Kisah Wirausahawan Bapak Sanawi, Lulusan 1 SD jadi Miliarder Es Krim

00:11:27
https://www.youtube.com/watch?v=cdgXibRIxGs

Resumo

TLDRSanawi's story is an inspiring tale of perseverance and determination. Born in 1974 in Blora, Indonesia, into a poor family, he could only complete the first grade due to economic constraints. Despite his struggles, including being abandoned in Jakarta during his early attempts to find work, he remained determined to change his fate. After selling ice cream on his bicycle, he graduated to becoming a distributor, ultimately managing over 700 partners and achieving significant monthly profits. Sanawi's journey emphasizes that hard work, relentless learning, and the right mindset can lead to success, regardless of one's educational background.

Conclusões

  • 💪 Hard work is essential for success.
  • 📚 Continuous learning can change your life.
  • 🚫 Don't let your background define your future.
  • 🚲 Start small, but think big.
  • ☝️ Overcoming obstacles requires determination.
  • 🤝 Build networks and learn from others.
  • 💰 Invest time in understanding business dynamics.
  • ✍️ Literacy improves your opportunities.
  • 🚀 Persistence leads to significant growth.
  • 🌟 Dreams can become reality with effort.

Linha do tempo

  • 00:00:00 - 00:05:00

    Sanawi, born in 1974 in Blora, Java, faced severe financial difficulties as he could not continue his education and struggled to read and write. Despite being viewed as someone with no future, he moved to Jakarta at 16 with the determination to change his circumstances. After initial failures, including being abandoned by his companion, he began working hard in various jobs, eventually selling paint services and transitioning to ice cream sales. With perseverance and resilience, he transformed his life, ultimately establishing a robust ice cream business.

  • 00:05:00 - 00:11:27

    Under the brand Vanessa, named after his daughter, Sanawi now runs both an ice cream distribution business and a cone production factory in Kudus, Central Java, producing 40,000 cones daily. His journey to success was marked by challenges, including overcoming illiteracy and the stigma attached to his early life. Despite his limited formal education, he emphasizes hard work, tenacity, and continuous learning as keys to his achievements, now earning substantial income and providing jobs for many.

Mapa mental

Vídeo de perguntas e respostas

  • Who is Sanawi?

    Sanawi is an ice cream entrepreneur from Blora, Central Java, who became successful despite limited education.

  • What obstacles did Sanawi face?

    Sanawi faced financial difficulties, lack of education, and being underestimated by others.

  • How did Sanawi start his business?

    He borrowed money and began selling ice cream on his bicycle.

  • What does Sanawi believe is the key to success?

    He believes that hard work, persistence, and a willingness to learn are essential to success.

  • How did Sanawi improve his literacy?

    He asked his children to teach him how to read and write.

  • What types of businesses does Sanawi own now?

    He has various businesses including an ice cream distribution, minimarket, and rental services.

  • How much profit does Sanawi earn monthly?

    Sanawi earns around 500 million Rupiah per month.

  • What lesson can be learned from Sanawi's story?

    The importance of perseverance and continuous learning in changing one's life.

Ver mais resumos de vídeos

Obtenha acesso instantâneo a resumos gratuitos de vídeos do YouTube com tecnologia de IA!
Legendas
id
Rolagem automática:
  • 00:00:00
    pendidikan bukan segalanya yang jauh
  • 00:00:02
    lebih penting adalah kemauan seseorang
  • 00:00:04
    untuk terus belajar
  • 00:00:06
    Halo semuanya kali ini saya akan
  • 00:00:09
    membahas kisah inspiratif dari sanawi
  • 00:00:11
    lulusan kelas 1 SD yang sukses menjadi
  • 00:00:14
    pengusaha es krim dengan omset milyaran
  • 00:00:17
    sanawi lahir pada tahun 1974 di Blora
  • 00:00:21
    Jawa Tengah Dia berasal dari keluarga
  • 00:00:23
    yang kurang mampu ayahnya merupakan
  • 00:00:25
    penggembala sapi
  • 00:00:27
    karena keterbatasan ekonomi sanawi tidak
  • 00:00:30
    bisa melanjutkan pendidikan Bahkan dia
  • 00:00:33
    juga tidak bisa baca dan tulis dari
  • 00:00:36
    kecil hingga remaja sanawi mengikuti
  • 00:00:38
    jejak orang tuanya untuk menggembala
  • 00:00:40
    sapi milik tetangga di kampung dirinya
  • 00:00:43
    dianggap sebagai pemuda yang tidak punya
  • 00:00:44
    masa depan yang cerah
  • 00:00:47
    namun hal ini tidak mengecilkan semangat
  • 00:00:49
    dirinya untuk merubah nasib sanawi
  • 00:00:52
    bercerita ketika usianya 16 tahun dia
  • 00:00:55
    diminta orang tuanya untuk merantau ke
  • 00:00:57
    Jakarta bermodal uang 7.500 dari hasil
  • 00:01:00
    jualan ketela sanawi berangkat dengan
  • 00:01:03
    tetangganya untuk Merantau namun
  • 00:01:05
    sayangnya dirinya terpaksa harus pulang
  • 00:01:07
    lagi karena tetangganya justru
  • 00:01:09
    meninggalkan dia sendirian di terminal
  • 00:01:13
    inilah yang membuat tsanawi kembali
  • 00:01:14
    pulang sambil menangis dia beranggapan
  • 00:01:17
    tetangganya meninggalkan dia sendirian
  • 00:01:19
    karena sanawi sebagai orang yang paling
  • 00:01:21
    miskin dan jelek sendiri
  • 00:01:23
    pengalaman buruk ditinggal di terminal
  • 00:01:25
    tidak menyurutkan semangat sanawi untuk
  • 00:01:27
    mengubah nasib kali ini dia bertekad
  • 00:01:30
    untuk pergi ke Jakarta lagi sendirian
  • 00:01:32
    sanawi Lalu tiba di Jakarta dan turun di
  • 00:01:35
    terminal bus Pulogadung dia bersedia
  • 00:01:38
    bekerja apa saja untuk merubah nasib
  • 00:01:41
    awalnya sanawi berusaha mencari kerja
  • 00:01:43
    menjadi kuli bangunan namun sayangnya
  • 00:01:46
    tidak mudah dia pun terus berjuang dan
  • 00:01:48
    tidak patah semangat
  • 00:01:50
    sanawi lalu berkeliling di Kompleks
  • 00:01:52
    Perumahan sambil berteriakrong
  • 00:01:56
    hal ini lalu membuat orang lain Jadi
  • 00:01:58
    penasaran apa yang diteriakkan oleh
  • 00:02:00
    tsanawi ternyata artinya pemborong cat
  • 00:02:03
    jadi dia menawarkan jasa untuk mengecat
  • 00:02:06
    rumah secara borongan
  • 00:02:08
    hidup yang dijalani oleh tsanawi di
  • 00:02:10
    ibukota juga cukup berat dia seringkali
  • 00:02:12
    tidur di taman di emperan toko dan
  • 00:02:15
    sebagainya namun semua ini tidak
  • 00:02:18
    membuatnya menyerah pilihan yang
  • 00:02:20
    terbatas mendorong tsanawi untuk bekerja
  • 00:02:22
    lebih giat lagi setiap harinya
  • 00:02:23
    [Musik]
  • 00:02:25
    pada tahun 2006 tsanawi pindah ke
  • 00:02:28
    Samarinda bersama teman-teman proyeknya
  • 00:02:30
    setahun disana hidupnya tidak ada
  • 00:02:32
    perubahan yang signifikan dia pun
  • 00:02:35
    terpikir untuk mencari penghasilan
  • 00:02:36
    tambahan ketika Mencari peluang bisnis
  • 00:02:39
    tsanawi bertemu dengan teman yang
  • 00:02:41
    berjualan es krim dia pun menawarkan
  • 00:02:43
    diri untuk ikut berjualan
  • 00:02:46
    mengumpulkan modal dari pinjaman
  • 00:02:48
    temannya sebesar 60.000 setiap hari dia
  • 00:02:52
    pergi berkeliling dengan sepeda untuk
  • 00:02:54
    menjual es krim buatan salah satu merk
  • 00:02:56
    ternama dengan harga Rp1.000
  • 00:02:59
    perjalanan sanawi berjuang dari rumah ke
  • 00:03:01
    rumah ternyata membuahkan hasil walaupun
  • 00:03:04
    sering juga dia diusir oleh orang tua
  • 00:03:06
    yang tidak mau anaknya membeli es krim
  • 00:03:09
    dalam sehari sanawi berhasil mengantongi
  • 00:03:12
    keuntungan sebesar 150.000
  • 00:03:15
    kenyataan ini baru membuat dia sadar
  • 00:03:17
    kalau berjualan es krim sangat
  • 00:03:19
    menjanjikan dia pun semakin bersemangat
  • 00:03:22
    dengan Hidup Sangat hemat sanawi
  • 00:03:24
    mengumpulkan uang sedikit demi sedikit
  • 00:03:26
    bahkan saat itu dia punya prinsip kalau
  • 00:03:30
    pantang makan sebelum laku
  • 00:03:33
    tsanawi pun akhirnya berhasil membeli
  • 00:03:35
    motor dan mobil untuk penunjang usahanya
  • 00:03:37
    namun tidak berhenti sampai di situ dia
  • 00:03:40
    pun tetap belajar cara berbisnis sanawi
  • 00:03:43
    punya prinsip Kalau mau kaya harus
  • 00:03:45
    bergaul dengan orang yang kaya itulah
  • 00:03:48
    yang dirinya lakukan sanawi berusaha
  • 00:03:50
    berbaur dengan para pedagang es krim
  • 00:03:51
    yang sukses dari situ sanawi belajar
  • 00:03:54
    untuk mengembangkan potensi bisnis es
  • 00:03:56
    krim dia tidak hanya berjualan sendirian
  • 00:03:59
    namun sanawi juga berusaha untuk
  • 00:04:01
    membangun jaringan penjualan es krim
  • 00:04:04
    lalu dia pun membujuk teman sesama kuli
  • 00:04:07
    bangunan untuk beralih profesi sanawi
  • 00:04:09
    menyajikan kalau berjualan es krim lebih
  • 00:04:11
    menguntungkan
  • 00:04:13
    Hal inilah yang membuat dirinya tidak
  • 00:04:15
    lagi jadi pedagang es krim sendirian
  • 00:04:16
    namun dia menjadi distributor es krim
  • 00:04:19
    bagi rekan-rekan yang lain tentu saja
  • 00:04:22
    saat itu kendala utama adalah modal
  • 00:04:25
    sanawi sulit mendapatkan pinjaman ke
  • 00:04:27
    bank namun setelah berkali-kali mencoba
  • 00:04:29
    Akhirnya dia pun berhasil mendapatkan
  • 00:04:31
    pinjaman
  • 00:04:32
    bisnisnya pun semakin berkembang pesat
  • 00:04:35
    pada tahun 2010 tsanawi sudah memiliki
  • 00:04:38
    400 pengecer yang disebutnya sebagai
  • 00:04:40
    Mitra
  • 00:04:41
    lalu usahanya berkembang pesat lagi
  • 00:04:43
    Hingga kini memiliki lebih dari 700
  • 00:04:46
    Mitra yang dilayani melalui 27 sub
  • 00:04:48
    distributor es krim yang tersebar di
  • 00:04:51
    berbagai wilayah mulai dari Samarinda
  • 00:04:52
    Kalimantan Makassar Manado Batam dan
  • 00:04:56
    Jakarta sanawi punya mimpi es krimnya
  • 00:04:59
    bisa tersebar di seluruh Indonesia
  • 00:05:02
    bisnis yang dimiliki oleh sanawi
  • 00:05:04
    diberikan label Vanessa Awalnya dia
  • 00:05:07
    ingin memberikan nama Vania Namun karena
  • 00:05:09
    nama tersebut sudah dipatenkan maka lalu
  • 00:05:11
    berubah menjadi Vanessa yang merupakan
  • 00:05:13
    singkatan dari nama anaknya yaitu Vanes
  • 00:05:16
    dan sang yang berasal dari sanawi
  • 00:05:19
    Selain sebagai distributor es krim merk
  • 00:05:21
    terkenal sanawi memiliki pabrik yang
  • 00:05:23
    memproduksi cone es krim di Kudus Jawa
  • 00:05:25
    Tengah dalam sehari pabriknya mampu
  • 00:05:28
    memproduksi 40.000 con
  • 00:05:31
    sanawi bercerita kalau perjalanannya
  • 00:05:33
    untuk mencapai kesuksesan memang tidak
  • 00:05:35
    mudah penuh dengan air mata dan kerja
  • 00:05:37
    keras
  • 00:05:39
    Dia bercerita saat dirinya miskin banyak
  • 00:05:42
    sekali orang memandang dirinya sebelah
  • 00:05:44
    mata hal ini yang membuat hatinya miris
  • 00:05:46
    Jika ada yang bertanya apa kunci sukses
  • 00:05:49
    seorang tsanawi seorang yang hanya
  • 00:05:52
    lulusan kelas 1 SD bahkan tidak bisa
  • 00:05:54
    baca tulis namun bisa jadi pengusaha
  • 00:05:56
    sukses
  • 00:05:57
    sanawi dengan mantap mengatakan kunci
  • 00:06:00
    suksesnya adalah kerja keras ke gigihan
  • 00:06:03
    dan semangat
  • 00:06:04
    kadang memang jawaban ini sulit diterima
  • 00:06:07
    setiap orang karena kerja keras
  • 00:06:09
    kegigihan dan semangat dianggap sebagai
  • 00:06:11
    kunci sukses yang umum namun jika tidak
  • 00:06:14
    dikerjakan secara disiplin dan konsisten
  • 00:06:16
    maka kita tidak akan menerima manfaatnya
  • 00:06:19
    jangan lupa juga sanawi merupakan orang
  • 00:06:22
    yang tidak pernah berhenti belajar
  • 00:06:25
    walaupun pendidikan formalnya berakhir
  • 00:06:27
    di bangku kelas 1 SD namun keinginannya
  • 00:06:30
    untuk belajar tidak pernah padam sanawi
  • 00:06:32
    belajar untuk membaca dan menulis agar
  • 00:06:34
    dirinya bisa memahami perjanjian dalam
  • 00:06:36
    urusan administrasi bisnis bukan hanya
  • 00:06:39
    itu Dia juga bergaul dengan para
  • 00:06:41
    pedagang es krim yang sukses untuk
  • 00:06:43
    belajar bagaimana cara mereka menjadi
  • 00:06:45
    pedagang es krim yang sukses
  • 00:06:47
    keinginannya sangat besar untuk belajar
  • 00:06:49
    itulah yang mendorong sanawi bisa ada di
  • 00:06:52
    posisi sekarang
  • 00:06:53
    ada pengalaman yang unik tsanawi takut
  • 00:06:56
    ketika diminta tanda tangan di atas
  • 00:06:58
    materai Maklum saja pendidikan yang
  • 00:07:01
    terbatas membuat dirinya banyak mendapat
  • 00:07:03
    informasi yang kurang tepat Mulai dari
  • 00:07:05
    ditakut-takuti kalau dirinya bisa
  • 00:07:07
    dipenjara karena ditipu orang lain dan
  • 00:07:09
    sebagainya ini merupakan tantangan
  • 00:07:12
    ketika bisnisnya semakin besar misalnya
  • 00:07:14
    dari segi administrasi apalagi di salah
  • 00:07:16
    satu bisnis tsanawi yang bergerak di
  • 00:07:18
    jasa sewa menyewa kontainer dia harus
  • 00:07:21
    berurusan dengan surat perjanjian entah
  • 00:07:23
    perjanjian sewa atau beli
  • 00:07:25
    sanawi saat itu tidak bisa baca tulis
  • 00:07:27
    namun kenyataan ini tidak membuat dia
  • 00:07:30
    patah semangat tsanawi lalu minta
  • 00:07:32
    anaknya untuk mengajarkan dia membaca
  • 00:07:34
    dan menulis hingga akhirnya ketika
  • 00:07:36
    berumur 35 tahun tsanawi baru bisa baca
  • 00:07:39
    dan menulis walaupun kurang begitu
  • 00:07:41
    lancar nasib setiap orang memang tidak
  • 00:07:43
    ada yang tahu sanawi tidak pernah
  • 00:07:46
    membayangkan dirinya bisa sukses menjadi
  • 00:07:48
    pengusaha es krim dengan omset milyaran
  • 00:07:50
    setiap bulan
  • 00:07:52
    dari tukang es krim keliling kini
  • 00:07:54
    tsanawi memiliki berbagai bisnis
  • 00:07:56
    Samarinda mulai dari distributor es krim
  • 00:07:58
    minimarket sewa kontainer hingga jualan
  • 00:08:02
    bebek dan ayam beku
  • 00:08:11
    Tuah ayam boleh dilihat Tuah manusia
  • 00:08:15
    Siapa yang tahu
  • 00:08:19
    itulah peribahasa yang menggambarkan
  • 00:08:21
    bahwa nasib setiap manusia tidak ada
  • 00:08:24
    satupun orang yang tahu
  • 00:08:29
    sanawi pengusaha dari Samarinda
  • 00:08:32
    Kalimantan Timur ini tidak pernah
  • 00:08:34
    membayangkan bahwa dirinya bisa sukses
  • 00:08:36
    dalam berbisnis seperti sekarang
  • 00:08:41
    dari seorang tukang es krim keliling
  • 00:08:44
    kini ia membuka berbagai macam usaha di
  • 00:08:47
    Kota Samarinda
  • 00:08:48
    [Musik]
  • 00:08:58
    meskipun hanya merasakan pendidikan yang
  • 00:09:00
    sampai kelas 1 Sekolah Dasar saja mental
  • 00:09:04
    pengusaha pria asli Blora Jawa Tengah
  • 00:09:06
    itu kuat karena pengalaman hidupnya yang
  • 00:09:10
    keras dia merasa semakin banyak tertipu
  • 00:09:13
    dirinya akan semakin pintar
  • 00:09:17
    dengan ilmu yang ia dapat dari lapangan
  • 00:09:19
    kini penghasilannya tidak kurang dari
  • 00:09:22
    500 juta Rupiah tiap bulannya Bahkan ia
  • 00:09:26
    mampu membuka lapangan pekerjaan bagi
  • 00:09:28
    700an orang yang tersebar di berbagai
  • 00:09:31
    kota di Indonesia
  • 00:09:32
    [Musik]
  • 00:09:38
    [Musik]
  • 00:09:40
    waktu dia mulai dari dari mulai mulai
  • 00:09:44
    kerjanya itu nah dia kadang ke toko
  • 00:09:48
    belanja material bahan bangunan belanja
  • 00:09:51
    di sini lama-lama kan jadi kenalan
  • 00:09:55
    itu orangnya ingin coba suka coba
  • 00:09:58
    orangnya
  • 00:09:59
    dan saya suka dukung dia cobalah namanya
  • 00:10:01
    kita hidup ini kan bisa kalau kita teori
  • 00:10:04
    terus coba aja kan Mana tahu cocok kan
  • 00:10:26
    pada tahun 2006 sanawi merantau ke
  • 00:10:29
    Samarinda awalnya ia bekerja sebagai
  • 00:10:31
    pekerja kasar di proyek
  • 00:10:35
    karena ingin menjadi seorang pengusaha
  • 00:10:38
    yang nekat berjualan es krim keliling
  • 00:10:40
    menggunakan sepeda yang ia beli dari
  • 00:10:43
    uang pinjaman
  • 00:10:45
    kegigihan dan semangat sanawi dalam
  • 00:10:47
    berdagang mengantarkan ia kenal sih yang
  • 00:10:50
    lebih baik
  • 00:10:55
    [Musik]
  • 00:10:58
    sanawi yang dulunya seorang tukang es
  • 00:11:00
    krim keliling kini menjadi distributor
  • 00:11:03
    produk es krim di Kota Samarinda dan
  • 00:11:06
    sekitarnya
  • 00:11:15
    Nasib orang tidak ada yang tahu kerja
  • 00:11:17
    keras dan semangat belajar terus-menerus
  • 00:11:19
    akan mengubah nasib silahkan komen di
  • 00:11:22
    kolom komentar Pelajaran apa yang kalian
  • 00:11:24
    dapat ketika tahu informasi ini
Etiquetas
  • Sanawi
  • inspiration
  • entrepreneurship
  • ice cream
  • hard work
  • success story
  • persistence
  • learning
  • business
  • motivation