:10:27
    gelap, kita akan selalu menemukan yang
  • 00:10:29
    namanya kesempatan, Teman-teman. Nah,
  • 00:10:32
    ketika di keadaan gelap atau krisis atau
  • 00:10:34
    segala macam, apa kira-kira yang kita
  • 00:10:36
    kesempatan apa yang kira-kira bisa kita
  • 00:10:38
    ambil dari
  • 00:10:40
    manusia? Pertama,
  • 00:10:48
    kebutuhan.
  • 00:10:50
    Kedua,
  • 00:10:55
    keinginan.
  • 00:10:58
    Ketiga, tersier, kemewahan.
  • 00:11:05
    Dalam dalam keadaan krisis, apa
  • 00:11:07
    kebutuhan barang yang enggak akan pernah
  • 00:11:09
    bisa
  • 00:11:10
    mati?
  • 00:11:15
    Makanan. Apaagi kira-kira?
  • 00:11:19
    Pakaian. Pakaian? Iya, makanan.
  • 00:11:23
    Pakaian. Tapi kan lu masih bisa pakai
  • 00:11:25
    pakaian murah dong ya. Makanan. Oke.
  • 00:11:29
    Seks
  • 00:11:33
    ya. Seks itu kebutuhan dasar manusia
  • 00:11:35
    kan. Ada yang enggak punya kebutuhan
  • 00:11:37
    atas
  • 00:11:39
    seks? Mungkin ada. Mungkin
  • 00:11:42
    ada istilahnya apa namanya? Platonik.
  • 00:11:47
    Panseksual.
  • 00:11:53
    Nah, ketika situasi kritis, maka ini
  • 00:11:57
    semua selama bergantungnya sama manusia
  • 00:11:59
    nih, manusia dari dia lahir sampai dia
  • 00:12:02
    tua itu selalu punya kebutuhan dan
  • 00:12:03
    keinginan, maka peluang bisnis tidak
  • 00:12:06
    akan pernah berhenti, Teman-teman.
  • 00:12:08
    Karena manusia itu pengirim sinyal yang
  • 00:12:11
    bergerak. Dan bagaimana otak kita
  • 00:12:13
    bekerja? Otak kita bekerja menangkap
  • 00:12:15
    sinyal. Apakah otak kita bekerja dengan
  • 00:12:17
    kompleks? Tidak. Sebagian besar dari
  • 00:12:20
    manusia itu mempergunakan otaknya dengan
  • 00:12:23
    simpel. Kalau kalau menurut teorinya Kes
  • 00:12:27
    ada yang namanya animal spirit. Kita
  • 00:12:29
    menangkap sinyal bukan menangkap
  • 00:12:31
    fakta. Ya kan? Ketika kebutuhan ini
  • 00:12:34
    manusia masih punya kebutuhan, manusia
  • 00:12:36
    punya keinginan, manusia masih punya
  • 00:12:39
    ingin validasi dan ingin sebuah gengsi
  • 00:12:41
    tadi, maka peluang bisnis bahkan di
  • 00:12:44
    situasi
  • 00:12:45
    krisis itu enggak pernah hilang selama
  • 00:12:48
    manusianya masih ada. Karena ekonomi
  • 00:12:50
    dibangun dari yang namanya scar city.
  • 00:12:54
    Yeah.
Etiquetas
  • branding
  • ekonomi
  • manusia
  • peluang bisnis
  • Indonesia
  • sektor informal
  • pajak
  • hukum
  • nilai
  • kebutuhan